Skip to main content

Lucu dan menggemaskan

Lucu dan menggemaskan



Erizeli Jely Bandaro
Berbuat karena kecintaan kepada Allah dan cukuplah Allah sebaik baiknya kembali dan balasan


Cara berpikir kita itu lucu dan menggemaskan. Sama seperti melihat anak kecil diberi mainan. Saat dia suka, jangan coba dilarang. Ngamuk dan nangis dia. Kalau dia tidak suka, jangan pula dipaksa, nangis dia. Hanya terkait soal suka dan tidak suka.

 Makanya di Indonesia apapun konten sosial media, hanya ada fitur suka ( like). Engga ada fitur dislike ( tidak suka). Cara berpikir seperti kanak kanak dan menggemaskan. Udah jelas facebook mengawali “ Apa yang sedang anda pikirkan” Eh postingnya tentang apa yang dirasakan dan dikeluhkan. Kan lucu.

Semua suka konten Sambo. Berita ter framing yang begitu massive membentuk persepsi pertama, tentang dugaan“ perselingkuhan” antara Putri dengan ajudan atau supir. Kedua, keborbokan polisi dalam melakukan proses penyidikan dan penyelidikan. Jangan coba coba balik kan persepsi itu, pasti ditolak. Tapi tidak banyak yang berpikir di luar berita itu. Kalaulah mau sedikit kritis” Apa iya hanya kasus pembunuhan mengakibatkan lebih dari 90 perwira kena kasus obstruction of justice?

Semua tahu Anies sedang safari Politik ke seluruh Indonesia. Berita begitu massive dan terstruktur ( Love and hate ), sehingga membuat Anies semakin populer. Mengapa? karena konten tentang politik identitas, dan anti tesis Jokowi telah membentuk persepsi orang untuk terus membicarakan Anies. Cobalah lihat fakta“ Emang siapa Anies,? politisi bukan, pimpinan partai bukan, kader juga engga , pengusaha juga bukan. Seleb bukan. Cendikiawan jauh.” Mengapa begitu besar magnitnya?
Kalaulah mau kritis, persepsi anda akan berubah. Masalah Sambo, bukan sekedar pembunuhan Josua, tetapi ada agenda lebih besar dari itu yang sedang dipertaruhkan. Bukan sekedar pencalonan Anies sebagai presiden. Tapi ada agenda lebih besar dari sekedar pencalonan Anies itu. Kedua kasus itu bukan pula sekedar agenda doang, tetapi ini berkaitan dengan sumber daya ekonomi yang sedang direpebutkan oleh kelompok politik di Indonesia. Siapapun yang menang, anda akan jadi korban.

Kalaulah logika itu dipakai, maka persepsi anda pasti akan berbeda dengan konten berita yang keliatan sederhana itu. Tetapi orang Indonesia itu memang lucu dan menggemaskan. Mereka euforia bicara tentang politik, tapi pada waktu bersamaan mereka lupa bahwa mereka sedang dihabisi. 

Comments