Resep Mimpi Jumpa Rasulullah
Ada seorang santri datang berkunjung ke rumah kiai. Setelah berbasa-basi, santri itu kemudian menyampaikan maksud kedatangannya.
"Kiai, saya ingin mimpi ketemu Rasulullah?"
"Oh begitu. Gampang." jawab Kiai
"Bisa."
"Alhamdulillah, gimana caranya Kiai?"
"Siap Kiai."
Malam itu santri tersebut bermalam di rumah Pak Kiai. Saat santri itu tidur lelap, dia dibangunkan oleh Kiai.
"Ayo bangun! Besok kamu harus puasa."
"Berapa hari kiai?"
"Sehari saja."
"Mimpi Rasul Kiai?"
"Mimpi nanti, InsyaAllah. Ayo sahur bareng!"
Menu yang disiapkan untuk sahur adalah nasi dan ikan asin. Santri itu disuruh makan ikan asin yang banyak. Semakin banyak ikan asin yang dimakan, santri tersebut semakin merasakan haus. Dia melirik air yang ada di hadapannya.
Tangannya bergerak pelan akan mengambil.
"Mau apa kamu?"
"Minum Kiai."
"Tidak boleh minum. Makan lagi! Sampai kenyang."
Santri itu merasakan haus luar biasa. Setelah makan selesai, rasa kantuk mulai menyerang.
"Tidak boleh tidur kamu!"
"Sampai kapan Kiai?"
"Sekarang sembahyang Shubuh dulu!"
"Ya, Kiai."
Selesai sholat, santri itu merasakan kantuk berat. Tapi, karena ingat keinginan kuat mimpi Rasulullah dia rela menjalani perintah Kiai.
"Sekarang wiridan! Setelah itu, mengaji Al-Qur'an!"
Santri itu merasa kewalahan, hampir menyerah. Kiai tahu hal itu, lantas mengatakan,
"Pingin mimpi tidak?"
"Ya Kiai."
"Ngaji dan wirid sampai dhuhur!"
Saat jarum jam menunjukkan pukul 14.00, Kiai berkata,
"Pulanglah sekarang, tidur."
"Mimpi Kiai?"
"InsyaAllah."
Dalam kondisi dahaga luar biasa, santri itu pulang ke rumah melewati sebuah pasar. Di sana ada penjual es campur. Dilihat es yang dijual sangat segar. Sirupnya pink, ada buah-buahan beraneka ragam.
"Untung saya puasa. Nanti pas buka, awas kamu." gumamnya dalam hati.
Sampai di rumah santri tersebut tidur, dengan harapan mimpi Rasulullah. Saat tidur, ternyata dia malah mimpi berada di pasar sambil menikmati segarnya minum es. Akhirnya dia terbangun.
Santri menggerutu dalam hati, "Kok ada yang tidak beres. Saya sahur disuruh makan ikan asin, tidak boleh minum, tidak boleh tidur. Wiridan sampai siang. Haus, capek tak tertahan. Katanya mimpi Rasulullah, eh malah mimpi minum es."
Kesal hatinya. Dia lantas berangkat ke rumah Kiai.
"Ada apa wajahmu kok jelek begitu?" kata Pak Kiai.
"Katanya mimpi Rasulullah asalkan mengikuti petunjuk Anda. Saya sudah nurut semua yang Anda perintahkan."
"Terus, mimpi apa kamu?"
"Mimpi minum es."
"Itulah jawabannya."
"Maksudnya, Kiai?"
"Kamu waktu pulang jumpa pedagang es ya?"
"Iya Kiai."
"Terus yang kamu rasakan dalam hatimu apa?"
"Saya kangen luar biasa dengan es itu. Saya tidak pernah menginginkan es dengan sangat kecuali saat itu."
"Kalau kamu sudah rindu pada Nabi Muhammad seperti kamu kangen pada es itu, kamu akan mimpi Rasulullah. Kalau kamu masih begitu, ya tiap hari mimpi es campur."
Santri itu menunduk malu, merenungkan apa yang baru saja didhawuhkan Kiai.
[Dikutip dari ceramah Habib Hasan (Kraksaan Probolinggo) saat acara Haul & Haflah di Ponpes Putri Hidayatul Mubtadi-aat 1434H]
(...)
Itulah jawaban, kenapa kita sampai segedhe ini belum pernah dijumpai Rasulullah dalam mimpi kita.
#mimpirasulullah #mimpibertemurasulullah #mimpiberjumparasulullah #kraksaanprobolinggo #probolinggo #ulama #habibhasan #ponpeshidayatulmubtadiaat #pphidayatulmubtadiaat #mimpi #motivasi #hikmah #hikayat #ulamasalaf #ulamanusantara #rabiulakhir #robiiulakhiir #madiun #kotamadiun #pemudatersesat #kisahmotivasi #kisahinspirasi #waliallah #waliyullah #kekasihallah #perawatbudaya #penjagatradisi #pemersatubangsa #sarkub #sarjanakuburan