This is the name of the Prophet's favorite genie in Mecca

This is the name of the Prophet's favorite genie in Mecca


Illustration of the genie Muhbar bin Abhar. (Photo: Akurat.co)

SPIRITUAL CHAT - The existence of jinn as creatures created by Allah is not much different from humans. Their group is very diverse. There are Muslims, non-believers, men and women, some have bad attitudes and some are good. 

Even though they were hidden and invisible, the Jinn could be seen and spoke to the Prophet. In one Hadith, the Prophet said: "Indeed, I saw Jinn demons and humans running away from Umar." (HR at-Tirmidhi). 
So here is the story of Jin who defended Rasulullah SAW, when the Prophet was mocked by the Quraish infidels as reported on the islami.co site. This Jin figure is named Muhbar bin Abhar who lives on Tursina Hill. 

Muhbar is a supernatural being from the jinn who have embraced Islam and adhered to the religion of monotheism since the time of Prophet Nuh AS. As generation after generation continued to change, Jin Muhbar and his wife always believed in the prophets and apostles of Allah, including the Prophet Muhammad. 

It is known that the jinn Muhbar bin Abhar used to live on Mount Tursina with his wife. However, he often travels to many places, like a traveler. 
Once upon a time, Jin Muhbar decided to return home. But sadly he found his wife who was crying. Jin Muhbar then asked why his wife was crying. It turned out that the reason his wife was crying was because there was one of the infidel genies named Musfir who had spoken ill of the Prophet Muhammad. 
Some time before, a shocking incident had occurred in the city of Makkah, because Walid Bin Mughirah's idol could talk. Walid was a Quraish infidel leader at that time. 

This incident began when the Quraysh wanted to unite their opinions in responding to the prophet's preaching, especially before the start of the Hajj season. At that time, they rejected the Prophet Muhammad's preaching and invitation to monotheism. 

Various issues emerged, such as stating that the Prophet Muhammad was a shaman, poet, magician, troublemaker, provocateur, radical, anti-diversity, crazy person and various other suggestions. Walid rejected all of these issues, because they were very far from the reality of the personality and behavior of the prophet Muhammad. 
When the Quraysh asked for a proposal from Walid, he asked for 3 days to think about the answer. During these 3 days, Walid Bin Mughirah worshiped his idol named Hubal. Walid also performed penance such as not eating, drinking or sleeping. 

Then He also made an extraordinary offering to the idol Hubal. After 3 days Walid said to the idol Hubal "O my idol for the sake of the worship I have done in these 3 days tell me about Muhammad". That's when a pagan genie named Musfir entered Hubal's idol and said "Muhammad is not a prophet, don't confirm his words." At that time, the Musfir genie also spoke ill of the Prophet Muhammad, making Walid happy. 

Walid then reported the news to the Quraish infidels. Then the next day they invited the Prophet Muhammad to attend and gather in the courtyard of the Kaaba. 
The Prophet Muhammad then agreed and came with Abdullah bin Masud. When everyone had gathered, Walud started making offerings to his idols and asking questions like the previous day. Jin Musfir immediately entered the Hubal idol, then spoke and spoke ill of the Prophet Muhammad. 

The Prophet Muhammad was very sad to hear this. Because he knew that the person speaking was actually a cursed devil. After hearing that the statue of Hubal could talk, the Quraish infidels suddenly cheered. 
So it was this incident that initially made Jin Muhbar's wife cry. After hearing the explanation from his wife, the genie Muhbar was very angry, he then looked for traces of the infidel genie Musfir and chased him until he brought him to Mecca. 
When the jinn Muhbar managed to find him between Bukit Safa and Marwah, he then killed him there. After killing the Musfir genie, the Muhbar genie then met the Prophet Muhammad. Jin Muhbar then told who he was, and said that he had just killed an infidel and evil genie named Musfir. 

He said that the genie had been killed between Bukit Safa and Marwah. His head was cut off and was in the horse stall, while his body was divided between Safa and Marwah, resembling a goat without a head. Jin Muhbar also showed his sword which was still stained with the blood of Jin Musfir. 
After hearing the news from the genie Muhbar, the Prophet Muhammad felt very happy. The Prophet then prayed for goodness to Jin Muhbar. Jin Muhbar then wanted to mock the idols of the Quraish infidels, just as they had mocked the prophet Muhammad. 
On the next occasion, the Quraish disbelievers again invited the Prophet Muhammad to a meeting the next day. When the appointed day arrived, the Prophet Muhammad appeared and found the infidels busy decorating the idol of Hubal with jewelry and offerings. 
The Quraysh pagans then asked for the idol of Hubal to mock the Prophet Muhammad again. That's when Jin Muhbar then entered the idol of Hubal and uttered words that greatly shocked the Quraysh infidels. The idol said, "O people of Mecca, know that Muhammad is a true prophet. His religion is true, he invites you to the right path. All of you and your idols are of no use, if you do not justify and believe in Him, then you will be in hell and will remain there forever. Follow Muhammad, he is the Prophet of Allah and his best creature."
After hearing strange words from the Hubal idol, Abu Jahl then got up and slammed the idol on the ground until it broke into pieces. After seeing this, the Prophet Muhammad went home with a happy heart. Due to Jin Muhbar's struggle, the Prophet Muhammad then gave Jin Muhbar a new name, namely Abdullah bin Abhar. 

Jin Muhbar was then very happy with the Prophet Muhammad's giving him a new name. He even hummed a poem to boast about his new name and his struggle to defend the Prophet Muhammad. 
Hopefully this story is useful and can increase your love for the Prophet Muhammad and hopefully we will all receive his intercession in the afterlife. Amen. 



Inilah Nama Jin Kesayangan Rasulullah di Makkah


Ilustrasi jin Muhbar bin Abhar. (Foto: Akurat.co)

SPIRITUAL CHAT - Keberadaan jin sebagai makhluk ciptaan Allah tidak berbeda jauh dengan manusia. Golongan mereka sangat beragam. Ada yang muslim, kafir, jenis laki-laki dan perempuan, ada yang berperangai buruk dan ada pula yang baik. 

Meski tersembunyi dan kasat mata, Jin dapat dilihat dan berbicara dengan Rasulullah. Dalam satu Hadis, Nabi bersabda: "Sungguh, aku melihat setan-setan Jin dan manusia lari dari Umar." (HR at-Tirmidzi). 
Lantas berikut ini kisah Jin yang membela Rasulullah SAW, saat Nabi diejek oleh kaum kafir Quraisy dilansir dari situs islami.co. Sosok Jin ini bernama Muhbar bin Abhar yang tinggal di Bukit Tursina. 

Muhbar merupakan makhluk gaib dari golongan bangsa jin yang telah memeluk agama Islam dan memegang teguh agama tauhid sejak zaman Nabi Nuh AS. Di saat generasi demi generasi terus berganti, jin Muhbar beserta istrinya senantiasa mengimani para nabi dan rasul Allah, termasuk kepada Nabi Muhammad. 

Diketahui jin Muhbar bin Abhar dahulu tinggal di Gunung Tursina bersama istrinya. Namun ia lebih sering berkeliling ke banyak tempat, layaknya seorang musafir.
Pernah pada suatu waktu jin Muhbar memutuskan untuk pulang kembali ke rumah. Namun sedihnya ia menjumpai sang istri yang sedang menangis. Jin Muhbar lantas menanyakan sebab istrinya menangis. Ternyata penyebab istrinya menangis adalah karena ada salah satu jin kafir bernama Musfir yang telah menjelek-jelekkan Nabi Muhammad. 
Beberapa waktu sebelumnya, memang telah terjadi peristiwa menggemparkan di kota Makkah, karena berhala milik Walid Bin Mughirah bisa berbicara. Walid merupakan seorang pembesar kafir Quraisy saat itu. 

Peristiwa itu berawal saat kaum Quraisy ingin menyatukan pendapat dalam menyikapi dakwah nabi terutama menjelang dimulainya musim haji. Kala itu, mereka menolak dakwah dan ajakan Nabi Muhammad untuk bertauhid. 

Berbagai isu pun muncul seperti menyatakan kalau Nabi Muhammad adalah dukun, penyair, penyihir, pengacau, provokator, radikal, anti kebhinekaan, orang sinting dan berbagai usulan lain. Walid menolak semua isu itu, karena semua itu sangat jauh dengan kenyataan yang ada pada pribadi dan perilaku nabi Muhammad. 
Ketika kaum Quraisy meminta usulan dari Walid, ia meminta waktu 3 hari untuk memikirkan jawabannya. Dalam waktu 3 hari tersebut Walid Bin Mughirah melakukan penyembahan kepada berhalanya yang bernama Hubal. Walid juga melakukan tirakat seperti tidak makan, minum dan juga tidur. 

Kemudian Ia juga memberikan persembahan yang luar biasa kepada berhala Hubal. Setelah 3 hari Walid berkata kepada berhala Hubal "Wahai berhalaku demi penyembahan yang aku lakukan dalam 3 hari ini beritahu aku tentang Muhammad". Saat itulah jin kafir yang bernama Musfir masuk ke dalam berhala Hubal dan berkata "Muhammad bukanlah nabi, jangan kau benarkan perkataannya". Ketika itu jin Musfir juga menjelek-jelekkan Nabi Muhammad hingga membuat Walid bahagia. 

Walid lantas mengabarkan berita itu kepada orang-orang kafir Quraisy. Kemudian keesokan harinya mereka mengundang Nabi Muhammad untuk hadir dan berkumpul di halaman Ka'bah. 
Nabi Muhammad lantas menyanggupi dan datang bersama Abdullah bin Masud. Saat semua telah berkumpul mulailah Walud memberi persembahan kepada berhalanya dan menanyakan seperti hari sebelumnya. Jin Musfir segera masuk ke dalam berhala Hubal, kemudian berbicara dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad sangat sedih sekali mendengar hal itu. Karena dia tahu kalau yang berbicara itu sebenarnya adalah setan yang terkutuk. Setelah mendengar patung Hubal yang bisa berbicara, kaum kafir Quraisy sontak bersorak gembari. 
Jadi peristiwa inilah yang awal mulanya membuat istri jin Muhbar menangis. Setelah mendengar penjelasan dari istrinya, jin Muhbar lantas sangat marah sekali, ia kemudian mencari jejak jin kafir Musfir dan mengejarnya hingga membawanya ke Makkah. 
Ketika jin Muhbar berhasil menemukannya di antara Bukit Safa dan Marwah, ia lantas membunuhnya di sana. Setelah membunuh jin Musfir, jin Muhbar lantas bertemu dengan Nabi Muhammad. Jin Muhbar lalu menceritakan siapa dirinya, dan menceritakan jika ia baru saja membunuh jin kafir dan jahat bernama Musfir.

Ia menceritakan bahwa jin itu sudah dibunuh di antara Bukit Safa dan Marwah. Kepalanya terpotong dan berada di kandang Kuda, sedangkan badannya terbagi, di antara Safa dan Marwah menyerupai seekor kambing tanpa kepala. Jin Muhbar juga menunjukkan pedangnya yang masih berlumur darah jin Musfir. 
Setelah mendengar kabar dari jin Muhbar, Nabi Muhammad lantas merasa gembira sekali. Nabi lantas mendoakan kebaikan kepada Jin Muhbar. Jin Muhbar kemudian ingin mengejek-ngejek berhala orang-orang kafir Quraisy, sebagaimana mereka telah mengejek nabi Muhammad. 
Pada kesempatan selanjutnya, orang-orang kafir Quraisy kembali mengundang Nabi Muhammad di pertemuan keesokan harinya. Saat hari yang ditentukan telah tiba, Nabi Muhammad hadir dan mendapati orang-orang kafir tengah sibuk menghiasi berhala Hubal dengan perhiasan dan sesembahan. 
Orang kafir Quraisy kemudian meminta berhala Hubal untuk mengejek Nabi Muhammad kembali. Saat itulah Jin Muhbar lantas masuk ke dalam berhala Hubal dan mengeluarkan perkataan yang sangat mengagetkan kaum kafir Quraisy. Patung berhala itu berkata "Wahai penduduk Makkah, ketahuilah bahwa Muhammad ini adalah nabi yang haq. Agamanya benar, ia mengajak kepada jalan yang benar. Kalian semua dan berhala-berhala kalian ini tidak ada gunanya, jika kalian tidak membenarkan dan mengimani-Nya, maka kalian akan berada di neraka jahanam dan kekal di dalamnya. Ikutilah Muhammad, ia adalah Nabi Allah dan makhluk terbaiknya". 
Setelah mendengar perkataan aneh dari berhala Hubal itu, Abu Jahal lantas bangkit dan membanting patung berhala itu ke tanah sampai pecah berkeping-keping. Setelah melihat hal itu, Nabi Muhammad lantas pulang dengan hati yang gembira. Atas perjuangan Jin Muhbar, Nabi Muhammad lalu memberikan nama baru kepada Jin Muhbar, yaitu dengan nama Abdullah bin Abhar. 

Jin Muhbar ini lantas sangat gembira sekali atas pemberian nama baru oleh Nabi Muhammad tersebut. Ia bahkan menyenandungkan syair untuk membanggakan nama barunya dan perjuangannya dalam membela Nabi Muhammad. 
Semoga kisah ini bermanfaat dan bisa menambah rasa cinta kepada Nabi Muhammad dan semoga kita semua mendapat syafaat beliau di akhirat kelak. Amin. 

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال