Israel Robbed Gaza People of IDR 20.6 Billion in Cash During the Land Invasion

Israel Robbed Gaza People of IDR 20.6 Billion in Cash During the Land Invasion

The Israeli army not only killed the people of Gaza, but robbed Hamas of their property. Photo/Reuters

GAZA - Israel's Ministry of Defense said security forces seized about five million Israeli shekels in cash (around USD1.33 million or IDR 20.6 billion) in their operations in Gaza. 

Israel's Defense Ministry said money in the form of Iraqi dinars, Jordanian dinars and US dollars had also been found in the enclave since the start of Israeli raids. 

The Zionist government claims the cash was confiscated at Hamas headquarters and the homes of the group's officials. Surprisingly, Israel stated that the money would be added to Israel's coffers. 

However, this claim could just be Israeli propaganda to convince the international community. In fact, a lot of information is stated by the Israeli military as part of a strategy, which sometimes does not show the actual facts. 

Meanwhile, Israeli Defense Minister Yoav Gallant entered the Gaza Strip on Saturday, where he met with various IDF units. Gallant, who was the first Israeli Defense Minister to enter Gaza since its disengagement in 2005, said, "We will not leave Gaza until all the captives are returned. We will take the opportunity to take additional prisoners; any exchange negotiations will come under fire.”

Gallant discussed exploiting the situation for renewed preparation and readiness for ground operations, with a focus on the repatriation of all Israeli hostages. He also confirmed plans for additional attacks in the days after the ceasefire. 

The Minister of Defense toured the northern coastal region, receiving an overview of the troops' activities during the war and their security measures during the ceasefire. 

After an assessment of the situation, Gallant stated, "Our ability to bring back the first group of captives came from the military pressure applied. When military pressure was applied, they wanted a ceasefire. When you increase the pressure, they want another ceasefire. When you intensify it further, they are willing to make an offer. And when you escalate it further, they are ready to make an acceptable offer – that's the whole strategy.”

He further emphasized the need to continue military pressure on Hamas, stating, "We cannot abandon operations and war in Gaza until we reach the point where we bring back all the prisoners because we still have many."



Israel Rampok Uang Senilai Rp20,6 Miliar Milik Rakyat Gaza saat Invasi Darat

Tentara Israel bukan hanya membunuh rakyat Gaza, tetapi merampok harta milik Hamas. Foto/Reuters

GAZA - Kementerian Pertahanan Israel mengatakan pasukan keamanan menyita sekitar lima juta shekel Israel tunai (sekitar USD1,33 juta atau Rp20,6 miliar) dalam operasi mereka di Gaza.

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan uang dalam bentuk dinar Irak, dinar Yordania dan dolar AS juga ditemukan di daerah kantong tersebut sejak awal penggerebekan Israel.
Pemerintah Zionis itu mengklaim uang tunai tersebut disita di markas Hamas dan rumah para pejabat kelompok tersebut. Anehnya, Israel menyatakan uang tersebut akan ditambahkan ke kas Israel.

Namun demikian, klaim tersebut bisa jadi hanya propaganda Israel untuk menyakinkan dunia internasional. Padahal, banyak informasi yang dinyatakan militer Israel sebagai bagian strategi semata yang terkadang tidak menunjukkan fakta sebenarnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memasuki Jalur Gaza pada hari Sabtu, di mana ia bertemu dengan berbagai unit IDF. Gallant, yang merupakan Menteri Pertahanan Israel pertama yang memasuki Gaza sejak pelepasannya pada tahun 2005, mengatakan, "Kami tidak akan meninggalkan Gaza sampai semua tawanan dikembalikan. Kami akan mengambil kesempatan untuk membawa tawanan tambahan; setiap negosiasi pertukaran akan mendapat kecaman."

Gallant membahas eksploitasi situasi untuk persiapan dan kesiapan pembaruan operasi darat, dengan fokus pada pemulangan semua sandera Israel. Dia juga mengkonfirmasi rencana serangan tambahan pada hari-hari setelah gencatan senjata.

Menteri Pertahanan melakukan tur ke wilayah pesisir utara, menerima gambaran umum tentang aktivitas pasukan selama perang dan langkah-langkah keamanan mereka selama gencatan senjata.

Setelah penilaian situasi, Gallant menyatakan, "Kemampuan kami untuk membawa kembali kelompok tawanan pertama berasal dari tekanan militer yang diterapkan. Ketika tekanan militer diberikan, mereka menginginkan gencatan senjata. Ketika Anda meningkatkan tekanan, mereka menginginkan gencatan senjata lagi. Ketika Anda mengintensifkannya lebih jauh, mereka bersedia memberikan tawaran. Dan ketika Anda meningkatkannya lebih jauh lagi, mereka siap memberikan tawaran yang dapat diterima – itulah keseluruhan strateginya."

Dia lebih lanjut menekankan perlunya melanjutkan tekanan militer terhadap Hamas, dengan menyatakan, "Kita tidak bisa meninggalkan operasi dan perang di Gaza sampai kita mencapai titik di mana kita membawa kembali semua tawanan karena kita masih punya banyak."

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال