Skip to main content

Posts

Showing posts with the label tahlilan

Tahlilan Apakah Bid'ah?

𝗧𝗔𝗛𝗟𝗜𝗟𝗔𝗡 𝗔𝗣𝗔𝗞𝗔𝗛 𝗕𝗜𝗗'𝗔𝗛 ? Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq Kita telah menyelesaikan bahasan tentang hukum mengirim pahala dari beberapa jenis ibadah kepada orang yang meninggal dunia di tulisan-tulisan  sebelumnya. Mulai dari yang disepakati kebolehannya hingga yang diperbedapendapatkan oleh para ulama. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana jika kirim pahala kepada mayit itu baik yang dalam rupa doa, sedekah dzikir atau bacaan Qur’an diformat dalam bentuk sebuah rangkaian ibadah tertentu dan dilaksanakan di waktu-waktu tertentu. Apakah ini diperbolehkan ? Seperti acara tahlilan kematian yang umum dilakukan oleh kebanyakan masyarakat Islam di Indonesia. Jawabannya secara umum kita dapati ada dua pendapat : Antara yang melarang karena dianggap sebagai perbuatan bid’ah karena tidak dicontohkan oleh Nabi ﷺ dengan yang membolehkan dengan beberapa alasan yang nanti akan segera kita ketahui. 𝗔.𝗞𝗮𝗹𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 Jangankan kelompok pendapat yan

TAHLILAN MERINGANKAN BEBAN ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

TAHLILAN MERINGANKAN BEBAN ORANG YANG SUDAH MENINGGAL Apabila ada orang meninggal dunia, maka dibacakan Tahlilan; yang komposisinya terdiri dari aneka ragam bacaan dzikir seperti al-Qur’an, tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalawat. Hal tersebut sangat penting untuk membantu beban saudara kita yang telah meninggal dunia dalam menghadapi tanya jawab di alam kubur. Dalam kitab-kitab hadits diriwayatkan : عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ، قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ  وَسَلَّمَ يَوْمًا إِلَى سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ حِينَ تُوُفِّيَ، قَالَ: فَلَمَّا صَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَسُوِّيَ عَلَيْهِ، سَبَّحَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَبَّحْنَا طَوِيلًا، ثُمَّ كَبَّرَ فَكَبَّرْنَا، فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، لِمَ سَبَّحْتَ؟ ثُمَّ كَبَّرْتَ؟ قَالَ: " لَقَدْ تَضَايَقَ عَلَى هَذَا الْعَبْدِ الصَّالِحِ قَبْرُهُ حَتَّى فَرَّجَهُ اللهُ عَنْهُ " “Jabir bin Abdil