MENJUAL TANAH YANG BUKAN HAK MILIKNYA

MENJUAL TANAH YANG BUKAN HAK MILIKNYA


Setiap manusia, memiliki harta bendanya masing². Hal itu adalah hasil ikhtiar dan karunia dari Allah subhanahu wa ta'ala. Maka, ia harus senantiasa menjaga titipan itu secara baik. Selain itu, jangan sampai harta benda yg dimiliki itu, tidak bernilai manfaat sama sekali dalam hidupnya, artinya tidak digunakan dgn baik sebagaimana mestinya. Ketika seseorang telah menjaga harta bendanya dgn baik, namun ada saja orang² yg tidak puas atas harta yg dimilikinya sendiri. Banyak di antara kita yg mengambil hak orang lain, bahkan secara paksa. 

Tanah, misalnya. Tanah walau pun pada hakikatnya itu milik Allah subhanahu wa ta'ala, tapi Allah subhanahu wa ta'ala sudah menitipkan setiap bagiannya pada orang² yg dikehendaki. Jangan sampai di antara kita malah mengambil hak orang lain. Sebab, orang yg mengambil tanah secara paksa, walau sejengkal pun, pasti ada ganjarannya dari Allah subhanahu wa ta'ala yg akan didapat di akhir zaman kelak. Sungguh, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa’salam melaknat orang yg mengubah dan memindahkan batas batas tanah, yang bukan hak miliknya. Contohnya : jika sesesorang memiliki tetangga lalu ia mengambil bagian tanah tetangganya, dgn memindahkan batas tanah hingga luas tanahnya menjadi lebih luas, sedangkan luas tanah tetangganya menjadi berkurang. Atau tanah bukan haknya seperti milik atau aset pemerintah atau negara serta tanah yg tidak bertuan kemudian dinyatakan secara sepihak sbg haknya atau memaksa menjadi hak miliknya, memindahkan dgn cara batil sbg miliknya, atau menjual tanah yg bukan miliknya, dan contoh sejenis lainnya. Terdapat pula orang yg berlaku sewenang² terhadap tanah orang lain ataupun tanah bukan haknya. Mereka berani mengambil dan merampas tanah orang lain dgn cara² yg bathil dan mengaku² bahwa tanah tersebut adalah miliknya. Hal tersebut dilakukan dgn berbagai cara. Mereka terkadang mendatangkan saksi saksi palsu untuk memuluskan dan membenarkan pengakuan mereka. Sehingga akhirnya, tanah tsb jatuh ketangan mereka. Sesungguhnya mereka akan mendapatkan laknat, pada hari kiamat nanti, mereka akan memikul tanah tersebut diatas pundaknya (sedalam tujuh lapis tanah) dan disaksikan oleh seluruh hamba Allah Ta’ala. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa’salam sendiri yang melaknatnya. Seperti yg telah disebutkan dalam sabda beliau, Riwayat dari Salim bin Abdullah bin Umar rahimahullah (wafat 728 M, Jannatul Baqi' Madinah) :

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَخَذَمِنَ الْاَ ْرِض شِبْرًابِغَيْرِ
حَقِّهِ خُسِفَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اِلَى سَبْعِ أَرْضِيْنَ.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa mengambil sejengkal tanah bumi yg bukan haknya, niscaya ditenggelamkan ia pada hari kiamat sampai ke dalam tujuh lapis bumi.” (HR. Imam Bukhari rahimahullah wafat 870 M di Bukhara Uzbekistan).
Dalam kitab Ash-Shahihain juga, ada riwayat dari Sa’ad bin Zaid bin Amru bin Nufail Al-Adawi radliyallahu anhu (wafat 671 M, Jannatul Baqi' Madinah) dan Unmul Mukminin Sayyidatina Aisyah radliyallahu anha (wafat 678 M di Jannatul Baqi' Madinah), dari Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda : 

عن عائشة رضي الله عنها عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ ظَلَم قِيدَ شِبْرٍ مِن الأرْضِ؛ طُوِّقَهُ مِن سَبْعِ أَرَضِين.

“Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zalim, maka Allah subhanahu wa ta'ala akan mengalunginya tujuh bumi (pada hari kiamat)". (HR. Imam Bukhari rahimahullah dan Imam Muslim rahimahullah wafat 875 M di Naisabur Iran).

و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَأْخُذُ أَحَدٌ شِبْرًا مِنْ الْأَرْضِ بِغَيْرِ حَقِّهِ إِلَّا طَوَّقَهُ اللَّهُ إِلَى سَبْعِ أَرَضِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah salah seorang dari kamu mengambil sejengkal tanah tanpa hak, melainkan Allah akan menghimpitnya dgn tujuh lapis bumi pada hari Kiamat kelak".(HR. Imam Muslim rahimahullah).

Orang yg melakukannya pasti mendapatkan adzab Allah subhanahu wa ta'ala, karena mengambil tanah orang lain atau bukan haknya di dunia, serta hukumnya mengambil tanah tetangga dalam hadits menyatakan larangan yg sangat keras menyerobot tanah walaupun hanya sejengkal tanah. Peringatan ini, telah lama diperingatkan dalam ajaran Agama Islam, agar manusia itu menjadi mulia kehidupannya didunia, serta tenteram dan damai kehidupannya dalam bermasyarakat. Tidak main-main dan ini sangat serius, Allah subhanahu wa ta'ala. akan mengikat tujuh lapisan tanah dan menghukum manusia untuk menggali bumi hingga tujuh lapisan. Sebagaimana riwayat lain yg dikatakan Syaikh Ya'la bin Murroh Ats-Tsaqafi radliyallahu anhu mengungkapkan, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda : "Seseorang yg mengambil tanah dgn cara dzolim, kelak Allah subhanahu wa ta'ala akan memaksanya menggali tanah tujuh lapis tanah, kemudian mengalungkan kepadanya sampai selesai pengadilan di antara manusia." (HR. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah wafat 855 M di Baghdad Irak, Imam Ath-Tabrani rahimahullah wafat 971 M di Isfahan Iran dan disahihkan oleh Imam Ibnu Hibban Al-Bustiy Asy-Syafi'i rahimahullah wafat 965 M di Afghanistan). Doa yg perlu diucapkan supaya rumah cepat laku adalah sbg berikut : "Bismillaahirohmaanirohiim, Yaa Ardhu Robbii Wa Robbukillah" (dibaca sebanyak 313 kali). Ketika memanjatkan doa tersebut sebaiknya juga dilanjutkan dgn amalan lain permohonan rejeki, seperti : "Wahai tanah, kamu harus ridho untuk aku perjual-belikan dan semoga engkau membawa hawa rezeki untukku atas izin Allah subhanahu wa ta'ala."
Kemudian membaca BISMILLAH sebanyak 786 atau 1000 kali. Kemudian, membaca Al-Insyirah tujuh kali dan ayat kursi tujuh kali.
Wallahu A'lam.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post