"Kyai yang Berjuang Tak Mengenal Waktu"
Beliau bernama lengkap
KH. Achmad Abdul Chaq Dalhar putra dari KH. Dalhar Watucongol Magelang.
Mbah Mad (panggilan akrab
KH. Achmad Abdul Chaq Dalhar) menyampaikan ajaran agama dan ibadah, juga olah jiwa terutama kepada putra-putri serta para santrinya.
Meninggalkan tidur malam adalah juga bagian dari riyadah Mbah Mad. Dituturkan Gus Ali – Panggilan KH Agus Aly Qoishor – salah satu riyadah yang dijalankan Mbah Mad adalah melek malam.
Di samping itu, ia sangat tekun melakukan ziarah ke beberapa makan auliya dan ulama. Riyadah melekan ini ia jalani sejak kecil hingga menjelang wafat.
Beliau juga dikenal memiliki kelebihan dari sisi ilmu hikmah.
Misalnya, beliau bisa mengetahui makam para wali yang sebelumnya tidak diketahui orang sekitar.
Bahkan kelebihan ini terlihat sejak dia kecil.
Mbah Mad juga diyakini memiliki ilmu laduni.
Pasalnya, ia tidak pernah mondok.
Meski pernah mondok di Pesantren Al-Wahdah Lasem yang saat itu diasuh KH Baidlawi, namun, beliau hanya bertahan tidak lebih dari seminggu. “ Bapak lebih banyak berguru langsung ke pada Bapaknya sendiri,” terang Gus Ali.
.
Sepanjang perjalanan hidupnya dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada umat.
Dalam mengemban tugas mulia mengajarkan ajaran-ajaran syar’i. Mbah Mad seolah tidak mengenal tempat, waktu, situasi, dan kondisi.
Bahkan di tempat yang sukar dilalui kendaraan, beliau tetap bersedia dengan berjalan kaki.
.
Menurut Gus Ali.
Mbah Mad sering berpesan kepada putra-putrinya agar selalu menghormati tamu, tidak meremehkan pejabat, serta menyapa kepada semua siapa pun tanpa melihat status sosial maupun agamanya.
semoga kita semua bisa meneladani semangat beliau dalam berdakwah amin amin....