Skip to main content

Posts

Showing posts with the label KEMULIAAN

KEMULIAAN YANG SENANTIASA TERJAGA

KEMULIAAN YANG SENANTIASA TERJAGA Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq Sang legenda yang dijuluki Khalid bIn Walid dari Barat, Al Hajib al Manshur bin Abi Amir rahimahullah pernah menggerakkan pasukan dengan kekuatan penuh hanya untuk menyelamatkan tiga orang muslimah yang ditawan oleh salah satu kerajaan Eropa kala itu, Navarre. Padahal kerajaan ini terikat perjanjian damai dengan daulah kaum muslimin yang ada di Andalusia, dan bukan hanya itu mereka tunduk dan patuh dengan secara rutin membayar jizyah. Lalu apa sebabnya ? Disebutkan suatu ketika delegasi dari Andalusia pergi ke Navarre untuk sebuah acara kenegaraan. Setelah selesai, beberapa menteri kerajaan itu sempat mengajak sang utusan tersebut untuk jalan-jalan ke beberapa tempat. Ketika sedang berkeliling, delegasi ini melihat tiga orang wanita muslimah sedang berada di gereja. Mereka seperti terpaksa melakukan aktivitas di tempat tersebut. Utusan itu pun heran dan menanyakan tentang mengapa mereka bisa berada di kerajaan N

KEMULIAAN GURU MENGAJI

KEMULIAAN GURU MENGAJI خيركم من تعلم القرآن وعلمه Sabda Nabi Muhammad SAW: “Sebaik-baik kalian semua adalah seseorang yang belajar  dan mengajar Al Qur’an”. Rangkaian hadist tersebut mensinergikan dua potensi antara pelajar dan pengajar Al Qur’an, yang mana keduanya adalah sebaik-baik manusia.  Sehingga untuk melaksanakan kegiatan belajar Al Qur’an sejak zaman Nabi SAW sampai sekarang tidak bisa terlepas dari seorang guru. Nabi SAW pun dalam membaca Al Qur’an berguru pada malaikat Jibril as, padahal Nabi mempunyai gelar afshokhil arabi (orang arab yang paling fashih bacaannya), namun bagi nabi seorang guru sangat penting untuk membimbing supaya terhindar dari kesalahan. Maka apapun alasannya, untuk belajar Al Qur’an seorang guru mutlak diperlukan. Hal ini karena Al Qur’an bukan hanya persoalan huruf yang hanya di baca, tapi menyangkut tajwid, makhraj, tafsir, takwil ataupun yang lain. Dengan demikian peran guru ngaji (guru Al Qur’an) tidak bisa dipisahkan dalam membentuk ke

ANTARA KEMULIAAN ABADI DAN FANA

ANTARA KEMULIAAN ABADI DAN FANA إن أردت أن يكون لك عز لا يفنى فلا تستعزن بعز يفنى "Jika engkau menginginkan kemuliaan yang abadi, jangan membanggakan kemuliaan yang fana." —Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam Sahabatku, menurut Syekh Abdullah Asy-Syarqawi, jika kita hendak menginginkan kemuliaan yang abadi, maka kita harus menjauhkan dari segala sebab. Kita harus yakin adanya Sang Maha Pencipta sebab. Sang Maha Pencipta sebab adalah Allah Azza wa Jalla. Dialah tempat kita bergantung. Kita harus bergantung kepada-Nya, Dialah sumber kemuliaan yang abadi.  Jangan engkau tertipu dengan kemuliaan yang fana, karena kau tak akan dapatkan kemuliaan yang abadi di sisi-Nya. Kita bisa tertipu jika hanya melihat adanya sebab dan tidak menyadari siapa Sang Maha Pencipta sebab. Karena, sebab itu adalah hal yang fana, maka ketergantunganmu terhadap sebab menjadi sumber kemuliaan yang tidak abadi.  Ketika engkau ingin mendapatkan kemuliaan karena Allah, maka kemuliaanmu