Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Fenomena

FENOMENA AKHIR ZAMAN

FENOMENA AKHIR ZAMAN ● Banyak rumah semakin besar, tapi keluarganya semakin kecil. ● Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah. ● Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin buruk. ● Travelling keliling dunia, tapi tidak kenal dengan tetangga sendiri. ● Penghasilan semakin meningkat, ketenteraman jiwa semakin berkurang. ● Kualitas Ilmu semakin tinggi, kualitas emosi semakin rendah. ● Jumlah Manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis. ● Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang. ● Perselingkuhan semakin marak, kesetiaan semakin punah. ● Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya sahabat yang sejati. ● Minuman semakin banyak jenisnya, air bersih semakin berkurang jumlahnya. ● Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu. ● Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap. ● Belajar semakin mudah, guru semakin tidak dihargai ● Teknologi Informasi semakin canggih, fitnah dan aib semakin tersebar. ● Orang yang rendah ilmu banyak bicara

FENOMENA RUWAIBIDHAH DI AKHIR ZAMAN

FENOMENA RUWAIBIDHAH DI AKHIR ZAMAN Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq Dahulu, orang-orang berilmu sangat takut jika harus berfatwa dalam masalah agama. Itu mengapa kita mendengar riwayat ucapan yang terkenal dari sayidina Abu Bakar Shidiq radhiyallahu'anhu : أَيُّ أَرْضٍ تُقِلُّنِي، وَأَيُّ سَمَاءٍ تُظِلُّنِي، إِنْ قُلْتُ فِي آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ بِرَأْيِي، أَوْ بِمَا لَا أَعْلَمُ "Bumi mana yang akan aku pijak, dan langit mana yang akan menaungiku, jika aku berkata tentang ayat dari kitabullah dengan pendapatku, atau dengan apa yang tidak aku punyai ilmunya ?” Begitu juga para ulama -ulama klasik pada masa itu, sangat berhati-hati dalam menyampaikan hukum, padahal mereka sebenarnya adalah lautannya ilmu. Imam Atha' bin Abi Rabah rahimahullah pernah ditanya tentang sebuah masalah, dan beliau menjawab: "Aku belum pernah mendengar masalah itu dari guru-guruku." Penanya tadi berkata : "Tidakkah engkau mau mengutarakan pendapat pribadimu ?" Sang

Fakta Ilmiah Fenomena Kesurupan Dan Pengalaman Saya Menanganinya

Fakta Ilmiah Fenomena Kesurupan Dan Pengalaman Saya Menanganinya Indonesia merupakan bangsa kaya budaya termasuk budaya kesurupan, bahkan di daerah-daerah tertentu fenomena kesurupan justru disengajakan, dan menjadi tontonan menarik seperti reog, kuda lumping, debus, tari kecak, dll. Istilah kesurupan muncul dari kata dasar 'surup' yang artinya masuk. Maka kesurupan dipahami sebagai fenomena masuknya entitas lain ke dalam tubuh kita. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa fenomena ini biasanya terjadi pada pergantian waktu siang ke malam hari, yang dalam bahasa Jawa disebut sebagai waktu surup. Menurut KBBI, kata kesurupan didefinisikan sebagai kemasukan (setan, roh) sehingga melakukan tindak yang aneh-aneh. Pemahaman masyarakat Indonesia secara umum untuk orang yang mengalami 'kesurupan' atau 'kerasukan' adalah bahwa orang itu sedang dikuasai oleh setan atau makhluk lain, sehingga tindakan fisik dan ucapannya berada di luar kendalinya. Na