MEMBELI KEBOHONGAN
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Al Mahdi adalah khalifah ke-3 dari dinasti Abasiyah yang dikenal sebagai sosok arif bijaksana, sangat cerdik dan dalam berpolitik ia memilih jalan meminimalisir terjadinya konflik.
Dikisahkan, suatu hari datang kepadanya seorang laki-laki sambil membawa sepasang sandal. Orang itu berkata : "Wahai amirul mukminin, aku datang dengan membawa sandal Rasulullah ﷺ untuk aku hadiahkan untukmu."
Al Mahdi berkata : "Berikan kepadaku." Orang itu menyerahkan sandal yang ia bawa kepada seorang pengawal lalu diserahkan kepada al Mahdi.
Setelah menerima sandal tersebut, al Mahdi menciumnya dan meletakkannya di hadapannya. Lalu ia memberikan perintah agar orang tersebut diberi hadiah 10.000 dirham.
Beberapa saat setelah laki-laki itu pergi, al Mahdi berkata kepada menteri-menteri, pengawal dan orang-orang yang ada bersamanya :
والله إني لأعلم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم ير هذه النعل ، فضلا عن أن يلبسها ، ولكن لو رددته لذهب يقول للناس : أعطيته نعل رسول الله صلى الله عليه وسلم فردها علي
"Demi Allah, aku tahu bahwa Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat sandal yang seperti ini, apalagi sampai memakainya. Hanya saja kalau aku menolaknya, orang itu akan keluar dari tempat ini dan berkata menghasut orang banyak : 'Aku menghadiahkan sandal Nabi ke al Mahdi, tapi dia malah menolaknya.'
فيصدقه أكثر الناس; لأن العامة تميل إلى أمثالها ، ومن شأنهم نصر الضعيف على القوي وإن كان ظالما ، فاشترينا لسانه بعشرة آلاف درهم ، ورأينا هذا أرجح وأنجح .
Dan masyarakat akan banyak yang terpengaruh oleh perkataannya tersebut. Sebab orang awam itu cenderung lebih mempercayai orang yang senasib dengan mereka.
Dan banyak dari mereka dengan suka rela membela orang lemah melawan orang kuat meskipun orang lemah itulah yang bersalah.
Sehingga aku memandang yang lebih baik dan yang lebih tepat adalah cukup membungkam mulutnya dengan uang 10.000 dirham."
_______
📜Bidayah wa Nihayah (13/540)