DANGER OF HARAM FOOD

DANGER OF HARAM FOOD




_By: Ahmad Syahrin Thoriq_

The following are among the bad effects of unclean food which have been mentioned in the hadiths of the Prophet sallallaahu'alaii wassalam:

1️⃣. * Causing the charity of worship is not accepted.*

God bless you ِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا

_"By the One in whose hand Muhammad's soul is, indeed if someone puts unclean food into his stomach, his charity will not be accepted for 40 days." (Narrated by Thabrani)_

_" Whoever collects unlawful wealth, then gives it in charity, then there is no reward, what is there is a sin for him." (Narrated by Ibn Huzaimah)_

2️⃣. *Erodes Faith.*

وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ

_"It is not a drinker of khamr, when he drinks khamr, he is a believer." (HR Bukhari Muslim)._

The hadith above only explains khamr, but in fact this applies to all unclean food and drinks. 

3️⃣. *Prayer Will Not Be Granted.*

Sa'ad bin Abi Waqash said to the Messenger of Allah, "O Messenger of Allah, pray for me to Allah so that my prayer will be answered."

Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam replied,

يَا سَعْدُ أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ

_"O Sa'ad, improve your food, then your prayer will be granted." (HR. Thabrani)._

Allah Amen يَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

_" A man traveled far, his hair disheveled, his face dusty, raised his hands to the sky and said, "O my Lord! O my Lord!” Even though the food is unclean and the mouth is fed with unclean things, then how will the prayer be accepted?" (HR. Muslim)._

4️⃣. *Will harden the Heart.*

If someone is so difficult to accept the truth, easily angry and cruel, it could be that the person concerned is a customer of unclean food. This is as explained in the hadith:

الحَلاَلُ بَيِّنٌ، وَالحَرَامُ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاس ِ، فَمَنِ اتَّقَى المُشَبَّهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ: كَر َاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى، يُوشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى،أَلاَ إِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ، أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً: إِذ Allah

"Indeed, what is lawful is clear and what is unlawful is clear. Between the two of them there are things that are doubtful (vague) that many people do not know about. 

So whoever fears syubhat means he has saved his religion and honor. And whoever falls into doubtful matters, he will fall into things that are forbidden. 

As a shepherd who grazes his animals around (fields) that are forbidden to enter, then gradually he will enter it. 

Know that every king has prohibitions and Allah's prohibitions are what He has forbidden. Know that within this lump of flesh, if it is good then the whole body is good and if it is bad, then the whole body is bad; know that he is heart."

When explaining this hadith, al Imam Ibn Hajar al Asqalani Rahimahullah said:

فيه التنبيه على تعظيم قدر القلب والحث على صلاحه والإشارة إلى أن لِطيب الكسب أثرًا فيه

"In this hadith there is a warning about the high position of the heart and an order to always maintain kindness and also a hint that good income will burn him."[1]

Imam Ahmad was once asked, what should be done so that the heart can easily accept the truth and be patient, so he replied,

بأكل الحلال

“By eating halal food.”[2]

5️⃣. *Things that bring closer to the torment of hell*

كُلُّ لَحْمٍ وَدَمٍ نَبَتَا مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِمَا

_"Every flesh and blood that grows from unclean food, then hell is more worthy of both." (HR. Tirmidhi)._

This is because unclean food will give encouragement and energy to do haram. As Imam Al Ghazali Rahimahullah said:

من أكل الحرام عصت جوارحه شاء أم أبى علم أو لم يعلم

"Anyone who eats unclean food, his limbs will be immoral, whether he wants it or not, he knows or doesn't know."[3]

6️⃣. *Causing it to be hard to obey*

‌وَأَيُّمَا ‌عَبْدٍ ‌نَبَتَ ‌لَحْمُهُ ‌مِنَ ‌السُّحْتِ ‌وَالرِّبَا ‌فَالنَّارُ ‌أَوْلَ ى ‌بِهِ

_"And which part of a servant whose flesh grows from usury, hell is more suitable for him." (Narrated by Abu Hatim)_

Al Imam Yahya bin Mu'adz Rahimahullah said:

الطاعة خزانة من خزائن الله إلا أن مفتاحها الدعاء، وأسنانه لقم الحلا. 

"Obedience is one of the many savings of Allah, the keyhole is prayer while the key is halal chew."[4]

Khotimah

Thus among the harm or danger from unclean food. May Allah ta'ala always give His taufiq to us to maintain the halal food we eat. 

Especially in the end times like this, humans have almost ignored the halal and haram anymore. This is what the Prophet sallallaahu 'alaihi wasallam has hinted at:

Amen حَرَامٍ

_"There will come an era, someone will no longer care about what he takes, whether it is from what is lawful or what is unlawful." (HR. An Nasa'i)_

📜Wallahu a'lam
___________
[1] Fath al Bari (1/128)
[2] Manaqib Imam Ahmad p. 255
[3] Ihya al Ulumuddin (2/91)
[4] Ihya Ulumuddin (2/91)




BAHAYA MAKANAN HARAM
 
_Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq_

Berikut ini diantara dampak buruk dari makanan haram yang telah disebutkan dalam hadits-hadits Nabi shalallahu’alaii wassalam :

1️⃣. *Menyebabkan amal ibadah tidak diterima.*

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ الْعَبْدَ لَيَقْذِفُ اللُّقْمَةَ الْحَرَامَ فِي جَوْفِهِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا

 _"Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari.” (HR. Thabrani)_

_"Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, yang ada adalah dosa untuknya." (HR. Ibnu Huzaimah)_

2️⃣. *Mengikis Keimanan.*

  وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ

_“Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin.” (HR Bukhari Muslim)._

Hadits di atas memang hanya menjelaskan khamr, namun sebenarnya hal tersebut berlaku untuk semua makanan dan minuman haram.

3️⃣. *Doa Tidak Akan Dikabulkan.*

Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.”

Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam menjawab,

يَا سَعْدُ أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ

_“Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (HR. Thabrani)._

الرَّجُلَ يُطِيلُ ‌السَّفَرَ، ‌أَشْعَثَ ‌أَغْبَرَ ‌يَمُدُّ ‌يَدَيْهِ ‌إِلَى ‌السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

_“Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!” Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu ?” (HR. Muslim)._

4️⃣. *Akan mengeraskan Hati.*

Apabila seseorang begitu sulit menerima kebenaran, mudah marah dan bengis, bisa jadi yang bersangkutan adalah pelanggan makanan haram. Hal ini sebagaimana yang diterangkan dalam hadits :

الحَلاَلُ بَيِّنٌ، وَالحَرَامُ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى المُشَبَّهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ: كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى، يُوشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى، أَلاَ إِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ، أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً: إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ

 "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak.

Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan.

 Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya.

Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati."

Ketika menjelaskan hadits ini, al imam Ibnu Hajar al Asqalani rahimahullah berkata :

فيه التنبيه على تعظيم قدر القلب والحث على صلاحه والإشارة إلى أن لِطيب الكسب أثرًا فيه

“Dalam hadits ini ada peringatan akan tingginya kedudukan hati dan perintah untuk senantiasa menjaga kebaikan hati dan juga adanya isyarat bahwa penghasilan yang baik akan membakas terhadapnya.”[1]

 Imam Ahmad pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kebenaran dan sabar, maka beliau menjawab,

بأكل الحلال

 “Dengan memakan makanan halal.”[2]

5️⃣. *Perkara yang mendekatkan ke siksa neraka*

كُلُّ لَحْمٍ وَدَمٍ نَبَتَا مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِمَا

_“Setiap daging dan darah yang tumbuh dari makanan haram, maka neraka lebih layak untuk keduanya.” (HR. Tirmidzi)._

Hal ini karena makanan haram akan memberikan dorongan dan energi untuk berbuat haram. Sebagaimana yang dikatakan oleh imam al Ghazali rahimahullah :

من أكل الحرام عصت جوارحه شاء أم أبى علم أو لم يعلم

“Siapa saja yang memakan makanan yang haram, maka akan bermaksiatlah anggota tubuhnya, dia mau tidak mau, tahu atapun tidak tahu.”[3]

6️⃣. *Menyebabkan berat untuk berbuat taat*

‌وَأَيُّمَا ‌عَبْدٍ ‌نَبَتَ ‌لَحْمُهُ ‌مِنَ ‌السُّحْتِ ‌وَالرِّبَا ‌فَالنَّارُ ‌أَوْلَى ‌بِهِ

_“Dan bagian mana saja dari seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil riba maka neraka adalah lebih layak untuknya.” (HR. Abu Hatim)_

 Al imam Yahya bin Mu’adz rahimahullah berkata :

الطاعة خزانة من خزائن الله إلا أن مفتاحها الدعاء، وأسنانه لقم الحلا.

 “Ketaatan adalah salah satu dari sekian simpanan-simpanan Allah, lubang kuncinya adalah do’a sedangkan anak kuncinya adalah kunyahan yang halal.”[4]
 
Khatimah

Demikianlah diantara mudharat atau bahaya dari makanan haram. Semoga Allah ta'ala selalu memberikan taufiqNya kepada kita untuk menjaga kehalalan makanan yang kita makan.

Apalagi di akhir zaman seperti ini, manusia sudah hampir tidak menghiraukan lagi antara halal dan haram. Inilah yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam : 

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، مَا يُبَالِي الرَّجُلُ مِنْ أَيْنَ أَصَابَ الْمَالَ، مِنْ حِلٍّ أَوْ حَرَامٍ

_“Akan datang suatu zaman, seseorang tidak akan peduli lagi terhadap apa yang ia ambil, apakah itu dari yang halal ataukah yang haram.”(HR. An Nasa’i)_

📜Wallahu a’lam
___________
[1] Fath al Bari (1/128)
[2] Manaqib imam Ahmad hal. 255
[3] Ihya al Ulumuddin (2/91)
[4] Ihya Ulumuddin (2/91)

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال