KEMULIAAN YANG SENANTIASA TERJAGA

KEMULIAAN YANG SENANTIASA TERJAGA




Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq


Sang legenda yang dijuluki Khalid bIn Walid dari Barat, Al Hajib al Manshur bin Abi Amir rahimahullah pernah menggerakkan pasukan dengan kekuatan penuh hanya untuk menyelamatkan tiga orang muslimah yang ditawan oleh salah satu kerajaan Eropa kala itu, Navarre.


Padahal kerajaan ini terikat perjanjian damai dengan daulah kaum muslimin yang ada di Andalusia, dan bukan hanya itu mereka tunduk dan patuh dengan secara rutin membayar jizyah.

Lalu apa sebabnya ? Disebutkan suatu ketika delegasi dari Andalusia pergi ke Navarre untuk sebuah acara kenegaraan. Setelah selesai, beberapa menteri kerajaan itu sempat mengajak sang utusan tersebut untuk jalan-jalan ke beberapa tempat.


Ketika sedang berkeliling, delegasi ini melihat tiga orang wanita muslimah sedang berada di gereja. Mereka seperti terpaksa melakukan aktivitas di tempat tersebut. Utusan itu pun heran dan menanyakan tentang mengapa mereka bisa berada di kerajaan Navarre.

Ketiga wanita itu pun menjawab kalau mereka sedang ditawan dan dipaksa menjadi pekerja kebersihan di tempat itu.


Mendengar ini sang utusan tersebut bergegas pulang dan tidak melanjutkan acara jalan-jalannya. Sesampainya di Andalus, ia langsung menemui al Manshur dan menyampaikan kasus yang telah ia lihat.


Mendengar hal ini al Hajib al Manshur marah besar. Beliau langsung mengerahkan pasukannya bergerak ke kerajaan Nevarre.

Ketika pasukan ini tiba di perbatasan wilayah, dan khabar kedatangan mereka sampai ke telinga raja Nevarre, sang raja pun terkejut. Ia segera bergegas menemui panglima pasukan dan menanyakan sebab kedatangan mereka :


نحن لا نعلم لماذا جئتم، لقد كانت بيننا وبينكم معاهدة على ان لا نتقاتل ، ونحن ندفع لكم الجزية


"Kami tidak tahu sebab kedatangan kalian ini. Padahal antara kami dan kalian ada perjanjian damai dan kami juga telah rutin membayar jizyah..."

Komandan pasukan itu pun menjawab :


إنكم خلفتم عهدكم واحتجزتم عندكم أسيرات مسلمات


"Sungguh kalian telah melanggar perjanjian kalian sendiri, kalian telah menahan tiga wanita muslimah."

Raja Navarre menjawab : "Kami tidak mengetahui hal tersebut."

Maka Raja Navarre kemudian mengusut kasus tersebut. Dan benar, di temukan adanya tiga wanita muslimah yang menjadi tawanan prajurit mereka. Ketiganya kemudian dibebaskan dan pasukan itupun kembali dengan membawa mereka ke negeri asalnya.


Ketika pasukan muslimin itu kembali, raja Navarre menitipkan sebuah surat yang ditujukan kepada al Manshur yang diantara isi suratnya adalah :

(1)Permintaan maaf yang sebesar-besarnya (2)Para tentara yang terlibat skandal kejahatan itu akan dihukum setimpal (3)Gereja tempat ketiga wanita itu disekap akan dihancurkan. 

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال