JANGAN PERCAYA PRASANGKA
المؤمن مرآة المؤمن
Seorang mukmin bagaikan cermin bagi mukmin yang lain.
Ketika kita melihat, "Fulan berprasangka buruk padaku!"
Sesungguhnya sifat yang kau sangka ada pada diri temanmu, adalah cerminan dari dirimu.
Suudzon atau berprasangka buruk adalah penyakit, tidak mungkin insan yang memiliki hati yang bersih berprasangka buruk kepada siapapun.
Saking bahayanya suudzon ini...
Imam Sya'roni diambil janji oleh guru-gurunya,
"Hendaknya kamu tidak berprasangka buruk pada siapapun!Latih hatimu untuk terus berhusnudzon..."
Dan suudzon ini benar-benar tipis ketika menyelubungi hati seseorang... Diantaranya dengan kau berkata,
"Kalo aku gak takut fulan suudzon, aku bakal lakuin hal ini!"
Termasuk bentuk suudzon juga, ketika kau berprasangka buruk kepada orang yang tidak mampir ke rumahmu!
"Dia gak mampir, gak datang ke rumahku! Sombong banget dia!"
Cari alasan yang lain... Mungkin dia ada urusan lain, mungkin dia tidak mau kau berhutang budi padanya, mungkin begini, mungkin begitu!
Sebagaimana di dalam hadits di katakan,
التمس لاخيك سبعين عذرا
"Berikan 70 udzur bagi saudaramu (ketika ia berbuat salah padamu)."
Termasuk bentuk suudzon juga adalah,
Kau percaya dengan orang yang datang dan berkata padamu, "Fulan menggunjingmu! Fulan bilang kau itu begini!"
Malah katakan pada dirinya dengan tegas, "Aku tak percaya! Kau bohong... Dia adalah orang baik, tak mungkin ia berkata seperti itu."
Jangan percaya dengan prasangka-prasangka yang ada pada hatimu... Rubahlah prasangka buruk tersebut menjadi prasangka yang baik. Agar tenang kehidupanmu dan bahagia hatimu!
Karena Nabi juga telah mengingatkan,
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث.
”Jauhkanlah diri kamu daripada prasangka (buruk) karena sangkaan (buruk) itu sedusta-dustanya ucapan (hati)”
اللهم صل وسلم علی سيدنا محمد وعلی آل سيدنا محمد
Comments