NGAJI HARUS PAKAI KITAB
Mengaji harus ada kitabnya, misalnya ngaji tentang fiqih, harus pakai kitab fiqih atau ngaji tentang tafsir harus pakai kitab tafsir. Pentingnya mengaji pakai kitab tsb, agar manusia tidak seenaknya mengutip ayat Alquran dan hadits, lalu kesimpulan hukumnya bisa ditarik kesana kemari seperti karet yg melar.
Mengaji kitab setiap hari, membuat hati dan pikiran menjadi tenang, juga wawasan tentang agama dan dunia pun menjadi luas. Belajarlah mulai dari kitab dasar, karena apabila kita ingin menguasai ilmu agama dan kitab² lain harus mendalami kitab yg lebih dasar terlebih dahulu.
Para pemula dan pemuda perlu mempelajari Al-Qur'an, hadits, dan tata cara ibadah sejak muda, agar bermanfaat di masa tua. Selain Al-Qur'an, mengaji kitab itu penting. Karena dgn begitu hidup kita terarah dan tahu apa yg harus dilakukan saat beribadah dan bermuamalah.
Teringat dawuhnya Simbah KH Maimoen Zubair rahimahullah (wafat 6 Agustus 2019 M di Jannatul Ma'la Mekkah) : “…mondok iku ngajine kudu seko awal, ora keno dijujug. Mulai Safinah, Sulam Taufiq, terus sak nduwure-nduwure
“..Mondok itu ngajinya harus dari awal. Tidak bisa tiba-tiba. Mulai Safinah, Sulam Taufiq, lalu kitab di atas²nya…”
NGAJI HARUS PAKAI KITAB
Mengaji harus ada kitabnya, misalnya ngaji tentang fiqih, harus pakai kitab fiqih atau ngaji tentang tafsir harus pakai kitab tafsir. Pentingnya mengaji pakai kitab tsb, agar manusia tidak seenaknya mengutip ayat Alquran dan hadits, lalu kesimpulan hukumnya bisa ditarik kesana kemari seperti karet yg melar.
Mengaji kitab setiap hari, membuat hati dan pikiran menjadi tenang, juga wawasan tentang agama dan dunia pun menjadi luas. Belajarlah mulai dari kitab dasar, karena apabila kita ingin menguasai ilmu agama dan kitab² lain harus mendalami kitab yg lebih dasar terlebih dahulu.
Para pemula dan pemuda perlu mempelajari Al-Qur'an, hadits, dan tata cara ibadah sejak muda, agar bermanfaat di masa tua. Selain Al-Qur'an, mengaji kitab itu penting. Karena dgn begitu hidup kita terarah dan tahu apa yg harus dilakukan saat beribadah dan bermuamalah.
Teringat dawuhnya Simbah KH Maimoen Zubair rahimahullah (wafat 6 Agustus 2019 M di Jannatul Ma'la Mekkah) : “…mondok iku ngajine kudu seko awal, ora keno dijujug. Mulai Safinah, Sulam Taufiq, terus sak nduwure-nduwure
“..Mondok itu ngajinya harus dari awal. Tidak bisa tiba-tiba. Mulai Safinah, Sulam Taufiq, lalu kitab di atas²nya…”
"Ketika kita mencari ilmu, kita bisa mendapatkannya dalam kitab-kitab atau buku. Namun ketika kita mencari barakah tidaklah kita mendapatkannya kecuali dengan dekatnya kita kepada orang-orang Shaleh. Dan dekat dengan mereka modalnya dengan hati yang bersih.
Karena dengan kebersihan hati kita dapat mengenal orang-orang yang besar di Sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan kebersihan hati merupakan anugerah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Orang yang mengenal ilmu banyak. Sedangkan orang yang memiliki barokah hanya sedikit. Dan seseorang yang memiliki keduanya (ilmu dan barokah) lebih sedikit." -Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih, Malang