Skip to main content

GRATITUDE OR SHOW UP?

GRATITUDE OR SHOW UP? 



By: Ahmad Syahrin Thoriq

It is stated that Abu Faras bin Abdullah bin Ghalib Rahimahullah once said:

God bless you

_" Last night Allah ta ' ala has given me sustenance. I can pray so many rak'ahs, do so much dhikr and I have done this and that."

So some of his friends rebuked him:

يا أبا فراس، إن مثلك لا يقول هذا

_"O Abu Faras, people like you don't deserve to say that."_

Hearing that he replied:

يقول الله تعالى: وأما بنعمة ربك فحدث وتقولون أنتم: لا تحدث بنعمة الله

_"Allah ta'ala has said: *'And about the favors of your Lord you should always tell about it',* while you say: 'Don't tell about the favors of Allah."_

📚Tafsir al Qurtubi (20/102)

How to position *"tahadduts bi ni'matillah"* or pronounce Allah's favors correctly so that they don't fall into riya or show off? 

Isn't telling worship can erode sincerity? And wouldn't telling the people about the favors lead to bad people? 


SYUKUR ATAU PAMER ?

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Disebutkan bahwa Abu Faras bin Abdullah bin Ghalib rahimahullah pernah berkata :

‌لقد ‌رزقني ‌الله ‌البارحة ‌كذا، ‌قرأت ‌كذا، ‌وصليت كذا، وذكرت الله كذا، وفعلت كذا

_“Semalam Allah ta'ala telah memberikan rezeki kepadaku. Aku bisa shalat sekian raka’at, berdzikir dalam jumlah sekian dan aku telah beramal ini dan itu.”_

Maka sebagian teman-temannya ada yang menegurnya : 

يا أبا فراس، إن مثلك لا يقول هذا

_“Wahai Abu Faras, orang yang seperti anda tidak pantas mengatakan demikian.”_

Mendengar itu beliau menjawab : 

يقول الله تعالى: وأما بنعمة ربك فحدث وتقولون أنتم: لا تحدث بنعمة الله

_“Allah ta’ala telah berkata : *‘Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaknya engkau selalu menceritakannya’,* sedangkan kalian berkata :  ‘Jangan kalian menceritakan nikmatnya Allah.”_

📚Tafsir al Qurthubi (20/102)

Bagaimanakah mendudukan *"tahaduts bi ni'matillah"* atau menyebut nikmat Allah secara benar agar tidak jatuh kepada riya atau pamer ?

Bukankah menceritakan ibadah bisa mengikis keikhlasan ? Dan tidakkah menceritakan nikmat kepada orang banyak bisa menyebabkan adanya pihak yang hasad ?

READ MORE

Comments