Bukti Chat GPT AI tidak Bisa Gantiin Penulis Konten

Terbukti ChatGPT AI tidak Bisa Gantiin Penulis Konten





Belakangan ini banyak penulis konten yang khawatir banget posisinya bakal digantiin AI.

Ga heran, sih, soalnya AI juga punya kelebihan dibanding penulis konten manusia. Misalnya:


- ChatGPT AI bisa menulis lebih banyak konten dibanding manusia dengan waktu yang lebih sedikit (Well, ini hal yang dicari orang yang memulai branding, blogging, atau membangun web)


- Konten dari ChatGPT AI GRATIS!!!


- Enggak terpaku sama satu niche. Ya, namanya AI punya pengetahuan luas, bisa nulis hal-hal yang juga luas.


- Bisa nulis banyak bahasa sesuai apa yang kita mau.


Dengan hal-hal yang seperti itu, rasanya enggak heran kalau banyak penulis konten yang khawatir tergilas ChatGPT AI.

But, don't worry!! Penulis konten yang bener-bener nulis (you know what I mean) ga akan bisa digantiin ChatGPT AI. Kenapa?

Alasannya adalah:


1. Feels. ChatGPT berbahasa robot, meskipun bahasanya bisa disesuaikan tetap saja dia robot dan ketika tulisannya dibaca, feel manusianya kurang. Ini membuat kita berasa ngebaca buku panduan resmi dan biasanya jarang yang bisa dimengerti (Pengalaman pribadi yang susah mengerti buku panduan )


2. Kurang kreatif. Pola penulisannya cenderung sama. Nada tulisannya juga biasanya sama.


3. Tidak bisa menambah informasi baru. Ini jelas. ChatGPT hanya menulis berdasarkan data yang sudah ada dan sejauh ini data yang ada hanya sampai 2021. Ini artinya ada banyak perkembangan yang AI satu ini enggak tahu.


4. Konten yang ditulis biasanya tidak sesuai yang dimau. Saya pernah mencoba membuat instruksi yang sangat-sangat-sangat jelas untuk ChatGPT AI. Bahkan memberikan sumbernya. Tapi hasilnya enggak sesuai dengan yang saya perkirakan. Mungkin untuk beberapa orang sesuai, but for me, kurang. Tata bahasanya, cara ChatGPT AI mengolah data menjadi sebuah konten dan bahasa. Kayak kurang garam.

Saya ga tau untuk teman-teman yang lain. Tapi meskipun biasanya kualitas informasinya bisa dibilang konsisten, tapi rasanya kurang 'kaya'. Entah karena pilihan katanya atau apa, saya kurang sreg dengan hasilnya.


5. Tidak bisa menambahkan opini pribadi, jadi sudut pandang yang dipakai ChatGPT AI ini ya bener-bener sudut pandang robot.


So, jangan khawatir ya buat teman-teman penulis konten. There is a lot of reason bahwa untuk saat ini kita masih zona 'aman' dari terpaan AI. One important thing you should know adalah tetap tingkatkan kualitas kita. Terus belajar dan jangan berhenti di titik itu terus. Daaaaaan ada baiknya kita ga anggap ChatGPT sebagai musuh atau ancaman.


Karena kita justru bisa memanfaatkan pengetahuan yang dia punya untuk melengkapi hal-hal yang kita tidak tahu salam sukses.

Bagaimana menurutmu?

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post