KETIKA GUS DUR NGEPEL KAPAL DI BELANDA
Gus Dur pernah mengirim surat kepada Gus Mus sebanyak 12 halaman. Salah satu poinnya, ia mengundang Gus Mus untuk datang ke Belanda, menyusulnya bekerja. Saat itu, Gus Dur dapat pekerjaan dengan gaji yang besar: ngepel kapal induk.
Sementara Gus Mus akan dicarikan pekerjaan yg sesuai passionnya, yaitu membuat billboard.
Sejak mencari pekerjaan di negeri kincir angin, Gus Dur memang mencari yang gajinya besar. Sementara di sana, gaji besar membutuhkan tenaga yang besar. Alias kerja kasar. Gus Dur pun oke.
Makanya, setiap pulang dari kerja, tubuh Gus Dur penuh dengan oli. Hal itu tetap dilakukan karena Gus Dur memiliki rencana bahwa suatu saat gajinya dan gaji Gus Mus bisa disatukan untuk membeli mobil second. Mobil tersebut akan digunakan untuk 'tur silaturrahmi'.
Rencananya, mereka akan pulang ke Indonesia melalui jalur darat lalu mengunjungi kawan-kawannya di Sumatera, sebelum kembali ke rumah. Mereka bisa membincangkan bagaimana agar NU bisa bermanfaat penuh bagi Indonesia.
Meski demikian, bagi Gus Dur, NU bukanlah tujuan. Bahkan, Indonesia pun bukan tujuan akhir, karena bagi Gus Dur kemanusiaan adalah segala-galanya. NU adalah pintu masuk untuk memberi manfaat yang luas bagi Indonesia dan dunia.
Setelah dari Belanda, Gus Dur sempat singgah di beberapa kota di Eropa, sebelum kembali ke Indonesia untuk memulai kiprah pengabdiannya. Di NU, ia menjadi Katib, lalu menjadi Ketua Tanfidziyah selama 3 periode. Ada banyak perubahan yang dilakukan Gus Dur selama berkiprah di NU.
Ia juga menjadi salah satu aktor yang menyerukan NU kembali ke Khittah 1926. Sebelumnya, NU sempat menjadi partai politik. NU pun menjadi organisasi keislaman pertama yang menerima Pancasila sebagai asas tunggal.
#BulanGusDur
#HaulGusdur
Comments