Between Hope and Wishful thinking

Between Hope and Wishful thinking

By: Muqoffa Mahyuddin

الرجاء ما قارنه عمل والا فهو امنية
This hope must be accompanied by real charity, otherwise it is just wishful thinking. 

--Sheikh Ibn Atha'illah, Al-Hikam
Sheikh Abdullah Asy-Syarqawi explained that true hope (ar-raja') is hope that can motivate someone to struggle in work and do good deeds. 

Usually people who hope for something will try to find it. On the other hand, people who are afraid of something will try to avoid it. 

If hope in Allah is not accompanied by charity, even if the perpetrator is lazy about working, it will actually lead to immorality and sin. Therefore, the scholars say that such hopes are just wishful thinking, because hope must be accompanied by charity. That is not hope, but deception. 

Rasulullah SAW said, a good person is one who humiliates himself and does charity for the period after his death. Meanwhile, a bad person is someone who follows their desires and hopes from Allah with false hopes. --Sheikh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam, syarah by Sheikh Abdullah Asy-Syarqawi. 


Antara Harapan dan Angan-angan

By: Muqoffa Mahyuddin

الرجاء ما قارنه عمل والا فهو امنية 
Harapan itu harus disertai amal nyata, jika tidak maka ia hanyalah angan-angan belaka.

--Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam
Syekh Abdullah Asy-Syarqawi menjelaskan bahwa harapan (ar-raja') yang sesungguhnya adalah harapan yang dapat memotivasi seseorang untuk berjuang dalam bekerja dan beramal.

Biasanya orang yang berharap sesuatu, maka dia akan berusaha mencarinya. Sebaliknya, orang yang merasa takut terhadap sesuatu, maka dia akan berusaha untuk menghindarinya. 

Jika harapan kepada Allah tidak dibarengi dengan amal, bahkan pelakunya malas-malasan untuk bekerja, justru akan mendorong kepada maksiat dan dosa. Karena itu, para ulama mengatakan bahwa harapan semacam itu hanyalah angan-angan, sebab harapan harus disertai dengan amal. Yang seperti tu bukan harapan, melainkan ketertipuan.

Rasulullah SAW bersabda, orang yang baik adalah orang yang menghinakan dirinya sendiri dan beramal untuk masa setelah kematiannya. Sedangkan orang yang buruk adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berharap dari Allah dengan harapan-harapan palsu. --Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam, syarah oleh Syekh Abdullah Asy-Syarqawi.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال