I COMPARE INDEPENDENCE TO MARRIAGE
Works: Soekarno
I compare independence with marriage
there are those who dare to marry, who dare to marry quickly
some are afraid of marriage. Some say:
Ah, I do not dare to marry yet
wait for the F 500 salary
If I already have a building
there is a rug
there is an electric light
already have a bouncing bed,
already have one cassette silver cutlery,
already have this and that,
even have a kinder-uitzet
then I dare to marry
There are others who say:
I have dared to marry
if I already have one table
chairs four, "dining table"
then one zitje, then one bed
There is nothing braver than that
namely the Marhaen brothers
If he already has a hut only
with one mat
with one pot
he married
Marhaen with one mat, one hut: marry
Then one zitje, then one bed: marry
The nDara who has a building house
electric, kookplaat, bed
money piled up married
Not sure which one is better
not sure which one is happier
The nDara with her bouncing bed
or Sarinem with Samiun who has
one mat one pot, brothers and sisters!
His determination is necessary
Samiun was determined to marry
with one ticker and one pot
and the heart of Sang nDara who just dared to marry
if you already have one tape gerozilver
plus kinderuitzet – blind for 3 years
(from the book "Birth of Pancasila", 1 June 1945)
KEMERDEKAAN SAYA BANDINGKAN DENGAN PERKAWINAN
Karya: Soekarno
Kemerdekaan saya bandingkan dengan perkawinan
ada yang berani kawin, lekas berani kawin
ada yang takut kawin. Ada yang berkata:
Ah, saya belum berani kawin
tunggu dulu gaji F 500
Kalau saya sudah mempunyai rumah gedung
sudah ada permadani
sudah ada lampu listrik,
sudah mempunyai tempat tidur yang mentul-mentul,
sudah mempunyai sendok-garpu perak satu kaset,
sudah mempunyai ini dan itu,
bahkan sudah mempunyai kinder-uitzet
barulah saya berani kawin
Ada orang lain yang berkata:
Saya sudah berani kawin
kalau saya sudah mempunyai satu meja
kursi empat, “meja makan”
lantas satu zitje, lantas satu tempat tidur
Ada yang lebih berani dari itu
yaitu saudara-saudara Marhaen
Kalau dia sudah mempunyai gubuk saja
dengan satu tikar
dengan satu periuk
dia kawin
Marhaen dengan satu tikar, satu gubuk: kawin
Lantas satu zitje, lantas satu tempat tidur: kawin
Sang nDara yang mempunyai rumah gedung
Electrische kookplaat, tempat tidur,
uang bertimbun-timbun kawin
Belum tentu mana yang lebih gelukkig
belum tentu mana yang lebih bahagia
Sang nDara dengan tempat tidurnya yang mentul-mentul
atau Sarinem dengan Samiun yang mempunyai
satu tikar satu periuk, saudara-saudara!
Tekad hatinya yang perlu
tekad hatinya Samiun kawin
dengan satu tiker dan satu periuk
dan hati Sang nDara yang baru berani kawin
kalau sudah mempunyai gerozilver satu kaset
plus kinderuitzet – buta 3 tahun lamanya
(dari buku “Lahirnya Pancasila”, 1 Juni 1945)
Comments