Skip to main content

KETIKA KELUARGA SAUDARA TEMAN DLL. MENJAUHI APA YANG MESTI KITA LAKUKAN?

KETIKA KELUARGA SAUDARA TEMAN DLL. MENJAUHI APA YANG MESTI KITA LAKUKAN?

Manusia yang paling buruk adalah manusia yang dijauhi manusia karena keburukannya.
Manusia menjauh disebabkan keburukan akhlaknya, keburukan perilakunya, keburukan kata-katanya, LISANNYA TAJAM BAK SEMBILU sehingga manusia tidak mau dekat dengannya.

Jika demikian keadaannya maka akibatnya sangat fatal, yaitu NASEHAT YANG DATANG SANGAT TERBATAS.
“Boro-boro mau nyampaikan nasehat, ketemu saja malas."
Kenapa? 
Karena buruk akhlaknya...
Dia sudah tahu jika jumpa dengan si fulan pasti saja ada hati yang tersakiti...
Pasti ada kata-kata yang menyakiti hati...
Maka manusiapun tidak mau dekat dengannya...

RUGINYA BAGAIMANA? Saluran nasehatpun terhambat.
Bukankah kita menuju kesempurnaan itu dengan nasehat? Kita butuh nasehat orang lain.
Para salaf terdahulu selalu meminta nasehat kepada teman-temannya. Padahal shahabat adalah orang yang dijamin masuk surga namun mereka tetap butuh nasehat bahkan nasehat dari orang yang lebih muda darinya. Ini menunjukkan ketinggian iman para shahabat yang sudah dijamin masuk surga namun masih takut.

Begitu tingginya iman para shahabat, sudah dijamin masuk surga namun tetap butuh nasehat.
Contohnya Umar bin Khattab yang minta nasehat dari Hudzaifah Ibnul Yaman ketika beliau bertanya ‘Wahai Hudzaifah apakah aku termasuk orang munafiq yang namanya disebut oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam?’

Bayangkan saja Umar yang sudah dijamin masuk surga masih bertanya meminta nasehat!
Oleh karena itu kita butuh nasehat karena dengan cara seperti itu kita meraih kesempurnaan.
Kita bukan orang yang lepas dari dosa. Setiap anak Adam bersalah. Tiap hari kita berbuat salah dan kita perlu masukan dan nasehat dari orang lain.
Dalam sebuah ayat Allah Ta’ala berfirman yang artinya: ‘berilah peringatan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang beriman.’
Kita butuh nasehat dari saudara-saudara kita. Kita butuh cermin untuk mengetahui kelebihan kita.

Apa jadinya seandainya saudara-saudara kita tidak mau memberi nasehat kepada kita? Bahkan lari dari sisi kita menjauh dari kita. Tentunya nasehat yang kita harapkan pun semakin jauh.
Akibatnya apa?
Kita merasa selalu benar...
Merasa sudah baik dan merasa sudah sempurna...

Imam Al Bukhari dalam Adabul Mufrad menjelaskan: "MANUSIA TERBURUK ADALAH YANG DITAKUTI KEBURUKANNYA."
Shadaqah menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Uyainah menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Ibnu Al Munkadir berkata: Urwah bin Zubair mendengar Aisyah radhiyallahu anha mengabarkan kepadanya,
“Seorang laki-laki meminta izin menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda, "Izinkanlah dia masuk. Sungguh dia seburuk-buruk teman bergaul." Ketika lelaki itu masuk, Nabi shallallahu alaihi wa sallam melemah lembutkan perkataan kepadanya.
Maka aku berkata, "Wahai Rasulullah engkau mengatakan apa yang engkau katakan, kemudian engkau melemahlembutkan perkataan kepadanya?"
Beliau bersabda, "Wahai Aisyah, sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah orang yang ditinggalkan manusia -atau dihindari manusia- karena takut akan kejahatannya".” (HR. Bukhari 78 dan Muslim 45) kitab Adabul Mufrad

Kandungan Hadits (Dari Rasyul Barad Syarah Adabul Mufrad)

Comments