Skip to main content

BANYAK KEJADIAN DILUAR NALAR, PADA SAAT KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

BANYAK KEJADIAN DILUAR NALAR, PADA SAAT KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Di Indonesia, hari kelahiran Rasulullah bertepatan pada tanggal 8 Oktober 2022
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tak ada salahnya Bunda atau Ayah menceritakan tentang kisah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT ke dunia ini. Banyak sifat-sifatnya dan perjalanan hidupnya yang dapat dipelajari dan diteladani dalam keseharian.

Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi', beberapa sejarawan dan pakar hadist mengatakan, menjelang kelahiran Nabi Muhammad, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi.
"Peristiwa itu di luar nalar manusia, mengarah pada dimulainya era baru bagi alam dan kehidupan manusia," tulis Abdul Hasan dalam Surah Nabawiyah, dikutip dari detikcom.
Beberapa peristiwa besar itu, seperti singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan yang bergoyang dan 14 balkon istananya ikut runtuh. Selain itu, padamnya api sesembahan kaum Majusi di kuil pemujaan di Persia (sekarang Iran), yang sebelumnya tak pernah padam.

Peristiwa besar lain menjelang kelahiran Nabi Muhammad, yaitu air Danau 'A' yang dikultuskan oleh masyarakat Persia, tiba-tiba surut. Tasik Sava atau semenajung suci bagi masyarakat Persia pun mendadak tenggelam.
Sementara di Makkah, pasukan gajah yang dipimpin Raja Yaman, Abrahah gagal menyerang Ka'bah. Tak lama setelah itu, Nabi Muhammad lahir.
Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah, dan ayah, Abdullah. Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad berusia tiga bulan dalam kandungan Aminah, karena kelelahan berdagang dan jatuh sakit.

Sang kakek, Abdul Mutalib yang merupakan pemimpin Makkah atau kaum Quraisy, memberikan nama Muhammad kepada Rasulullah. Sang kakek membawa Nabi Muhammad masuk ke dalam Ka'bah, lalu seekor kambing disembelih sebagai bentuk aqiqah dan Beliau dikhitan pada usia 7 hari.
Saat Nabi lahir tak ada yang mau menyusuinya karena termasuk golongan miskin. Tapi seorang ibu, bernama Halima Sa'diyah dengan ikhlas menyusuinya, meski ASI yang dimilikinya pun sedikit. Keikhlasannya dibalas oleh Allah SWT. Keledai miliknya menjadi berisi dan ASI miliknya menjadi lancar.

Saat kanan-kanak, Nabi Muhammad SAW menghabiskan waktu yang tak lama bersama ibunya karena di usia enam tahun, Aminah meninggal dunia. Setelah menjadi yatim piatu, Nabi Muhammad tinggal dan diasuh oleh kakeknya.
Namun saat, Nabi Muhammad berusia 8 tahun, sang kakek meninggal dunia, sehingga pamannya, Abu Thalib merawatnya. Mereka hidup dalam kekurangan. Meski begitu, Nabi Muhammad tumbuh dengan baik. Saat kanak-kanak, Nabi Muhammad membantu menggembala binatang ternak dan ketika sudah cukup dewasa, Nabi membantu pamannya berdagang.

Comments