"Karomah Syekh Abdul Qodir Al Jilani"
Dikisahkan bahwa ada seorang pendeta yang sangat pintar dan berpengaruh di kota Baghdad di zaman Sulthanul aulia Sayyidi Syaikh Abdul Qadir al Jilani Ra..dan pendeta itu juga banyak pengikutnya. Ia mempunyai pengetahuan yang luas...tidak hanya ilmu tentang Kristen...akan tetapi juga tentang agama Yahudi dan agama Islam...Ia mengetahui Al Quran selengkapnya dan menghargai akan Baginda Nabi Muhammad Saw...Khalifah pimpinan pemerintahan Islam saat itu menghormati pendeta tsb dan berharap agar nanti pendeta mendapatkan hidayah Allah untuk masuk ke agama Islam beserta jemaat pengikutnya...Sebenarnya pendeta itu sangat ingin masuk Islam...hanya saja dia meragukan akan peristiwa Isra Mi'raj nya Nabi Muhammad Saw itu terjadi dengan ruh dan jasad Beliau Saw
Perjalanan dari Mekkah ke Yerusalem Palestina yang saat itu ditempuh naik kuda atau unta sekian lamanya...Kemudian naik Baginda Saw ke tujuh lapis langit dan menyaksikan beberapa hal...dan membawa beberapa perintah agama...Beliau Saw melihat akan Surga...Neraka..dan bertemu Allah...Saat perjalanan pulang ke rumah di Mekkah...kasur Beliau Saw pun masih terasa hangat dan daun yang tersentuh sewaktu berangkatpun belum berhenti bergoyang...Akal pendeta itu tidak bisa menerima akan peristiwa Isra Mi'raj Baginda Nabi Saw...dan banyak juga diantara kaum muslimin saat terjadi peristiwa itu menjadi murtad...tidak bisa menerima kisah Isra Mi"raj Nabi Muhammad Saw
Khalifah Amirul Mukminin di Baghdad mengundang para arif bijaksana dan para alim ulama...para guru besar yang mulia untuk meyakinkan akan pendeta tentang Isra Mi'raj, namun tak ada yang mampu... Kemudian suatu sore hari...khalifah memohon kepada Hadrah yang mulia...Syekh Abdul Qadir al Jilani untuk meyakinkan si pendeta..dan menjelaskan akan kebenaran peristiwa Isra Mi'raj...
Ketika Tuan Syekh Abdul Qadir datang ke istana khalifah...pendeta dan khalifah sedang bermain catur...Saat si pendeta mengangkat bidak catur..tiba-tiba matanya beradu pandang dengan Syekh Abdul Qadir al Jilani, lalu si pendeta memejamkan mata sekedipan...Saat membuka matanya..tiba-tiba dia sudah berada di sebuah sungai dan dia pendeta larut di aliran sungai yang airnya sangat deras...Pendeta pun berteriak minta tolong dengan suara tinggi... Seorang pengembala arab muda, melompat cekatan ke dalam sungai dialiri air yang lagi deras...
Ketika pemuda itu memeluknya...pendeta sadar bahwa dia lagi terlepas pakaiannya...dan sudah berubah fisiknya menjadi seorang gadis...Si pemuda pengembala itu menariknya keluar sungai dan menanyakan asal usulnya...alamat si gadis...Gadis itu pun mengatakan ia berasal dari kota Baghdad...pengembala mengatakan bahwa perlu waktu berbulan- bulan untuk sampai menuju kota Baghdad... Pemuda pengembala itu menjaganya..menghormatinya..menyayanginya..karena tidak ada tempat untuk berdiam...terpaksa pendeta yang telah berubah wujudnya menjadi gadis itu ikut di rumah pengembala muda..dan akhirnya mereka menikah..sekian lama mereka menikah..dan mereka punya 3 orang anak... Suatu hari saat isteri pengembala itu mau mencuci pakaian di tepi sungai yang dulu pernah menghanyutkannya..beberapa masa silam..dia pun tergelincir jatuh ke air sungai...Dan ketika ia tersadar dan membuka matanya... Ia dapati dirinya sedang duduk dihadapan Khalifah bermain catur dan berpandangan mata dengan Hadrah Tuan Asy Syekh Abdul Qadir al Jilani Ra.
Lalu berkata Syekh Abdul Qodir kepada pendeta, "Hai pendeta yang malang..."Apakah engkau belum mau mengakui tentang Isra Mi'raj?"
Pendeta yang masih ragu itu dan menganggap apa yang dialaminya baru saja itu hanyalah mimpi sebentar..menjawab,
"Apa yang Tuan maksud?" Kata pendeta tsb...
Lalu berkata Tuan Syekh Abdul Qadir al Jilani..."Apakah engkau ingin bertemu dengan suami mu dan ketiga anakmu ?" tanya tuan Syekh...sambil membuka pintu istana...Di depan Istana telah berdiri pengembala dan ketiga orang anaknya..Mengalami peristiwa itu pendeta dan ribuan pengikutnya pun masuk Islam dan menyatakan akan kebenaran peristiwa Isra Mi' raj Baginda Nabi Muhammad Saw dan bertobat di tangan Sulthanul Auliya...Raja seluruh wali Allah Swt Syaikh Abdul Qadir al Jilani Radhiyallaahu'anhu...
Sebagian kalam Syekh Abdul Qodir al Jilani, "Di antara tanda cinta ALLAH terhadap seseorang itu, ALLAH akan biarkan hatinya hancur berkali-kali sampai dia merasa tiada lagi harapan di dunia ini, dan itu akan membuatnya berharap hanya kepada ALLAH saja."
Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa sohbihi wa sallim
Foto makam Syekh Abdul Qodir al Jilani di Baghdad Iraq
Dikisahkan bahwa ada seorang pendeta yang sangat pintar dan berpengaruh di kota Baghdad di zaman Sulthanul aulia Sayyidi Syaikh Abdul Qadir al Jilani Ra..dan pendeta itu juga banyak pengikutnya. Ia mempunyai pengetahuan yang luas...tidak hanya ilmu tentang Kristen...akan tetapi juga tentang agama Yahudi dan agama Islam...Ia mengetahui Al Quran selengkapnya dan menghargai akan Baginda Nabi Muhammad Saw...Khalifah pimpinan pemerintahan Islam saat itu menghormati pendeta tsb dan berharap agar nanti pendeta mendapatkan hidayah Allah untuk masuk ke agama Islam beserta jemaat pengikutnya...S
Perjalanan dari Mekkah ke Yerusalem Palestina yang saat itu ditempuh naik kuda atau unta sekian lamanya...Kemud
Khalifah Amirul Mukminin di Baghdad mengundang para arif bijaksana dan para alim ulama...para guru besar yang mulia untuk meyakinkan akan pendeta tentang Isra Mi'raj, namun tak ada yang mampu... Kemudian suatu sore hari...khalifah
Ketika Tuan Syekh Abdul Qadir datang ke istana khalifah...pend
Ketika pemuda itu memeluknya...pe
Lalu berkata Syekh Abdul Qodir kepada pendeta, "Hai pendeta yang malang..."Apaka
Pendeta yang masih ragu itu dan menganggap apa yang dialaminya baru saja itu hanyalah mimpi sebentar..menja
"Apa yang Tuan maksud?" Kata pendeta tsb...
Lalu berkata Tuan Syekh Abdul Qadir al Jilani..."Apaka
Sebagian kalam Syekh Abdul Qodir al Jilani, "Di antara tanda cinta ALLAH terhadap seseorang itu, ALLAH akan biarkan hatinya hancur berkali-kali sampai dia merasa tiada lagi harapan di dunia ini, dan itu akan membuatnya berharap hanya kepada ALLAH saja."
Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa sohbihi wa sallim
Foto makam Syekh Abdul Qodir al Jilani di Baghdad Iraq