Equally Magical, Feud between Pajaji Commander and Jilah Commander Heats Up, Ancestral Invulnerability Science Leaks

Equally Magical, Feud between Pajaji Commander and Jilah Commander Heats Up, Ancestral Invulnerability Science Leaks

Recently, the figure of Panglima Pajaji who fought Panglima Jilah has been in the spotlight. 

The reason is that the two commanders seem to both have supernatural powers that not many people have. 

In fact, both Panglima Pajaji's troops and Panglima Jilah's troops were equally numerous. 

It is known that the feud between Panglima Jilah and Panglima Pajaji is about the development of the Archipelago Capital City (IKN). 

Now, the figures of Panglima Pajaji and Panglima Jilah are also being highlighted because they both have invulnerable knowledge. 

Meanwhile, the figure of Panglima Pajaji who is in conflict with Panglima Jilah is now being highlighted. 

The man with the typical Dayak tattoo turns out to have invulnerable knowledge. 

Seen in one of the attractions he climbed on top of a sharp weapon and was not injured. 

The attraction was carried out by Pangalima Pajaji at Gawai Dayak Week, Sintang Regency 2023. 

Panglima Pajaji was also called the Commander of the Pantak Padagi Borneo Troop. 

Panglima Pajaji explained that the invulnerability was obtained from the spirits of the Dayak ancestors in the body of the Pantak Padagi Borneo Troop. 

This made the troops immune to sharp weapons. 

Panglima Pajaji is also a figure who is quite committed to maintaining Dayak customs and traditions in Kalimantan. 

Meanwhile, the figure of Panglima Jilah was also highlighted. 

He is a red soldier whose real name is Augustine Jilah. 

Like a country, the Dayaks also have soldiers, these soldiers are the Red Troops named Tariu Borneo Bangkule Rajakng or TBBR. 

Panglima Jilah has the Panglima or Pangalangok lineage from his parents' family. 

His father came from Ne� Macatn, while his mother came from Ne� Bandong, Ne Matas. 

It was this bloodline that made him believed to be the leader of the Dayak Red Army. 

He is the grandson of a highly respected commander in the royal era. 

Panglima Jilah masters traditional Dayak martial arts and has supernatural powers of invulnerability. 

His body is covered with typical Dayak tattoos so that Panglima Jilah's appearance always attracts attention. 

The number of troops is no joke, reaching 44 thousand Red Army. 

Even so, Panglima Jilah was a humble figure and always prioritized peace. 

Reporting from the YouTube Larasati Channel, Panglima Jilah is known as a figure who cares about customs, culture and problems that occur in the Land of Kalimantan. 

Born with the name Agustinus Jilah, Panglima Jilah, who is a symbol of the struggle of indigenous peoples in Borneo in seeking justice in his ancestral lands, was born on August 19, 1980, in Sambora Village, Mempawah Hulu, Landak District. 


Sama-sama Sakti, Perseteruan Panglima Pajaji Lawan Panglima Jilah Memanas, Ilmu Kebal Leluhur Bocor

Belakangan ini sosok Panglima Pajaji yang melawan Panglima Jilah menjadi sorotan tajam.

Pasalnya kedua Panglima ini tampak sama-sama memiliki kesaktian yang tak banyak dimiliki orang.

Bahkan baik pasukan Panglima Pajaji ataupun pasukan Panglima Jilah juga sama-sama berjumlah banyak.

Diketahui, persiteruan Panglima Jilah dan Panglima Pajaji adalah soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kini, sosok Panglima Pajaji dan Panglima Jilah itupun disorot karena sama-sama punya ilmu kebal.

Adapun sosok Panglima Pajaji yang bertentangan dengan Panglima Jilah kini disorot.

Pria bertato khas dayak itu ternyata memiliki ilmu kebal.

Terlihat dalam salah satu atraksi ia memanjat di atas sebuah senjata tajam dan tidak terluka.

Adapun atraksi tersebut dilakukan Pangalima Pajaji di Pekan Gawai Dayak Kabupaten Sintang 2023.

Panglima Pajaji pun disebut sebagai Pemimpin Pasukan Pantak Padagi Borneo.

Panglima Pajaji menjelaskan bahwa ilmu kebal itu didapatkan dari para roh leluhur dayak di tubuh Pasukan Pantak Padagi Borneo.

Hal itu membuat para pasukan tersebut kebal terhadap benda senjata tajam.

Panglima Pajaji pun sosok yang cukup komitmen dalam menjaga adat dan tradisi dayak di Kalimantan.

Sementara itu, sosok Panglima Jilah juga sempat disorot.

Ia merupakan pasukan merah yang bernama asli Agustinus Jilah.

Layaknya sebuah negara, Dayak juga memiliki serdadu, sedadu tersebut yakni Pasukan Merah bernama Tariu Borneo Bangkule Rajakng atau TBBR.

Panglima Jilah memiliki garis keturunan panglima atau pangalangok dari keluarga orangtuanya.

Ayahnya berasal dari Ne� Macatn, sedangkan sang ibu datang dari keturunan Ne� Bandong, Ne Matas.

Garis keturunan itulah yang membuatnya dipercaya menjadi sosok pemimpin Pasukan Merah Dayak.

Ia merupakan cucu dari seorang panglima yang sangat terpandang pada jaman kerajaan.

Panglima Jilah menguasai seni beladiri tradisional Dayak dan memiliki kesaktian ilmu kebal.

Tubuhnya dibalut dengan tato khas Dayak hingga penampilan Panglima Jilah selalu menarik perhatian.

Jumlah pasukannya tak main-main, mencapai 44 ribu Pasukan Merah.

Meski begitu, Panglima Jilah adalah sosok yang rendah hati dan selalu mengutamakan kedamaian.

Dilansir dari YouTube Larasati Channel, Panglima Jilah dikenal sebagai tokoh yang peduli terhadap adat, budaya serta permasalahan yang terjadi di Tanah Kalimantan.

Lahir dengan nama Agustinus Jilah, Panglima Jilah yang menjadi simbol perjuangan masyarakat adat di bumi Borneo dalam mencari keadilan di tanah leluhurnya ini lahir pada 19 Agustus 1980, di Desa Sambora, Mempawah Hulu, Kabupaten Landak.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال