Misteri Burung Perkutut Gaib



Misteri Burung Perkutut Gaib



Burung perkutut merupakan sosok binatang yang sakral dan penuh dengan mitos karena pengaruh dari legenda Joko Mangu. Legenda tersebut menyatakan pada zaman kerajaan Majapahit ada burung perkutut milik Prabu Brawijaya V (raja Majapahit terakhir) yang merupakan jelmaan Pangeran dari Pajajaran yang bernama Joko Mangu.


Suatu hari burung perkutut dengan nama Joko Mangu lepas dari sangkar tetapi berhasil diketemukan kembali oleh sang raja dalam perjalanannya di wilayah Yogyakarta. Tepatnya, ditemukan di daerah kretek, dekat Imogiri, Kabupaten Bantul. Sejak saat itu sampai sekarang, raja-raja Mataram keturunan Prabu Brawijaya penguasa Majapahit selalu melestarikan dan mentradisikan kekukututan (memelihara perkutut) dalam kehidupan Keraton Ngayogyakarta. Kekututan dianggap memiliki nilai-nilai budaya adiluhung.


Perkutut merupakan alat pencipta kepuasan atau kenikmatan pribadi. Suara anggungannya dapat memberikan suasana tenang, teduh, santai bahagia dan seolah-olah manusia dapat berhubungan dengan alam semesta secara langsung. Selain dari itu perkutut memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya. Banyak perkutut yang berdasarkan katuranggan atau ciri mathi dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa keberuntungan) bagi si pemelihara.


Masyarakat Jawa mempercayai bahwa burung perkutut dapat mendatangkan manfaat positif dan negatif bagi pemiliknya atau orang yang memeliharanya. Burung perkutut dipercaya ada yang punya katuranggan baik dan tidak baik. “Katuranggan” yang dipercaya memiliki titisan darah gaib, juga berdasarkan ” Ciri mathi ” adalah ramalan dalam hubungan bentuk atau sifat tertentu seekor perkutut, sehingga dipercaya memiliki pengaruh baik.


Konon ada sebuah mitos mengenai keberadaan burung perkutut gaib, dan ada juga ilmu yang dapat digunakan untuk menangkap perkutut gaib tersebut. Ilmu menangkap perkutut gaib ini diperoleh dari Blitar Selatan dari orang tua yang menekuni ilmu mistik.

Perkutut ini bisa ditarik dengan peralatan berupa sangkar dan ubarampe yang sudah disiapkan berupa bunga dan minyak. Ubarampe ini telah diberi doa-doa dalam suatu ritual dengan menarik kiblat papat lima pancer. Dalam waktu sekitar 30-45 menit biasanya perkutut tersebut akan bisa masuk ke dalam sangkar yang telah disiapkan terlebih dahulu.


Saat sudah masuk ke dalam sangkar, dipegang terlebih dulu, lalu di beri sebuah kertas yang sudah diberi nama yang di ikatkan di kakinya. Lantas, perkutut itu dilepaskan. Kemudian pergi ke suatu tempat atau ruangan yang tertutup dengan membawa kurungan tersebut. Dan Perkutut gaib itu akan bisa datang ke ruangan itu walau di kunci. Ini untuk menunjukkan gaib tidak berwujud, dalam prosesnya yang tidak berwujud ini disebut immaterial, tidak bermateri. Jika perkutut itu berwujud kembali maka disebut material.


Untuk membuktikan perkutut asli dari alam gaib, maka bisa diperiksa kembali tulisan nama yang ada di kakinya masih terikat. Jika kertas nama itu tidak ada, berarti yang masuk adalah burung perkutut lain. Jika ternyata perkutut yang masuk sangkar itu berisi nama yang terikat di kakinya, maka itu adalah perkutut gaib. Percaya atau tidak dengan mitos burung perkutut gaib ini, itu semua kembali kepada kita bagaimana dalam menyikapinya.



Di sebuah desa ada perkutut yang sangat terkenal di kalangan masyarakat desa..
Perkutut lokal dengan suara merdu dan lantang.
Jika bunyi orang yang dengar selalu terpikat dan ingin sekali memiliki nya.
Namun di karena kan perkutut itu berada di area punden, masyarakat desa khususnya yang sepuh " tidak mau menangkap nya.
Karena sudah beberapa x di tangkap namun di lepaskan lagi dengan alasan dan cerita yang berbeda-beda.

Hingga suatu ketika ada seorang pemikat yang datang ke desa itu karena mendengar cerita masyarakat bahwa di area itu ada perkutut bagus.


Dan benar ketika si pemikat datang ke area punden langsung di sambut dengan alunan suara burung yang merdu juga lantang.
Dangan berbekal pengalaman memikat di area punden,
Pemikat pun BERDOA sejak dan segera mempersiapkan alat pikatnya serta burung pikatnya.

Pikat di naikan sambil membaca SHOLAWAT hingga pikat berhasil naik dan pikat langsung bunyi seperti biasa.


Tak lama setelah pikat bunyi datang burung perkutut bertengger di ranting paling atas dan berbunyi dengan merdu. Lalu melihat ke arah burung pikat,bunyi sekali lagi lalu turun hinggap di ranting samping pikat. Sambil sesekali melihat sekitar burung pun mendekat ke sangkar pikat dan bunyi bersahutan dengan burung pikat. Bunyi sambil membuka ekornya dan menundukkan kepalanya seakan menyambut tamu.


Pemikat melihat hal itu tak henti"nya BERSHOLAWAT berharap burung tertangkap.
Beberapa menit kemudian burung hinggap di sangkar pikat dan terdengar suara krak tanda picu pikat terinjak dan burung tertangkap.

Pemikat dengan keras berucap ALHAMDULILLAH. !!! Sambil lari dan menurunkan alat pikatnya. Dengan hati yang riang..



Kurang lebih sekitar 1thn yang lalu,, saya di beri perkutut sekalian kandangnya oleh teman seprofesi dlm pekerjaan,sebut saja "um roni"ia bosan krn tak kunjung mendengar suara perkututny yg mulai mengeras,,jdi masih pelan dan juga um roni ga sabar nunggu bulu sayap sama ekornya tak kunjung tumbuh full ada saja bulunya yg rontok dan lagi lagi ada bulu bung di bagain ekor dan sayapnya,,dan um roni sendiri mendapat perkutut tsbt jga dari pemberian um ny lgi "um parman" hampir tiap hari mertua um roni suruh nglepasin atau ga di tuker tambah aja karena menurut beliau perkutut tsb jelek ga bagus,,dan perkutut yg um roni berikan sama saya,saya rawat kurang lebih satu bulan lebih,,nmun entah ini kebetulan, pada saat perkutut saya pelihara ada hal yg mengganjal di pikiran saya,,pertama pagi2 mb yu saya ngetuk2 kamar trus bilang ada ular di dapurnya ,dan saya coba cek memang benar ada ular di situ dan ular ny bukan jenis sembarangan ternyata ular cobra hitam namun ukiran sekitar 50cm, trus coba sa tangkap saya masukin ke botol, dan yg ke dua kalinya selepas saya pulang kerjasaya masuk ke kamar saya lihat keatas atap genteng yang bersemekan plastik di situ ada ular sedang melingar karena posisi yg sulit, 


saya punya senapan saya pompa dan saya tembak ularpun lari dan sakhirnya saat jatuh ke kramik terpaksa saya bunub ularnya,,ternyata ular koros dan ular koros itu ukiranya lebih besar dri ular kobra kemarin,,,peristiwa yg ke tiga pun terjadi lagi ponakan saya yg bru saja sekitar seminggu pulng dri mondok krna sedang libur menangkap ular yg sama dan di masukan ke wadah ember cat, ponakan saya memberitahukan kpd saya ada ular di ember cat dan akhrnya ular tsbt saya bunuh lagi dan ternyata jenis ular yg saya bunuh ke tiga ini masih sama jenis ular koros,,selang 2hari peristiwa tsbt saat sore sya pulang dari kerja niat saya mau melihat burung yg di beri um roni,,memastikan keadaany namun tak di sangka ternyata burng sudah ga ada di sangkar padahal pintunya tertutup rapat, 


ya akhirnya saya cuma ngucap ya wis ne memang ra gelem tak ingu aku ra popo,,namun sebelum peristiwa yg janggal yg saya alami tsbt,,ternyata saat perkutut tersebut di piara um parman umparman jdi sakit struk ringan tpi setelah perkutut di kasihkan ke um roni,, perlahan kesehatanya membaik dan sekarang sudah bisa berjalan ngobrol sehat dan membaik,,dan saat perkutut tsbt di pelihara teman saya um roni,,ternyata anaknya mengalami kejadian apes,,um roni cerita sama saya kalau anaknya baru saja kena tipu rekeningny hampir hilang di kuras habis,,entah apakah ini hanya sekedar kebetulan para penggemar anggunan perkutut mungkin yg bisa menilai saat perkutut yg di pelihara ternyata istimewa,,semua di kembalikan kepada kekuasaan Allah swt,, namun bisa di pastikan dalam logika manusia 'ada sebab ada akibat' mudah mudahan para pecinta perkutut lokal alam senantiasa dalam kasih sayang dan mendapatkan perlindungan dari Allah swt amiin yaa robbal alamin


Selamat pagi 
Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post