DESCRIPTION OF HEAVEN'S PLEASURE
By: Ahmad Syahrin Thoriq
Of course life in heaven will be completely different from what is in this world. There we will meet a life order with different spatial and temporal dimensions.
If then we get descriptions in verses and hadiths of things similar to life in the world now, it is in the context of expressing the pleasures of heaven that are most likely to be reached by the human mind. In accordance with their different imaginations when describing the peak of pleasure, happiness, pleasure and joy.
There are some people whose tendency is to see pleasure in food, then heaven is described as having various delicious food menus in it.
There are those who are more aroused by the beauty of nature, so heaven is also described in the form of green ranau, parks and gardens flowing beneath the rivers.
Some others understand that the peak of pleasure is in the family and residence, so there are described as magnificent houses and beautiful palaces complete with thousands of servants and amenities.
Likewise, it is also undeniable that there is a human tendency to see that pleasure is the pinnacle of the opposite sex, so there are beautiful and beautiful angels there. It is described that if you look at the sky of the world, her beauty will fill the heavens and the earth.
And so on and so forth.
But all of that is just a desktop or a depiction that is just so that it is easy to reach and understand, not the essence of heaven's pleasures which are beyond human reason.
Therefore the true pleasure is as mentioned in the hadith:
Amen ى قَلْبِ بَشَرٍ
"I have prepared for My pious servants a pleasure that eyes have never seen, ears have never heard, and no human imagination can reach it." (Narrated by Bukhari)
Thus, as long as a pleasure is still seen in the world, then that is not the beauty of heaven.
As long as a beauty has ever been heard by the ear, then it is not the pleasure of heaven.
Even as long as one's wildest imagination can still picture the thing he wants most, that is the pleasures and beauties that are in heaven.
Let's just imagine, Allah has created 100 blessings, one of which was sent down to the world and 99 of which he kept in heaven.
Even though only one percent has made many people crazy and blinded by the beauty of the world, then what about 99 fold later in heaven?
Just imagine if later the person who was last to enter heaven and was at the lowest level was given facilities 10 times the widest empire that ever existed in the world, then what about number 2 from behind, number 3, number 4, number 5, number 6 .... number one million, then, who lives in the highest Heaven, Firdaus?
Our minds will never be able to reach such pleasures. Tabarakarrahman, all praise and praise be to Him for all His generosity. May we all be included in His blissful Jannah. Amen.
GAMBARAN KENIKMATAN SYURGA
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Tentu saja kehidupan di syurga nanti, sama sekali berbeda dengan apa yang ada di dunia ini. Disana kita akan bertemu dengan sebuah tatanan kehidupan dengan dimensi tata ruang dan waktu yang berbeda.
Kalau kemudian kita mendapatkan penggambaran dalam ayat dan hadits hal yang mirip dengan kehidupan di dunia sekarang, itu adalah dalam rangka mengungkapkan kenikmatan syurga yang paling mungkin untuk di jangkau oleh akal manusia. Sesuai dengan imajinasi mereka yang berbeda-beda ketika menggambarkan puncak kenikmatan, kebahagiaan, kesenangan dan kegembiraan.
Ada sebagian orang yang kecendrungannya memandang kenikmatan itu pada makanan, maka kemudian syurga itu digambarkan ada berbagai menu makanan² lezat di dalamnya.
Ada yang lebih terangsang dengan keindahan alam, maka syurga pun digambarkan dengan wujud hijau ranau, taman dan kebun yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Sebagian lagi ada yang memahami puncak kenikmatan itu pada keluarga dan tempat tinggal, maka di sana digambarkan ada rumah megah dan istana indah lengkap dengan ribuan pelayan dan fasilitasnya.
Begitu juga tak dinafikan ada kecendrungan manusia yang memandang kenikmatan itu puncaknya adalah lawan jenis, maka disana ada bidadari jelita nan rupawan. Yang digambarkan jika melongok kelangit dunia, kecantikannya akan memenuhi langit dan bumi.
Begitulah seterusnya dan seterusnya.
Tapi semua itu hanya dekstop atau penggambaran yang hanya sekedar agar mudah dijangkau dan dicerna akal, bukan hakikat kenikmatan syurga yang memang diluar akal manusia.
Karenanya kenikmatannya yang hakiki adalah seperti yang disebutkan dalam hadits :
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh sebuah kenikmatan yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar, dan imajinasi manusia manapun tidak bisa menjangkaunya." (HR. Bukhari)
Sehingga, selama sebuah kenikmatan masih pernah terlihat di dunia, maka bukan begitu keindahan syurga.
Selama sebuah keindahan pernah terdengar oleh telinga, maka bukan begitu kenikmatan syurga.
Bahkan selama imajinasi seseorang yang paling liar sekalipun masih bisa menggambarkan sesuatu yang paling ia inginkan, itu pun kenikmatan dan keindahan yang ada di syurga.
Kita bayangkan saja, Allah telah menciptakan 100 rahmat, satu diantaranya diturunkan ke dunia dan 99 disimpannya di syurga.
Padahal yang hanya satu persen saja, telah membuat banyak orang kalap dan gelap mata oleh indahnya dunia, lalu bagaimana dengan 99 lipatnya nanti di syurga ?
Bayangkan saja jika nanti orang yang terakhir masuk syurga dan berada di tingkat paling rendah saja di beri fasilitas 10 kali lipat kerajaan terluas yang pernah ada di dunia, lalu bagaimana yang nomor 2 dari belakang, yang nomor 3, nomor 4, nomor 5, nomor 6 .... nomor ke satu juta, terus, lalu yang tinggal di Syurga tertinggi Firdaus ?
Akal kita tidak akan pernah mampu menjangkau kenikmatan seperti itu. Tabarakarrahman, segala puja dan puji bagiNya atas segala kemurahanNya.
Semoga kita semua dimasukkan ke dalam JannahNya yang penuh kenikmatan. Amiin.
Comments