The story of the Prophet Musa fainted when Allah revealed His substance
Before Allah revealed His essence to the Prophet Moses on Mount Tursina, the mountains were flat and smooth. But after Allah revealed His essence, the mountains were destroyed and Prophet Musa fainted and repented. Illustration photo/My Buku doc
The Prophet Musa 'alaihissalam once experienced fainting when Allah Ta'ala revealed the greatness of His essence. This story is immortalized in the Qur'an Sura Al-A'raf Verse 143.
Prophet Musa was a messenger who was called Kalimullah or someone who was spoken to by Allah and received revelations directly from Allah. He was one of the Prophet Ulul 'Azmi who was sent to the Bani Israel.
It is said that when the Prophet Musa came to pray at the appointed time, namely 40 nights, Allah spoke directly to him. However, Prophet Musa wanted to get more than that. He said:
"O my Lord, show me Your Most Holy Essence and give me the strength to see You clearly." So Allah answered, "O Musa, you will not be able to see Me."
God then said to Moses, "Look at the hill, if the hill remains as strong and strong as ever after seeing Me, surely you can also see Me, because you and the mountain are both creatures of My creation. But if the solid and strong hill cannot stand and crumbles after seeing Me, how can you see Me. Because all the creatures that I created are incapable and unable to see Me."
Narrated from Ibn Abbas, he said, "When Moses asked his Lord, "Show Me Your Essence," Allah answered: "You will never be able to see Me." Then Allah emphasized again, "You will not be able to see Me." Me forever, O Musa." No onewho is able to see Me, and after that he lives."
Finally Allah said, "Look at the hill that is high and big. If the hill remained in its place, did not shake and crumble, it would surely see My greatness, hopefully you can see it too, even though you are really weak and lowly. Indeed, the mountain shakes and crumbles no matter how strong and powerful it is, while you are weaker and lower." The following dialogue between the Prophet Moses and Allah is immortalized in the Qur'an:
وَلَمَّا جَآءَ مُوۡسٰى لِمِيۡقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗ ۙ قَال َ رَبِّ اَرِنِىۡۤ اَنۡظُرۡ اِلَيۡكَ ؕ قَالَ لَنۡ تَرٰٮنِىۡ وَلٰـ كِنِ انْظُرۡ اِلَى الۡجَـبَلِ فَاِنِ اسۡتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوۡف َ تَرٰٮنِىۡ ۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلۡجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّ ا وَّخَرَّ مُوۡسٰى صَعِقًا ۚفَلَمَّاۤ اَفَاقَ قَالَ سُبۡحٰنَكَ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاَنَا اَوَّ لُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ
Meaning: "And when Moses came to (munajat) at the time We had appointed and God had spoken (directly) to him, (Moses) said, "O my Lord, appear (Yourself) to me so that I can see You." ( Allah) said, "You will not (be able to) see Me, howeverLook at the mountain, if it remains in its place (as always) you will surely see Me." So when his Lord revealed (His majesty) to the mountain, the mountain was destroyed and Moses fell unconscious.
After Moses regained consciousness, he said, "Glory be to You, I repent to You and I am the first to believe." (QS Al-A'raf Verse 143)
In the Hadith of the Prophet it is stated: "From Abu Musa, he said that the Rasulullah ﷺ said: "Allah's hijab (barrier) is Nur (light). If Nur were to be revealed, the majesty of the light of her face would surely burn all creatures that come into God's sight." (HR Muslim)
Sufyan As-Sauri said that the mountain broke and rolled into the sea. Meanwhile, Prophet Musa went with the mountain. There are those who think that the mountain has collapsed into the earth and will not appear again until the Day of Judgment.
From Urwah ibn Ruwayyim who said that before Allah revealed Himself to Moses in Tursina, the mountains were flat and slippery. But after God appeared to Moses in Tursina, the mountain was destroyed, while the other mountains split and cracked and caves were formed.
Allah looked at the mountain, and the mountain was not strong, then it was destroyed down to its roots. Seeing the scene that happened on the mountain, Prophet Musa fell unconscious.
After Prophet Moses came out of his stupor, he felt he had committed a sin. Therefore he asked and prayed to Allah: سُبۡحٰنَكَ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاَنَا اَوَّلُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ ( Glory be to You, I repent to You and I am the first believer)
Prophet Musa realized that what he was asking was beyond my ability to accept it. Therefore he repented and will not repeat his mistakes. Thus Allah describes the majesty of His Essence which cannot be seen by creatures on earth.
Wallahu A'lam
Kisah Nabi Musa Pingsan Ketika Allah Menampakkan Zat-Nya
Sebelum Allah menampakkan Zat-Nya kepada Nabi Musa di Bukit Tursina, gunung-gunung itu dalam keadaan rata dan licin. Tetapi setelah Allah menampakkan Zat-Nya, gunung-gunung itu hancur lebur dan Nabi Musa pingsan lalu bertaubat. Foto ilustrasi/dok My Buku
Nabi Musa 'alaihissalam pernah mengalami pingsan ketika Allah Ta'ala menampakkan keagungan Zat-Nya. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 143.
Nabi Musa adalah seorang Rasul yang digelari Kalimullah atau orang yang diajak berbicara oleh Allah dan menerima wahyu langsung dari Allah. Beliau termasuk Nabi Ulul 'Azmi yang diutus kepada kaum Bani Israil.
Dikisahkan, ketika Nabi Musa datang untuk bermunajat pada waktu yang telah ditentukan, yaitu 40 malam, maka Allah berfirman langsung kepadanya. Namun, Nabi Musa ingin mendapatlan lebih dari. Dia berkata:
"Ya Tuhanku, perlihatkanlah Zat Engkau yang Maha Suci dan berilah aku kekuatan untuk dapat melihat-Mu dengan jelas." Maka Allah menjawab, "Hai Musa kamu tidak akan dapat melihat-Ku." Selanjutnya Allah berkata kepada Musa, "Melihatlah ke bukit, jika bukit itu tetap kokoh dan kuat seperti sediakala setelah melihat-Ku, tentulah kamu dapat pula melihat-Ku, karena kamu dan gunung itu adalah sama-sama makhluk ciptaan-Ku. Tetapi jika bukit yang kokoh dan kuat itu tidak tahan dan hancur setelah melihat-Ku bagaimana pula kamu dapat melihat-Ku. Karena seluruh makhluk yang aku ciptakan tidak mampu dan tidak sanggup untuk melihat-Ku."
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Ketika Musa memohon kepada Tuhannya, "Perlihatkanlah Zat Engkau kepadaku," Allah menjawab: "Kamu sekali-kali tidak akan dapat melihat-Ku." Kemudian Allah menegaskan lagi, "Kamu tidak akan dapat melihat-Ku untuk selama-lamanya hai Musa." Tidak seorang pun yang sanggup melihat-Ku, lalu sesudah itu ia tetap hidup."
Akhirnya Allah berkata, "Lihatlah ke bukit yang tinggi lagi besar itu. Jika bukit itu tetap di tempatnya, tidak bergoncang dan hancur, tentulah ia melihat kebesaran-Ku, mudah-mudahan kamu dapat melihatnya pula, sedangkan kamu benar-benar lemah dan rendah. Sesungguhnya gunung itu berguncang dan hancur bagaimana pun juga kuat dan dahsyatnya, sedang kamu lebih lemah dan rendah."
Berikut dialog Nabi Musa dan Allah diabadikan dalam Al-Qur'an:
وَلَمَّا جَآءَ مُوۡسٰى لِمِيۡقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗ ۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِىۡۤ اَنۡظُرۡ اِلَيۡكَ ؕ قَالَ لَنۡ تَرٰٮنِىۡ وَلٰـكِنِ انْظُرۡ اِلَى الۡجَـبَلِ فَاِنِ اسۡتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوۡفَ تَرٰٮنِىۡ ۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلۡجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوۡسٰى صَعِقًا ۚ فَلَمَّاۤ اَفَاقَ قَالَ سُبۡحٰنَكَ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاَنَا اَوَّلُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ
Artinya: "Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau." (Allah) berfirman, "Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku." Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, "Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman." (QS Al-A'raf Ayat 143)
Dalam Hadis Nabi disebutkan: "Dari Abu Musa, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Hijab (pembatas) Allah ialah Nur (cahaya). Sekiranya Nur itu disingkapkan niscaya keagungan sinar wajahnya akan membakar seluruh makhluk yang sampai pandangan Tuhan kepadanya." (HR Muslim)
Sufyan As-Sauri mengatakan bahwa gunung itu jebol dan jatuh menggelinding ke laut. Sedangkan Nabi Musa ikut bersama gunung itu. Ada yang berpendapat bahwa gunung itu amblas ke dalam bumi dan tidak akan muncul lagi sampai hari Kiamat.
Dari Urwah ibnu Ruwayyim yang mengatakan bahwa sebelum Allah menampakkan Diri-Nya kepada Musa di Tursina, gunung-gunung itu dalam keadaan rata lagi licin. Tetapi setelah Allah menampakkan diri-Nya kepada Musa di Tursina, maka hancur leburlah gunungnya, sedangkan gunung-gunung lainnya terbelah dan retak-retak serta terbentuklah gua-gua.
Allah memandang gunung itu, maka gunung itu tidak kuat, lalu hancur luluh sampai ke akarnya. Melihat pemandangan yang terjadi pada gunung itu, maka Nabi Musa jatuh pingsan.
Setelah Nabi Musa sadar dari pingsannya, beliau merasa telah berbuat dosa. Karena itu beliau memohon dan berdoa kepada Allah: سُبۡحٰنَكَ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاَنَا اَوَّلُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ (Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman)
Nabi Musa menyadari bahwa yang dimintanya di luar batas kemampuanku menerimanya. Karena itu beliau bertaubat dan tidak akan mengulangi kesalahannya. Demikianlah Allah menggambarkan keagungan Zat-Nya yang tidak dapat dilihat oleh makhluk di muka bumi.
Wallahu A'lam
Comments