ILMU AKAN MENGEMBALIKAN


ILMU AKAN MENGEMBALIKAN

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq 

Dahulu saya terkagum-kagum dengan maha karya hujjatul Islam al Imam Ghazali rahimahullah, yakni kitab Ihya al Ulumuddin. Bahasanya yang indah, uraiannya yang lengkap dan luas, nyaris menyihir siapapun yang mau mengusap lembar demi lembar halamannya. 

Sebuah bacaan yang disebut-sebut oleh sebagian ulama sebagai rangkuman dari segala ilmu pengetahuan.

Sampai kemudian kekaguman itu memudar dan bahkan mulai berganti dengan sikap alergi, sebabnya karena saya membaca tulisan dari beberapa pihak yang mengkoreksi bahkan mencela isi kitab al Ihya'.

Lalu saya "berkelana" hingga mendapatkan kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin. Isinya yang luar biasa, tak pelak membuat saya mulai mengidolakan sang pengarangnya, al imam Ibnu Qudamah rahimahullah.

Lalu dengan berjalannya waktu, ketika referensi bacaan mulai bertambah, akhirnya saya tahu bahwa Mukhtashar Minhajul Qashidin hanyalah ringkasan dari sebuah kitab fenomenal yang berjudul Minhajul Qashidin buah karya Ibnu Jauzi rahimahullah.

Saya pun mulai berburu buku-buku sang idola baru itu dan gemar mengoleksi karya-karyanya. Dan diantara kitab yang menurut saya sangat luar biasa dari buah karya imam Ibnu jauzi selain Shaidul Khatir adalah Minhajul Qashidin tersebut.

Sampai kemudian, saya mengetahui bahwa Minhajul Qashidin yang mengagumkan itu pada kenyataannya bukanlah buah karya 'asli' dari Ibnu Jauzi. 

Ia juga hanyalah sebuah ringkasan dari kitab ulama lainnya, dan kitab itu yang tiada saya sangka ternyata adalah Ihya al Ulumuddin karya al Ghazali, yang sudah lama saya sisihkan dan biarkan berdebu di ujung rak buku.

Saya lalu bergegas mengambil kitab itu dan membersihkannya dengan tisu. Namun meski tangan yang bergerak mengelap kitab, terasa ia sedang menyentuh noda kotoran dari dinding hati yang keruh ini.

Demikianlah, tahap demi tahap kita harus menapak untuk mau terus belajar, agar bisa benar-benar lekas tersadar dan tidak terbius oleh perasaan merasa sudah benar.

Kita ini sering bertingkah laku seperti yang digambarkan dalam firmanNya "dzalim dan bodoh". Tapi selalu merasa telah menjadi orang suci dan mendaku serba tahu dalam segala ilmu....

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال