Israel Miscalculates, It Takes Longer to Retake Its Cities from Hamas

Israel Miscalculates, It Takes Longer to Retake Its Cities from Hamas


TEL AVIV,  – Israeli troops are still desperately trying to reclaim their cities from Palestinian Hamas troops. The Zionist military also admitted that the battle would take longer than they expected. 

Reuters on Monday (9/10/2023) reported that fighting was still ongoing in seven or eight locations in Israeli territory occupied by Hamas fighters. The militant group's attack left at least 700 Israelis dead. Not only that, Hamas fighters also took dozens of people hostage, including high-ranking Zionist military officers. 
Israel's reputation as an invincible military power in the Middle East was instantly damaged. "It took longer than we expected to return the situation to a defensive security position," one Israeli military spokesman, Lt. Col. Richard Hecht, told reporters. 
Israel attempted to retaliate against Hamas by carrying out massive bombings in the Gaza Strip. The airstrikes of the Zionist forces killed nearly 500 Palestinians. Tel Aviv is also said to be considering an unprecedented ground offensive on Gaza. 

However, to launch a ground attack on Gaza, Israel would first of course have to restore control of its own territory. 
Meanwhile Hamas fighters continue to cross into Israel from Gaza. Hecht said that 70-100 Hamas soldiers had died in the Beeri area since Saturday (7/10/2023). 
Israeli fighter jets, helicopters and artillery attacked more than 500 Hamas and Islamic Jihad targets in the Gaza Strip Sunday (8/10/2023) evening. Zionist airstrikes also targeted the Hamas and Islamic Jihad command center as well as the residence of senior Hamas official, Ruhi Mashtaa. 
“The price that the Gaza Strip will have to pay will be so heavy that it will change reality for generations,” claimed Israeli Defense Minister Yoav Gallant. 



Israel Salah Perhitungan, Butuh Waktu Lebih Lama untuk Rebut Lagi Kota-kotanya dari Hamas


TEL AVIV,  – Pasukan Israel masih berupaya mati-matian untuk merebut kembali kota-kotanya dari pasukan Hamas Palestina. Militer zionis pun mengakui bahwa pertempuran tersebut harus memakan waktu lebih lama dari yang mereka perkirakan. 

Reuters pada Senin (9/10/2023) melansir, pertempuran masih berlangsung di tujuh atau delapan lokasi di wilayah Israel yang direbut oleh para pejuang Hamas. Serangan kelompok militan itu menyebabkan sedikitnya 700 orang Israel tewas. Tak hanya itu, para pejuang Hamas juga menyandera puluhan orang termasuk, perwira tinggi militer zionis. 
Reputasi Israel sebagai kakuatan militer yang tak terkalahkan di Timur Tengah pun rusak seketika. “Butuh waktu lebih lama dari yang kami perkirakan untuk mengembalikan keadaan ke posisi keamanan bertahan,” ungkap salah satu jubir militer Israel, Letkol Richard Hecht, kepada wartawan.
Israel berusaha membalas Hamas dengan melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza. Serangan udara pasukan zionis itu menewaskan hampir 500 warga Palestina. Tel Aviv juga dikatakan tengah mempertimbangkan serangan darat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza. 

Namun, untuk melancarkan serangan darat ke Gaza, Israel pertama-tama sudah barang tentu harus memulihkan kendali atas wilayahnya sendiri.
Sementara para pejuang Hamas terus menyeberang ke Israel dari Gaza. Hecht mengatakan, ada 70–100 tentara Hamas yang tewas di daerah Beeri sejak Sabtu (7/10/2023).
Jet tempur, helikopter, dan artileri Israel menyerang lebih dari 500 sasaran Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza Minggu (8/10/2023) malam. Serangan udara zionis juga menyasar pusat komando Hamas dan Jihad Islam serta kediaman pejabat senior Hamas, Ruhi Mashtaa.
“Harga yang harus dibayar oleh Jalur Gaza akan sangat berat yang akan mengubah kenyataan dari generasi ke generasi,” klaim Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. 

Source: iNews.id

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال