Indian Prime Minister Narendra Modi welcomes German Chancellor Olaf Scholz
Indian Prime Minister Narendra Modi welcomes German Chancellor Olaf Scholz
During the latter's ceremonial reception at the Indian presidential palace in New Delhi, India, Feb. 25, 2023.
Chancellor Olaf Scholz says Germany wants to get India to support, or at least not block, Western efforts to isolate Russia for waging a devastating war against Ukraine.
Following his talks with Indian Prime Minister Narendra Modi in New Delhi, Scholz said that developing countries are being negatively impacted by energy and food shortages resulting from the war and hopes that India will help secure critical supplies to Asia, Africa and the Americas.
Modi maintained his cautious approach and said India wanted the conflict to be ended through dialogue and diplomacy. Moscow is a major supplier of arms and oil to India.
Scholz says Russia’s war against Ukraine “violated the fundamental principle to what we all agree of not changing borders through the use of violence.” (AP)
Perdana Menteri India Narendra Modi menyambut Kanselir Jerman Olaf Scholz,
Selama resepsi seremonial yang terakhir di istana kepresidenan India di New Delhi, India, 25 Februari 2023.
Kanselir Olaf Scholz mengatakan Jerman ingin membuat India mendukung, atau setidaknya tidak menghalangi, upaya Barat untuk mengisolasi Rusia karena mengobarkan perang yang menghancurkan melawan Ukraina.
Menyusul pembicaraannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi, Scholz mengatakan bahwa negara-negara berkembang terkena dampak negatif dari kekurangan energi dan pangan akibat perang dan berharap India akan membantu mengamankan pasokan penting ke Asia, Afrika, dan Amerika.
Modi mempertahankan pendekatannya yang hati-hati dan mengatakan India ingin konflik diakhiri melalui dialog dan diplomasi. Moskow adalah pemasok utama senjata dan minyak ke India.
Scholz mengatakan perang Rusia melawan Ukraina “melanggar prinsip dasar dari apa yang kita semua sepakati untuk tidak mengubah perbatasan melalui penggunaan kekerasan.” (AP)
Comments