Skip to main content

TETAP ADIL MESKI DIDZALIMI

TETAP ADIL MESKI DIDZALIMI



Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq


Ketika kunci istana al Hamra diserahkan oleh Sultan Muhammad As-Shaghir kepada Raja Ferdinand pada 2 Januari 1492, berakhirlah sudah kekuasaan Islam di Andalusia, Spanyol.

Namun itu menjadi awal penderitaan muslimin disana, karena setelahnya terjadi tragedi kemanusiaan yang memilukan. Muslimin diberikan dua opsi, memeluk agama Nasrani atau pergi meninggalkan bumi Andalus.


Menetap di Andalusia dengan tetap beragama Islam sama artinya dengan bunuh diri. Sehingga banyak kaum muslimin yang memilih untuk meninggalkan Spanyol. Namun tidak sedikit pula yang memilih pindah agama secara dzahir namun tetap menjalankan ajaran islam dengan sembunyi-sembunyi.


Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai kaum Moriscos, yang kemudian menjadi satu kelompok masyarakat yang terpinggirkan di Eropa.


Dan tidak pakai lama kaum Moriscos dibantai di sana. Sehingga Islam yang pernah 700 tahun menyinari peradaban Eropa seakan tidak pernah ada. Darah bersimbah sampai tetes terakhir dari muslim terakhir di benua Eropa.


Info ini kemudian sampai kepada Khalifah Sultan Salim I di Turki, yang menyebabkan beliau marah besar. Ia kemudian mengeluarkan dekrit yang berisi perintah kepada seluruh penganut Yahudi dan Nasrani yang tinggal di daerah kekuasaan Islam untuk memilih satu dari dua opsi, tinggal menetap dengan catatan memeluk agama Islam, atau pergi meninggalkan wilayah kekhalifahan.

Namun dekrit ini ditolak oleh para ulama, mereka mendatangi Sultan dan menasehatinya. Bahkan Mufti agung kala itu menjelaskan bahwa keputusan tersebut tidak boleh dilaksanakan sedikitpun, sekalipun kaum muslimin disembelih di negeri-negeri Salib. Karena jelas dalam Islam tidak ada paksaan dalam beragama.


Akhirnya Sultan Salim menarik keputusannya dan pemerintah Islam tetap menaungi para penganut Yahudi, Nasrani dan penganut agama lainnya sebagaimana naungan yang dinikmati kaum muslimin. 

📜سقوط الأندلس

Comments