Illustration of the world from a Jewish perspective. (matthew dressel.net)
Jakarta: In the Jewish tradition, the concept of hell is different from the understanding in other religions such as Christianity and Islam.
Jews do not have a concept of hell as a place of eternal punishment full of torment, but rather a place of purification for the soul known as Gehinnom.
Gehinnom: Place of Purification of the Soul
Gehinnom is often understood as a kind of purgatory, rather than hell in the common sense.
In Jewish tradition, Gehinnom is a place where sinful souls must go through a cleansing process before they can reach Gan Eden, namely heaven or a place of eternal peace.
This process usually lasts up to eleven months, except for people who have very serious sins. Gehinnom functions more as an “Eternal Washing Machine” for the soul, where the soul is cleansed of all sin and impurity in order to be ready to enter true peace.
This concept is different from the Christian or Islamic view of hell as a place of eternal torment.
In the Jewish mystical view, Gehinnom emphasizes the purification and restoration of the soul rather than eternal punishment.
A frequently used analogy is that the soul is treated like clothes that are washed to remove stains, rather than being punished for eternity.
Sheol: The Place of the Soul
Apart from Gehinnom, there is also the concept of Sheol in Judaism. Sheol is a dark place beneath the earth where all the dead gather, both righteous and sinful.
There is no concept of torment in Sheol, and is rather described as a neutral place of existence, devoid of pain or bliss. This concept reflects an ancient Jewish view that focused more on life in the present rather than what happens after death.
The conclusion is that, in Judaism, although there is a concept similar to "hell", it is more like a place of temporary purgatory than eternal punishment.
Gehinnom is the place where sinful souls are purified before reaching peace in Gan Eden, while Sheol is the place of neutral existence for all souls.
In contrast to the Christian and Islamic views which have the concept of hell as a place of eternal punishment, Jews see Gehinnom as an opportunity to cleanse oneself before finally achieving peace.
(WAN)
Apakah Orang Yahudi Percaya Neraka itu Ada?
Jakarta: Dalam tradisi Yahudi, konsep neraka berbeda dengan pemahaman dalam agama-agama lain seperti Kristen dan Islam.
Yahudi tidak memiliki konsep neraka sebagai tempat hukuman abadi yang penuh dengan siksaan, tetapi lebih kepada tempat penyucian jiwa yang dikenal dengan Gehinnom.
Gehinnom: Tempat Penyucian Jiwa
Gehinnom sering kali dipahami sebagai semacam purgatori, bukan neraka dalam pengertian umum.
Dalam tradisi Yahudi, Gehinnom adalah tempat di mana jiwa-jiwa yang berdosa harus melalui proses pembersihan sebelum dapat mencapai Gan Eden, yaitu surga atau tempat kedamaian abadi.
Proses ini biasanya berlangsung hingga sebelas bulan, kecuali untuk orang yang memiliki dosa yang sangat berat. Gehinnom berfungsi lebih sebagai "Mesin Cuci Abadi" bagi jiwa, di mana jiwa dibersihkan dari segala dosa dan ketidakmurnian agar siap memasuki kedamaian sejati.
Konsep ini berbeda dengan pandangan Kristen atau Islam mengenai neraka sebagai tempat siksaan kekal.
Dalam pandangan mistik Yahudi, Gehinnom lebih menekankan pada penyucian dan pemulihan jiwa daripada hukuman yang abadi.
Sebuah analogi yang sering digunakan adalah bahwa jiwa diperlakukan seperti pakaian yang dicuci untuk menghilangkan noda, bukan dihukum untuk selamanya.
Sheol: Tempat Keberadaan Jiwa
Selain Gehinnom, ada juga konsep Sheol dalam agama Yahudi. Sheol adalah tempat gelap di bawah bumi di mana semua orang mati berkumpul, baik yang benar maupun yang berdosa.
Tidak ada konsep siksaan di Sheol, dan lebih digambarkan sebagai tempat eksistensi yang netral, tanpa rasa sakit atau kebahagiaan. Konsep ini mencerminkan pandangan Yahudi kuno yang lebih fokus pada kehidupan saat ini daripada apa yang terjadi setelah kematian.
Kesimpulanny adalah, dalam agama Yahudi, meskipun ada konsep yang mirip dengan "neraka", itu lebih menyerupai tempat penyucian sementara daripada hukuman kekal.
Gehinnom adalah tempat di mana jiwa yang berdosa disucikan sebelum mencapai kedamaian di Gan Eden, sementara Sheol adalah tempat eksistensi netral bagi semua jiwa.
Berbeda dengan pandangan Kristen dan Islam yang memiliki konsep neraka sebagai tempat hukuman abadi, Yahudi melihat Gehinnom sebagai kesempatan untuk membersihkan diri sebelum akhirnya mencapai kedamaian.