Skip to main content

Revealed 5 Red Cows Imported from Texas to Israel, for the sake of Solomon's Temple?

Revealed 5 Red Cows Imported from Texas to Israel, for the sake of Solomon's Temple? 
Jewish believers at the Wailing Wall (illustration) The red cow is believed to be the key to sanctifying Solomon's Temple

JERUSALEM – Five perfectly red female cows needed for the purification ritual for those who have touched corpses, arrived in Israel from a farm in Texas in 2022. 

The arrival of the cow comes as the Temple Institute continues preparations to lay the foundation for the construction of the Third Temple in Jerusalem. 
The Temple Institute explains that all red heifers are under one year old and if they remain 100 percent red and avoid defects that would disqualify them. 
So each cow has the right to be used to make ashes which are required by Jewish law to purify those who have had contact with corpses. 

This level of purification was necessary so that the kohanim (priests) could carry out their work in the future temple. 
The prized red cows were immediately transported to Haifa where they will be quarantined for no less than seven days, in accordance with Israeli Veterinary Authority regulations. 
After quarantine, they will be released to two separate locations in Israel, one of which will be open to the public. Heifers will be fed and cared for at this location until they can be slaughtered and reduced to ashes from their third year onwards. 

The heifer was found and brought to Israel with the help of the Boneh Israel organization, which includes Jews and Christians. Byron Stinson, a Texas rancher and fundraiser and advisor to the organization, raised the cattle. 

The red heifer was greeted with a ceremony at Ben-Gurion Airport. Temple Institute officials Rabbi Chanan Kupietzky, Rabbi Tzachi Mamo, Rabbi Yisrael Ariel and Rabbi Azaria Ariel participated in the ceremony, along with Stinson, and Director General of the Ministry of Heritage and Jerusalem, Netanel Isaac. 
“I didn't mean to do this, but right now, I'm probably the best red heifer hunter in Texas,” Stinson told Israel365 News. 

"The Bible says to bring the red heifer to purify Israel, and I may not understand it, but I'm just doing what the Bible says," said Stinson, quoted from the page of The Jerusalem Post, Tuesday (5/3/2024)
“The prophecy came true, and the Jewish people returned to Israel,” Stinson said. 

"Now they need to build a temple. But it's like buying a really nice car. If you don't have the keys, you're not going anywhere. The red cow is the key to making the temple work as it should," explains Stinson. 
The farmer who raised the livestock was a devout Christian who was very interested in this commandment in the Bible. He started farming for red cattle, according to Stinson. 


Terungkap 5 Sapi Merah yang Didatangkan dari Texas ke Israel, Demi Kuil Sulaiman?
Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi) Sapi merah diyakini sebagai kunci sucikan Kuil Sulaiman

 – Lima ekor sapi betina berwarna merah sempurna yang diperlukan untuk ritual penyucian bagi mereka yang telah menyentuh mayat, tiba di Israel dari sebuah peternakan di Texas pada 2022. 

Kedatangan sapi itu ketika Temple Institute melanjutkan persiapan untuk meletakkan dasar bagi pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem.
Temple Institute menjelaskan, semua sapi dara berwarna merah tersebut berumur di bawah satu tahun dan jika warnanya tetap merah 100 persen dan terhindar dari cacat yang dapat mendiskualifikasi mereka. 
Maka masing-masing sapi tersebut berhak digunakan untuk membuat abu yang diwajibkan oleh hukum Yahudi untuk menyucikan mereka yang telah melakukan kontak dengan mayat. 

Tingkat pemurnian ini diperlukan agar kohanim (pendeta) dapat melaksanakan pekerjaan mereka di kuil masa depan.
Sapi merah yang berharga itu segera diangkut ke Haifa di mana mereka akan dikarantina selama tidak kurang dari tujuh hari, sesuai dengan peraturan Otoritas Kedokteran Hewan Israel. 

Setelah karantina, mereka akan dilepasliarkan ke dua lokasi terpisah di Israel, salah satunya akan dibuka untuk umum. Sapi dara akan diberi makan dan dirawat di lokasi ini sampai mereka dapat disembelih dan dijadikan abu mulai tahun ketiga dan seterusnya. 

Sapi dara tersebut ditemukan dan dibawa ke Israel dengan bantuan organisasi Boneh Israel, yang melibatkan orang Yahudi dan Kristen. Byron Stinson, seorang peternak Texas dan penggalang dana serta penasihat organisasi, memelihara ternak tersebut.

Sapi dara berwarna merah tersebut disambut dengan upacara di Bandara Ben-Gurion. Pejabat Temple Institute, Rabbi Chanan Kupietzky, Rabbi Tzachi Mamo, Rabbi Yisrael Ariel dan Rabbi Azaria Ariel berpartisipasi dalam upacara tersebut, bersama Stinson, dan Direktur Jenderal Kementerian Warisan dan Yerusalem, Netanel Isaac. 
“Saya tidak bermaksud melakukan ini, tapi saat ini, saya mungkin adalah pemburu sapi dara merah terbaik di Texas,” kata Stinson kepada Israel365 News. 

“Alkitab mengatakan untuk membawa sapi merah untuk menyucikan Israel, dan saya mungkin tidak memahaminya, tapi saya hanya melakukan apa yang Alkitab katakan," kata Stinson, dilansir dari laman The Jerusalem Post, Selasa (5/3/2024) 
“Nubuat itu menjadi kenyataan, dan orang-orang Yahudi kembali ke Israel,” kata Stinson.

"Sekarang mereka perlu membangun sebuah kuil. Tapi ini seperti membeli mobil yang sangat bagus. Jika kalian tidak memiliki kuncinya, kalian tidak akan ke mana-mana. Sapi merah adalah kunci untuk membuat kuil berfungsi sebagaimana mestinya,” jelas Stinson. 

Petani yang memelihara ternak tersebut adalah seorang Kristen taat yang sangat tertarik dengan perintah dalam Alkitab ini. Dia mulai beternak untuk mendapatkan ternak sapi merah, menurut Stinson.

Comments