SDM dan negara

Erizeli Jely Bandaro
Berbuat karena kecintaan kepada Allah dan cukuplah Allah sebaik baiknya kembali dan balasan


SDM dan negara


China menjadikan IT sebagai industri berawal tahun 2000. Saat itu China membangun jaringan IT untuk mendukung distribusi gas, listrik, dan air secara nasional. Sistem ini sangat ambisius, yaitu untuk memastikan wilayah barat dan timur, wilayah utara dan selatan terhubung dalam satu sistem distribusi yang rumit. Kalau di wilayah barat overload, ya distribusikan ke timur, seperti mendistribusikan air yang berlebih di selatan ke utara yang kering. Nah sistem ini membutuhkan data center, jaringan telekomunikasi dan perangkat lunak databased. Proyek raksasa ini dibiayai dari APBN.

Sama seperti kebijakan nasional lainnya. Bahwa setiap mega proyek harus dipastikan terjadinya transformasi ekonomi. Peluang bagi insinyur China untuk ambil bagi dari mega proyek ini. Sudah bisa ditebak, proyek ini menjadi pemicu lahirnya ekosistem ekonomi baru, yaitu industri infrastruktur Telekomunikasi, Pusat data center, dan aplikasi komputer jaringan. Dari sini terjadilah koloborasi antara operator telekomunikasi milik negara, perusahaan layanan cloud swasta, dan penyedia layanan pusat data internet. Saat itu pasar utama adalah Negara ( APBN).

Sejak itu, IT terus berkembang pesat. Pasar bukan hanya negara ( APBN) tetapi juga masyarakat umum dan bahkan mereka ekspor ke seluruh dunia. Ambil contoh aja. China Telecom mengoperasikan 450+ pusat data on-net di seluruh Tiongkok Daratan dan memiliki track di 180+ pusat data di seluruh dunia. China Telecom memilki kapasitas backbond jaringan global Tier-1 yang mencakup 47 sistem kabel (FO) dan 120+ PoP di 70+ metro di luar negeri. Belum lagi yang lain. Memang raksasa.

Kini setelah 20 tahun berlalu. Tahukah anda, hanya dari Industri perangkat lunak, teknologi informasi dan layanan, pendapatan China pertahun mencapai USD 797,26 miliar atau 3 kali dari pendapatan ekpor nasional sebesar USD 231,54 miliar. Untuk menghasilkan pendapatan sebesar itu kita mengorbankan SDA yang tak terbilang, dan kerusakan lingkungan yang massive. Tapi China, tidak mengorbankan apapun. Bisnis ini hanya kumpulan para insinyur doang, yang kerja lebih banyak diam.

Yang lebih hebat adalah dari tersedianya instrastruktur IT ini, terjadi proses transformasi ekonomi. China menuju lompatan jatuh ke depan. Terjadi dalam sagala hal, dari sejak proses produksi, bisnis process sampai kepada pasar. Pasar domestik yang begitu besar, yang tadinya tidur, kini bangkit dan telah menggeser ketergantungan china terhadap pasar ekspor. Benar benar mandiri dalam segala hal.

Apa yang dapat kita pelajari dari proses China membangun itu ? begitu besar belanja APBN kita, tetapi itu tidak menjadi peluang lahirnya transformasi ekonomi dari SDA ke Industri. Justru APBN besar itu melahirkan mindset korup dan tumbuhnya komprador untuk bancakin APBN dan sumber daya, yang akhirnya menguntungkan asing saja. Ekonomi sampai kini tetap saja bergantung SDA, karena SDM otaknya engga jauh dari sahwat kerakusan dan retorika doang. 

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post