Sightseeing Submarine to Titanic Wreck Lost Contact, Search Involve US and Canadian Navies
Washington - A massive search and rescue operation is underway in the Atlantic Ocean after the disappearance of a tourist submarine that took them on a tour of the Titanic wreck on Sunday (18/6/2023).
The United States (US) Coast Guard revealed that contact with the small submarine was lost about one hour and 45 minutes after the dive.
Tour company OceanGate stressed that all options are being explored to save the five people on board the missing submarine. Three of them are passengers, while one is a pilot and the other is a content expert.
This diving into the Titanic wreck at a depth of 3,800 meters is part of a tour package worth USD 250 thousand or around IDR 3.7 billion for eight days.
"We are very grateful for the extensive assistance we have received from a number of government agencies and companies in efforts to re-establish contact with submarines," OceanGate said as reported by BBC, Tuesday (20/6/2023).
Search and rescue operations involve government agencies, the US and Canadian Navies, and commercial companies. On Monday (19/6) afternoon, Rear Adm. John Mauger of the US Coast Guard explained that the search and rescue operation involved two aircraft, a submarine and a sonoboya.
However, Mauger noted that the area where the search was conducted was remote, complicating operations.
Hamish Harding, a 58-year-old British billionaire and explorer, was among those on the missing submarine. This was disclosed by his family.
Taking to his social media over the weekend, Harding said he was proud to finally announce that he would be taking a tour of the Titanic wreck. He added that because of Newfoundland's worst winter in 40 years, the mission he participated in would likely be the first and only manned mission to the Titanic during 2023.
"The weather window has just opened and we will try diving tomorrow," he wrote.
OceanGate describes a trip on its carbon fiber submarine as an opportunity to escape the everyday routine and discover something truly extraordinary.
According to its website, two more expeditions are planned to take place in June 2024.
Kapal Selam Wisata ke Bangkai Titanic Hilang Kontak, Pencarian Libatkan Angkatan Laut AS dan Kanada
Washington - Operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung di Samudra Atlantik pasca hilangnya kapal selam turis yang membawa mereka berwisata ke bangkai kapal Titanic pada Minggu (18/6/2023).
Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa kontak dengan kapal selam kecil tersebut hilang sekitar satu jam 45 menit setelah penyelaman.
Perusahaan wisata OceanGate menekankan bahwa semua opsi sedang dieksplorasi untuk menyelamatkan lima orang di dalam kapal selam yang hilang tersebut. Tiga di antaranya adalah penumpang, sementara satu orang pilot dan satunya lagi ahli konten.
Penyelaman ke bangkai kapal Titanic pada kedalaman 3.800 meter ini merupakan bagian dari paket wisata senilai USD 250 ribu atau sekitar Rp3,7 miliar selama delapan hari.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan ekstensif yang kami terima dari sejumlah lembaga pemerintah dan perusahaan dalam upaya menjalin kembali kontak dengan kapal selam," ungkap pihak OceanGate seperti dilansir BBC, Selasa (20/6/2023).
Operasi pencarian dan penyelamatan ikut melibatakan instansi pemerintah, Angkatan Laut AS dan Kanada, serta perusahaan komersial.
Pada Senin (19/6) sore, Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai AS menjelaskan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan melibatkan dua pesawat, sebuah kapal selam, dan sonoboya. Namun, Mauger mencatat bahwa area di mana pencarian dilakukan terpencil, menyulitkan operasi.
Hamish Harding, seorang miliarder dan penjelajah Inggris berusia 58 tahun, termasuk di antara mereka yang berada di kapal selam yang hilang. Hal tersebut diungkapkan pihak keluarganya.
Melalui media sosial-nya pada akhir pekan, Harding mengatakan dia bangga akhirnya mengumumkan bahwa dia akan ikut berwisata ke bangkai kapal Titanic. Dia menambahkan bahwa karena musim dingin terburuk di Newfoundland dalam 40 tahun, misi yang diikutinya kemungkinan akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya ke Titanic selama tahun 2023.
"Jendela cuaca baru saja terbuka dan kami akan mencoba menyelam besok," tulisnya.
OceanGate menggambarkan perjalanan wisata dengan kapal selam serat karbonnya sebagai kesempatan untuk keluar dari rutinitas sehari-hari dan menemukan sesuatu yang benar-benar luar biasa.
Menurut situs web-nya, dua ekspedisi lainnya direncanakan berlangsung pada Juni 2024.
Comments