Skip to main content

Posts

Showing posts with the label KONDISI

DZIKIR TIDAK TERLEPAS DARI EMPAT SITUASI DAN KONDISI

DZIKIR TIDAK TERLEPAS DARI EMPAT SITUASI DAN KONDISI ذكرالعبد لا يخلو من أربعة أحوال، إما أن يكون فى الطاعة أوفى المعصية أو فى النعمة أو فى الشدة، فإن كان فى الطاعة فينبغى أن يذكر الله تعالى بالتوفيق ويسأل منه القبول وإن كان فى المعصية فينبغى أن يدعوالله بالإمتناع ويسأله التوبة، وإن كان فى النعمة يذكره بالشكر، وإن كان فى الشدة يذكره بالصبر  "Dzikir hamba tidak terlepas dari empat situasi dan kondisi, yaitu adakalanya hamba (berdzikir) ketika melakukan ketaatan, ketika melakukan perbuatan maksiat, ketika mendapat kenikmatan, atau ketika berada dalam situasi krisis.  Ketika (hamba) melakukan ketaatan, maka ia harus berdzikir kepada Allah agar mendapat taufiq-Nya, lalu memohon kepada-Nya (agar ketaatannya) di terima. Ketika melakukan kemaksiatan, maka ia harus berdo'a kepada Allah, agar ia mampu meninggalkannya, lalu memohon kepada-Nya (supaya di terima) taubat-nya.  Ketika mendapat nikmat, ia harus berdzikir kepada Allah dengan sikap yang syukur. Dan ketika berada da

KEPUTUSAN PENTING CEPAT PADA KONDISI GENTING KEADAAN DARURAT

KEPUTUSAN PENTING CEPAT PADA KONDISI GENTING KEADAAN DARURAT “Khalid, di mana Khalid ibn Walid? …. Khalid, pegang panji ini,” teriak sahabat Khabbab bin Arats di tengah kecamuk Perang Mu’tah. “Tidak. Jangan begitu. Engkau lebih pantas, karena engkau adalah ahli Badar,” jawab Khalid. Pada waktu itu, Khalid memang baru masuk Islam. “Aku mengambil panji ini dari Abdullah bin Ruwahah yang syahid untuk aku berikan padamu. Tidak ada yang lebih pantas memimpin pasukan ini selain dirimu.” Demikianlah akhirnya panji-panji pasukan Muslimin itu dibawa oleh Khalid ibn Walid. Ia memimpin 3.000 pasukan melawan 200.000 legiun Romawi yang dibantu pasukan kerajaan arab Nasrasi Ghasasinah dari negeri Syam. Tanggung jawab berat ada di pundaknya, karena tiga panglima utama yang ditunjuk langsung oleh Rasulullah SAW, yakni Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah telah syahid. Dengan kejeniusannya, Sang Panglima yang belum pernah kalah sekalipun ketika memimpin pera