17 THINGS THAT WE THINK VOID THE FASTING, TURNOUT DO NOT

17 THINGS THAT WE THINK VOID THE FASTING, TURNOUT DO NOT
1. After sahur, entering dawn in a state of junub does not break the fast. 
Note: take a shower immediately because you will be praying at dawn. 
[H.R. Bukhari no. 1926]

2. Siwak and brushing your teeth do not break the fast. 
[H.R. Bukhari no. 27]
Note: avoid using toothpaste (odol). 
[Majmu' Fatawa wa Rosail Ibn 'Utsaimin, 17/261-262]

3. Gargling your mouth and putting water in your nose does not break your fast. 
Note: don't overdo it (don't mean it). 
[H.R. Abu Daud no. 142, Tirmidhi no. 788, An Nasa'i no. 87, Ibn Majah no. 407. Said to be authentic by Shaykh Al Albani]

4. Making out and kissing your wife does not break your fast. 
Note: for people who are able to restrain their lust. 
[H.R. Bukhari no. 1927 & Muslim no. 1106]

5. Tasting food does not break the fast. 
Note: as long as it doesn't enter the esophagus. 
[H.R. Ibn Abi Syaibah in Mushonnaf no. 9277. Sheikh Al Albani in Irwa' no. 937 says that this hadith is hasan]

6. Swallowing phlegm and saliva does not break the fast. 
[See Al Mawsu'ah Al Fiqhiyah, 2/9962 and Sahih Fiqh Sunnah, 2/117]

7. Picking your nose and picking your ears does not break your fast. 
[Ustadz: Firanda Andirja]

8. Crying does not break the fast. 
[Ustadz: Firanda Andirja]

9. Eating & drinking while forgetting does not break the fast. 
[H.R. Bukhari no. 1933 and Muslim no. 1155]

10. Jima' (sexual intercourse) while forgetting does not break the fast. 
Note: take a shower immediately. 
[See Al-Iqna', 1:408 & Syarh Al-Baijuri, 1:559-560]

11. Accidental vomiting does not break the fast. 
[H.R. Abu Daud no. 2380. Shaykh Al Albani said that this hadith is authentic]

12. Accidental seminal discharge does not break the fast. 
Note: For example, because of a wet dream or imagination imagining something through the mind. 
Note: take a shower immediately. 
[See Al-Iqna', 1:408-409 & Al-Fiqhu Al-Manhaji, p. 344]

13. Fainting does not break the fast. 
Note: Fasting is still valid if you faint only for a short time, but if you faint for a whole day then the fast is broken. 
[See Kifayah Al-Akhyar, p. 251 & Hasyiyah Al-Baijuri, 1:561]

14. Anger does not break the fast. 
[Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 109481]

15. Swallowing something that is difficult to avoid does not break the fast. 
Note: for example blood on the gums or food stuck in the teeth. If a small amount is swallowed, the fast remains valid, but if a large amount is swallowed, the fast is invalid. 
[See Sahih Fiqh As-Sunnah, 2:118]

16. Cupping and blood donation do not break the fast. 
Note: if it doesn't make it limp. 
[H.R. Ad Daruquthni, An Nasa'i in Al Kubro, and Ibn Khuzaimah]

17. Washing your head because you are very thirsty and the weather is very hot (hot) does not break the fast. 
[H.R. Abu Daud no. 2365]


17 HAL YANG DISANGKA MEMBATALKAN PUASA, TERNYATA TIDAK
1. Setelah sahur, masuk waktu fajar dalam keadaan junub tidak membatalkan puasa.
Catatan: segera mandi junub karena akan shalat shubuh.
[H.R. Bukhari no. 1926]

2. Bersiwak & sikat gigi tidak membatalkan puasa.
[H.R. Bukhari no. 27]
Catatan: hindari menggunakan pasta gigi (odol).
[Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 17/261-262]

3. Berkumur-kumur & memasukkan air ke dalam hidung tidak membatalkan puasa.
Catatan: jangan berlebih-lebihan (jangan bersungguh-sungguh).
[H.R. Abu Daud no. 142, Tirmidzi no. 788, An Nasa’i no. 87, Ibnu Majah no. 407. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani]

4. Bercumbu & mencium istri tidak membatalkan puasa.
Catatan: bagi orang yang mampu menahan syahwatnya.
[H.R. Bukhari no. 1927 & Muslim no. 1106]

5. Mencicipi masakan tidak membatalkan puasa.
Catatan: selama tidak masuk sampai ke dalam kerongkongan.
[H.R. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf no. 9277. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ no. 937 mengatakan bahwa hadits ini hasan]

6. Menelan dahak & air liur tidak membatalkan puasa.
[Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/9962 dan Shahih Fiqh Sunnah, 2/117]

7. Mengupil & mengorek telinga tidak membatalkan puasa.
[Ustadz: Firanda Andirja]

8. Menangis tidak membatalkan puasa.
[Ustadz: Firanda Andirja]

9. Makan & minum dalam keadaan lupa tidak membatalkan puasa.
[H.R. Bukhari no. 1933 & Muslim no. 1155]

10. Jima' (bersetubuh) dalam keadaan lupa tidak membatalkan puasa.
Catatan: segera mandi junub.
[Lihat Al-Iqna’, 1:408 & Syarh Al-Baijuri, 1:559-560]

11. Muntah yang tidak disengaja tidak membatalkan puasa.
[H.R. Abu Daud no. 2380. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih]

12. Keluar mani yang tidak disengaja tidak membatalkan puasa.
Catatan: Misalnya karena mimpi basah atau imajinasi membayangkan sesuatu lewat pikiran.
Catatan: segera mandi junub.
[Lihat Al-Iqna’, 1:408-409 & Al-Fiqhu Al-Manhaji, hlm. 344]

13. Pingsan tidak membatalkan puasa.
Catatan: Puasa tetap sah jika pingsan hanya sebentar, tapi jika pingsan sampai seharian maka puasa batal.
[Lihat Kifayah Al-Akhyar, hlm. 251 & Hasyiyah Al-Baijuri, 1:561]

14. Marah tidak membatalkan puasa.
[Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 109481]

15. Menelan sesuatu yang sulit untuk dihindari tidak membatalkan puasa.
Catatan: misalnya darah di gusi atau makanan yang nyangkut di gigi. Jika yang tertelan sedikit puasa tetap sah, tapi jika yang tertelan banyak maka puasa batal.
[Lihat Shahih Fiqh As-Sunnah, 2:118]

16. Bekam & donor darah tidak membatalkan puasa.
Catatan: jika tidak membuat lemas.
[H.R. Ad Daruquthni, An Nasa’i dalam Al Kubro, dan Ibnu Khuzaimah]

17. Mengguyur kepala karena keadaan yang sangat haus & cuaca yang sangat terik (panas) tidak membatalkan puasa.
[H.R. Abu Daud no. 2365]

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال