OBJECTS THAT ENTER THE STOMACH BUT DO NOT CANCEL THE FASTING
(ﻓﺼﻞ) ﰲ ﺑﻴﺎن ﻣﺎ ﻻ ﻳﻔﻄﺮ ﳑﺎ ﻳﺼﻞ إﱃ اﳉﻮف (اﻟﺬي ﻻ ﻳﻔﻄﺮ ﲟﺎ ﻳﺼﻞ إﱃ اﳉﻮف) ﻣﻦ اﻷﻋﻴﺎن ﻣﻦ ﻣﻨﻔﺬ ﻣﻔﺘﻮح (ﺳﺒﻌﺔ أﻓﺮاد) اﻷول واﻟﺜﺎﱐ واﻟﺜﺎلث (ﻣﺎ ﻳﺼﻞ إﱃ اﳉﻮف ﺑﻨﺴﻴﺎن) ﻟﻠﺼﻮم (أو ﺟﻬﻞ أو إﻛﺮاﻩ) وﻣﻦ اﻹﻛﺮاﻩ اﻹﳚﺎر ﺑﺎﻟﺼﺐ ﰲ ﺣﻠﻘﻪ ﻗﺎل ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳلم ﻣﻦ ﻧﺴﻲ وﻫﻮ ﺻﺎﺋﻢ ﻓ ﺄﻛﻞ أو ﺷﺮب ﻓﻠﻴﺘﻢ ﺻﻮﻣﻪ ﻓﺈﳕﺎ أﻃﻌﻤﻪ اﷲ وﺳﻘﺎﻩ رواﻩ اﻟﺸﻴ ﺨﺎنوﺻﺤﺤﺎﻩ
This chapter explains about objects that enter the stomach which do not break the fast. There are 6 (six) objects that enter the stomach that do not break the fast, namely:
(1). Objects that enter the stomach because you forget that you are fasting.
(2). Objects that enter the stomach because they are stupid or don't know.
(3). Objects that enter the stomach due to force.
The above is based on the words of the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallama, "Whoever forgets that he is fasting, then eats or drinks, then completes his fast. He was only given food and drink by Allah (at the time he forgot)." This hadith was narrated by Bukhori and Muslim and they both confirmed this hadith.
() رﻩ ﲞﻼف ﻣﺎ إذا ﻗﺪر ﻋﻠﻰ ﳎﻪ ﻟﺘﻘﺼﲑﻩ وذﻟﻚ ﻛﻄﻌﺎم أو ﳔﺎﻣﺔ أو ﻗﻬﻮة ﻓﺈذا ﺷﺮب ﻗﻬﻮة ﻗﺒﻴﻞ اﻟﻔﺠﺮ وﺑﻘﻲ أﺛﺮﻫﺎ ﳌﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻓ ﺈن ﺑﻠﻊ رﻳﻘﻪ اﳌﺘﻐﲑ بھا ﻋﻤﺪا ﻣﻊ ﻗﺪرﺗﻪ ﻋﻠﻰ ﳎﻪ أﻓﻄﺮ وإﻻ ﻓﻼ واﻟﻨﺨﺎﻣﺔ ﺑﺎﻟﻀﻢ ﻣﺎ ﳜﺮﺟﻪ اﻹﻧﺴﺎن ﻣﻦ ﺣﻠﻘﻪ ﻣﻦ ﳐﺮج ا ﳋﺎء اﳌﻌﺠﻤﺔ وزاد اﳌﻄﺮزي وﻫﻮ ﻣﺎ ﳜﺮﺟﻪ ﻣﻦاﳋﻴﺸﻮم
(4). The remains of objects that are between the teeth, then enter the stomach through saliva, and a person is unable to get rid of these remains because of excuses. It is different if someone is able to throw away the remains of the object, therefore, if the remains of the object enter the stomach then the fast will be invalidated.
The remains of these objects are things like food, mucus/nukhomah (Javanese: riyak), or coffee. Therefore, if someone drinks coffee before dawn, then there is still coffee residue in his teeth after dawn, then if he swallows his saliva which has changed due to the remaining coffee intentionally and he is actually able to throw away the remaining coffee then his fast will be invalidated, otherwise, IfIf he is unable to throw it away, his fast will not be declared invalid.
The word nukhomah/ النخامة with dhommah in the letter /ن/ means something (mucus) that humans expel from their throats, namely from the makhroj of the letter /خ/. Matrazi added to the meaning of nukhomah with his statement, "And something that humans expel from the nasal cavity."
(و) اﳋﺎﻣس (ﻣﺎ وﺻﻞ إﱃ اﳉﻮف وﻛﺎن ﻏﺒﺎر ﻃﺮﻳﻖ) ﺳﻮاء ﻛﺎن ﻃﺎﻫﺮ ا أو ﳒﺴﺎ وﻟﻮ ﻣﻦ ﻣﻐﻠﻆ ﻓﻼ ﻳﻔﻄﺮ ﺑﺬﻟﻚ وأﻣﺎ ﻏﺴﻠﻪ ﻓﺈن ﺗﻌﻤ ﺪ ﻓﺘﺢ ﻓﻤﻪ وﺟﺐ وإﻻ ﻓﻼ
(5). Objects that enter the stomach and these objects are road dust, whether the dust is pure or unclean, and even if the dust comes from unclean mugholadzoh, a person's fast is not invalidated because of the entry of this dust.
As for washing away the dust, if a person deliberately opens his mouth and the dust enters then he is obliged to wash it off, and if he accidentally opens his mouth then he is not obliged to wash it off.
(ﻟ) ﺑﺎ ﻃﺎﺋﺮا أو ﳓﻮﻩ) ﻛﺒﻌﻮض ﳌﺸﻘﺔ اﻻﺣﱰاز ﻋﻦ ذﻟﻚ ﻓﺈن أﺿﺮت اﻟ ﺬﺑﺎﺑﺔ ﺟﻮﻓﻪ أﺧﺮﺟﻬﺎ وأﻓﻄﺮ ووﺟﺐ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻘﻀﺎء ﻧﺒﻪ ﻋﻠﻰ ذ ﻟﻚ اﺑﻦ ﺣﺠﺮ وﻟﻮ ﺗﻌﻤﺪ ﻓﺘﺢ اﻟﻔﻢ وﻟﻮ ﻷﺟﻞ اﻟﻮﺻﻮل ﰒ ﺣﺼﻞ ا ﻟﻮﺻﻮل ﺑﻌﺪ ذﻟﻚ ﺑﻐﲑ ﻓﻌﻠﻪ ﱂ ﻳﻔﻄﺮ ﻋﻠﻰاﻟﺼﺤﻴﺢ أﻣﺎ ﻟﻮ ﺻﺎر ﺑﻌﺪ ﻓﺘﺢ ﻓﻤﻪ ﻳﺘﻠ ﻘﻒ ﺑﻪ اﻟﻐﺒﺎر ﻣﻦ اﳍﻮاءﻓﺈﻧﻪ ﻳﻀﺮ ﻗﺎﻟﻪ اﻟﺸﺮﻗﺎوي واﻟﻐﺮﺑﻠﺔ ﻣﺼﺪر ﻏﺮﺑﻞ وﻫﻲ إدا رة اﳊﺐ ﰲ اﻟﻐﺮﺑﺎل ﺑﻜﺴﺮ اﻟﻐﲔ أو اﻟﺪﻗﻴﻖ ﰲ اﳌﻨﺨﻞ ﻟﻴﺨﺮج ﺧ ﺒﺜﻪ وﻳﺒﻘﻰ ﻃﻴﺒﻪ
(6). Objects that enter the stomach and these objects are in the form of 'ghorbalah' or wheat sieves, or flying flies, or flying mosquitoes. So, a person's fast is not broken because of the entry of objects like this because it is difficult to avoid them.
If a fly that enters the stomach can cause harm, then a person removes the fly and his fast is broken and he must make up for it. This was added by Ibn Hajar.
If a person deliberately opens his mouth so that an object can enter the stomach, after which the object actually enters without his intention, then according to the shohih's opinion, his fast is deemed not invalid.
Meanwhile, if someone deliberately opens their mouth, then the dust in the air collects in the mouth and manages to enter the stomach, then the fast is considered invalid, as said by Imam Syarqowi.
Ghorbalah/ ﻏﺮﺑـﻠﺔ is the masdar form of fi'il madhi ﻏﺮﺑَﻞ It means spinning the grain or wheat on a sieve so that it becomes clean and removes any impurities.
BENDA YANG MASUK PERUT TAPI TIDAK MEMBATALKAN PUASA
(ﻓﺼﻞ) ﰲ ﺑﻴﺎن ﻣﺎ ﻻ ﻳﻔﻄﺮ ﳑﺎ ﻳﺼﻞ إﱃ اﳉﻮف (اﻟﺬي ﻻ ﻳﻔﻄﺮ ﲟﺎ ﻳ ﺼﻞ إﱃ اﳉﻮف) ﻣﻦ اﻷﻋﻴﺎن ﻣﻦ ﻣﻨﻔﺬ ﻣﻔﺘﻮح (ﺳﺒﻌﺔ أﻓﺮاد) اﻷول واﻟﺜ ﺎﱐ واﻟﺜﺎلث (ﻣﺎ ﻳﺼﻞ إﱃ اﳉﻮف ﺑﻨﺴﻴﺎن) ﻟﻠﺼﻮم (أو ﺟﻬﻞ أو إﻛﺮاﻩ) وﻣﻦ اﻹﻛﺮاﻩ اﻹﳚﺎر ﺑﺎﻟﺼﺐ ﰲ ﺣﻠﻘﻪ ﻗﺎل ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳلم ﻣﻦ ﻧﺴﻲ وﻫﻮ ﺻﺎﺋﻢ ﻓ ﺄﻛﻞ أو ﺷﺮب ﻓﻠﻴﺘﻢ ﺻﻮﻣﻪ ﻓﺈﳕﺎ أﻃﻌﻤﻪ اﷲ وﺳﻘﺎﻩ رواﻩ اﻟﺸﻴﺨﺎنوﺻﺤﺤﺎﻩ
Bab ini menjelaskan tentang benda-benda yang masuk ke dalam perut yang tidak membatalkan puasa. Ada 6 (enam) benda yang masuk ke dalam perut yang tidak membatalkan puasa, yaitu:
(1). Benda yang masuk ke dalam perut karena lupa sedang berpuasa.
(2). Benda yang masuk ke dalam perut karena bodoh atau tidak tahu.
(3). Benda yang masuk ke dalam perut karena gaya.
Hal di atas berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallama, “Barang siapa yang lupa bahwa ia sedang berpuasa, lalu makan atau minum, maka qadhalah puasanya. Dia hanya diberi makan dan minum oleh Allah (pada saat dia lupa).” Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dan keduanya membenarkan hadits tersebut.
() رﻩ ﲞﻼف ﻣﺎ إذا ﻗﺪر ﻋﻠﻰ ﳎﻪ ﻟﺘﻘﺼﲑﻩ وذﻟﻚ ﻛﻄﻌﺎم أو ﳔﺎﻣﺔ أو ﻗﻬﻮة ﻓﺈذا ﺷﺮب ﻗﻬﻮة ﻗﺒﻴﻞ اﻟﻔﺠﺮ وﺑﻘﻲ أﺛﺮﻫﺎ ﳌﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻓ ﺈن ﺑﻠﻊ رﻳﻘﻪ اﳌﺘﻐﲑ بھا ﻋﻤﺪا ﻣﻊ ﻗﺪرﺗﻪ ﻋﻠﻰ ﳎﻪ أﻓﻄﺮ وإﻻ ﻓﻼ و اﻟﻨﺨﺎﻣﺔ ﺑﺎﻟﻀﻢ ﻣﺎ ﳜﺮﺟﻪ اﻹﻧﺴﺎن ﻣﻦ ﺣﻠﻘﻪ ﻣﻦ ﳐﺮج ا ﳋﺎء اﳌﻌﺠﻤﺔ وزاد اﳌﻄﺮزي وﻫﻮ ﻣﺎ ﳜﺮﺟﻪ ﻣﻦاﳋﻴﺸﻮم
(4). Sisa-sisa benda yang ada di sela-sela gigi, kemudian masuk ke lambung melalui air liur, dan seseorang tidak mampu membuang sisa-sisa tersebut karena alasan. Lain halnya jika seseorang mampu membuang sisa benda tersebut, oleh karena itu jika sisa benda tersebut masuk ke dalam perut maka puasanya batal.
Sisa-sisa benda tersebut berupa makanan, lendir/nukhomah (Jawa: riyak), atau kopi. Oleh karena itu, jika seseorang meminum kopi sebelum sahur, kemudian masih terdapat sisa kopi di giginya setelah sahur, maka jika ia menelan ludahnya yang telah berubah akibat sisa kopi tersebut dengan sengaja dan ia sebenarnya mampu membuang sisa kopi tersebut maka puasanya. akan dibatalkan,sebaliknya, jika ia tidak mampu membuangnya, maka puasanya tidak batal.
Kata nukhomah/ النخامة dengan dhommah huruf /ن/ berarti sesuatu (lendir) yang dikeluarkan manusia dari tenggorokannya, yaitu dari makhroj huruf /خ/. Matrazi menambahkan pengertian nukhomah dengan pernyataannya, “Dan sesuatu yang dikeluarkan manusia dari rongga hidung.”
(و) اﳋﺎﻣس (ﻣﺎ وﺻﻞ إﱃ اﳉﻮف وﻛﺎن ﻏﺒﺎر ﻃﺮﻳﻖ) ﺳﻮاء ﻛﺎن ﻃﺎﻫﺮ ا أ dan ﳒﺴﺎ وﻟﻮ ﻣﻦ ﻣﻐﻠﻆ ﻓﻼ ﻳﻔﻄﺮ ﺑﺬﻟﻚ وأﻣﺎ ﻏﺴﻠﻪ ﻓﺈن ﺗﻌﻤ ﺪ ﻓﺘﺢ ﻓﻤﻪ وﺟﺐ وإﻻ ﻓﻼ
(5). Benda-benda yang masuk ke dalam perut dan benda-benda tersebut adalah debu jalan, baik debu itu suci maupun najis, dan sekalipun debu itu berasal dari mugholadzoh yang najis, maka puasa seseorang tidak batal karena masuknya debu tersebut.
Adapun untuk membasuh debu, jika seseorang dengan sengaja membuka mulutnya dan debu tersebut masuk maka ia wajib mencucinya, dan jika ia tidak sengaja membuka mulutnya maka ia tidak wajib mencucinya.
(ﻟ) ﺑﺎ ﻃﺎﺋﺮا أو ﳓﻮﻩ) ﻛﺒﻌﻮض ﳌﺸﻘﺔ اﻻﺣﱰاز ﻋﻦ ذﻟﻚ ﻓﺈن أﺿﺮت ا ﻟ ﺬﺑﺎﺑﺔ ﺟﻮﻓﻪ أﺧﺮﺟﻬﺎ وأﻓﻄﺮ ووﺟﺐ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻘﻀﺎء ﻧﺒﻪ ﻋﻠ ﻰ ذ ﻟﻚ اﺑﻦ ﺣﺠﺮ وﻟﻮ ﺗﻌﻤﺪ ﻓﺘﺢ اﻟﻔﻢ وﻟﻮ ﻷﺟﻞ اﻟﻮﺻﻮل ﰒ ﺣﺼﻞ ا ﻟﻮﺻﻮل ﺑﻌﺪ ذﻟﻚ ﺑﻐﲑ ﻓﻌﻠﻪ ﱂ ﻳﻔﻄﺮ ﻋﻠﻰاﻟﺼﺤﻴﺢ أﻣﺎ ﻟﻮ ﺻﺎر ﺑﻌﺪ ﻓﺘﺢ ﻓﻤﻪ ﻳﺘﻠ ﻘﻒ ﺑﻪ اﻟﻐﺒﺎر ﻣﻦ اﳍﻮاءﻓﺈﻧﻪ ﻳﻀﺮ ﻗﺎﻟﻪ اﻟﺸﺮﻗﺎوي واﻟﻐﺮﺑﻠﺔ ﻣﺼﺪر ﻏﺮﺑﻞ وﻫﻲ إدارة اﳊﺐ ﰲ اﻟﻐﺮﺑﺎل ﺑﻜﺴﺮ اﻟﻐﲔ أو اﻟﺪﻗﻴﻖ ﰲ اﳌﻨﺨﻞ ﻟﻴﺨﺮج ﺧ ﺒ ﺜﻪ وﻳﺒﻘﻰ ﻃﻴﺒﻪ
(6). Benda yang masuk ke dalam perut dan benda tersebut berupa 'ghorbalah' atau ayakan gandum, atau lalat yang berterbangan, atau nyamuk yang berterbangan. Jadi, puasa seseorang tidak batal sebab kemasukan benda-benda semacam ini dikarenakan sulitnya menghindari.
Apabila lalat yang masuk ke dalam perut dapat mengakibatkan bahaya, maka seseorang mengeluarkan lalat tersebut dan puasanya batal serta ia wajib mengqodhonya. Demikian ini ditanbihkan oleh Ibnu Hajar.
Apabila seseorang sengaja membuka mulutnya agar suatu benda bisa masuk ke dalam perut, setelah itu, benda tersebut benar-benar dapat masuk tetapi tanpa kesengajaannya, maka menurut pendapat shohih, puasanya dihukumi tidak batal.
Adapun apabila seseorang sengaja membuka mulutnya, kemudian debu di udara terkumpul di dalam mulut dan berhasil masuk ke dalam perut, maka puasanya dihukumi batal, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syarqowi.
Ghorbalah/ ﻏﺮﺑـﻠﺔ adalah bentuk masdar dari fi’il madhi ﻏﺮﺑَﻞ Ia berarti memutar-mutar biji-bijian atau gandum di atas ayakan agar menjadi bersih dan hilang kotorannya.
Comments