KARAMAH SAYIDINA UMAR
By: Ahmad Syahrin Thoriq
During the time of the caliph Umar bin Khattab, the Nile river never had its water discharge recede and even started to tend to dry up. Where at that time the governor in Egypt was 'Amru bin 'Ash radhiyallahu'anhu.
Several figures informed the governor that if something like this happened, namely the Nile water did not flow, usually an offering ceremony would be held. A woman will be dressed in such a way, then dropped into the Nile.
Hearing this 'Amru bin 'Ash answered firmly:
هذه عادة سيئة لا تتوافق مع الإسلام أبداً
"This very bad habit cannot be approved in Islam forever."
In another narration he said:
إن هذا مما لا يكون في الإسلام ، إن الإسلام يهدم ما قبله
"This is something that was no longer allowed to happen during the Islamic era, in fact Islam came to destroy previous bad habits."
Then he wrote a letter to Commander of the Faithful Umar bin Khattab in Medina to report the situation. Including what the characters said to him and his rebuttal to them.
Umar radhiyallahu'anhu answered the letter by saying:
إنك قد أصبت بالذي فعلت
"Surely you have done right to them."
Then he included in his letter the famous sentence:
God bless you إذن الله وأمره وقدرته، فاسأل الله تعالى أن يجريك.
"Bismillahir Rahmanir Rahman, from the servant of Allah, the leader of the believers, Umar bin Khattab, to the Nile River in Egypt, amma ba'du:
If you flow of your own free will, then never flow again. But if you flow because of permission, orders and provisions from Allah, then we ask Allah to make you flow again."
'Amru bin 'Ash then ordered that the letter be thrown into the Nile. And with Allah's permission, only a few hours later, suddenly there was a roar from the upstream, and it turned out that it was the water of the Nile River which was swiftly flowing again as before.
📜البداية والنهاية (٧ /١١٤)
KARAMAH SAYIDINA UMAR
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Di masa khalifah Umar bin Khattab, sungai Nil pernah surut debit airnya bahkan sudah mulai cenderung mengering. Di mana saat itu yang menjadi gubernur di negeri Mesir adalah 'Amru bin 'Ash radhiyallahu'anhu.
Beberapa tokoh menginformasikan kepada sang gubernur bahwa bila terjadi hal seperti ini, yakni Nil airnya tidak mengalir, biasanya akan diadakan sebuah upacara persembahan. Seorang wanita akan didandani sedemikian rupa, lalu dijatuhkan ke dalam sungai Nil.
Mendengar ini 'Amru bin 'Ash menjawab tegas :
هذه عادة سيئة لا تتوافق مع الإسلام أبداً
"Kebiasaan sangat buruk ini tidak mungkin disetujui dalam Islam selama-lamanya."
Dalam riwayat lain beliau berkata :
إن هذا مما لا يكون في الإسلام ، إن الإسلام يهدم ما قبله
"Ini termasuk perkara yang tidak boleh lagi terjadi di masa Islam, sesungguhnya Islam datang untuk menghancurkan kebiasaan buruk sebelumnya."
Lalu beliau menulis surat kepada amirul mukminin Umar bin Khattab di Madinah untuk melaporkan keadaan tersebut. Termasuk apa yang dikatakan oleh para tokoh kepadanya dan bantahan dirinya kepada mereka.
Umar radhiyallahu'anhu menjawab surat itu dengan mengatakan :
إنك قد أصبت بالذي فعلت
"Sungguh engkau telah berbuat benar kepada mereka."
Lalu beliau menyertakan dalam suratnya tersebut kalimat yang terkenal :
بسم الله، من عبد الله أمير المؤمنين عمر بن الخطاب إلى نيل مصر، وبعد: إن كنت تجري من قبلك، فلا تجري، وإن كنت تجري بإذن الله وأمره وقدرته، فاسأل الله تعالى أن يجريك.
"Bismillahir rahmanir rahim, dari hambanya Allah, pemimpinnya orang-orang beriman Umar bin Khattab kepada sungai Nil di Mesir, amma ba'du :
Jika engkau mengalir karena keinginanmu sendiri, maka janganlah pernah mengalir lagi. Tapi jika engkau mengalir karena seizin, perintah dan ketentuan dari Allah, maka kami meminta kepada Allah untuk membuatmu mengalir kembali."
'Amru bin 'Ash lalu memerintahkan agar surat itu di lemparkan ke dalam sungai Nil. Dan atas izin Allah, hanya selang beberapa jam saja, tiba-tiba terdengar gemuruh suara dari arah hulu, dan ternyata itu adalah air sungai Nil yang dengan deras kembali mengalir seperti sedia kala.
📜البداية والنهاية (٧ /١١٤)
Comments