Pine VPN Released, Rely on Technology from Switzerland
Photo: Doc. PineVPN
- Pine VPN Indonesia released a virtual private network (VPN) service and prioritizes technology from Switzerland, which is well-known in the world of security.
According to Fikri Anray Secario, owner of Pine VPN Indonesia, the threat of cyber attacks will increase as the number of active internet users in the country increases. Data from the Indonesian Internet Service Providers Association (APJII) shows that the number of internet users in 2018 was 171.1 million people.
This number is estimated to increase to 215.6 million people in 2023. This means that more than 78% of Indonesia's population are active internet users. Meanwhile, the National Cyber and Crypto Agency (BSSN) noted that Indonesia will experience 279.84 million cyber attacks in 2023. These attacks target government institutions, corporations and individual citizens.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
So far, Indonesia continues to make continuous efforts to maintain cyber security from various risks and threats. Based on National Cyber Security Index (NCSI) data in 2023, Indonesia is ranked 49th out of 176 countries with a score of 63.64 points, still below the world average score of 67.08 points. Meanwhile in the ASEAN region, Indonesia is in the top five category after Malaysia (79.22), Singapore (71.43), Thailand (64.94).
For this reason, Fikri hopes that the presence of Pine VPN, which is claimed to have a global standard security level, can contribute to providing a safe and comfortable solution for use by Indonesian users, especially business people, when doing activities in cyberspace.
"The simplest and most easily accessible solution is to use a VPN. In this way, the data will be encrypted so that when the user is active online, he seems invisible to criminals, even when using public Wi-Fi," said Fikri, in a statement received by detikINET.
Fikri believes that Pine VPN, which has finally entered Indonesia, can be a more affordable option compared to other premium VPNs. Apart from using Swiss technology which is well-known in the world of security, this VPN offers photo and video compression features of up to 90% without reducing quality.
Pine VPN Dirilis, Andalkan Teknologi dari Swiss
Foto: Dok. Pine VPN
- Pine VPN Indonesia merilis layanan virtual private network (VPN) dan mengedepankan teknologi asal Swiss, yang terkenal di dunia keamanan.
Menurut Fikri Anray Secario, pemilik Pine VPN Indonesia, ancaman serangan siber akan meningkat seiring makin masifnya pengguna internet aktif di Tanah Air. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan, jumlah pengguna internet pada 2018 sebanyak 171,1 juta orang.
Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 215,6 juta jiwa pada 2023. Artinya, lebih dari 78% penduduk Indonesia merupakan pengguna aktif internet. Sementara, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa Indonesia mendapatkan 279,84 juta serangan siber pada 2023. Serangan ini menyasar institusi pemerintahan, korporasi, maupun kepada individu warga negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, Indonesia terus melakukan upaya berkelanjutan untuk menjaga keamanan siber dari berbagai risiko dan ancaman. Berdasarkan data National Cyber Security Index (NCSI) pada 2023, Indonesia menduduki peringkat ke-49 dari 176 negara dengan skor 63,64 poin, masih berada di bawah skor rata-rata dunia yang mencapai 67,08 poin. Sementara di regional ASEAN, Indonesia masuk kategori lima besar setelah Malaysia (79,22), Singapura (71,43), Thailand (64,94).
Untuk itulah Fikri berharap kehadiran Pine VPN yang diklaim punya tingkat keamanan berstandar global dapat berkontribusi dalam menyediakan solusi yang aman dan nyaman untuk digunakan oleh para pengguna Indonesia, terutama pelaku bisnis, saat beraktivitas di dunia maya.
"Solusi paling sederhana dan mudah diakses adalah menggunakan VPN. Demikian, data akan terenkripsi sehingga saat pengguna beraktivitas secara online, ia seolah tidak terlihat oleh penjahat, bahkan saat menggunakan Wifi publik sekalipun," kata Fikri, dalam keterangan yang diterima detikINET.
Fikri yakin, Pine VPN yang akhirnya masuk Indonesia ini, bisa menjadi pilihan yang lebih terjangkau dibanding VPN premium lain. Selain menggunakan teknologi Swiss yang sudah terkenal di dunia keamanan, VPN ini menawarkan fitur kompresi foto dan video hingga 90% tanpa mengurangi kualitas.