Horrified! Satanist Sect, Victimized in Malang
The Satanic Worship Sect in Malang is Shocking, The Story of Their Victim's Confession Gives Goosebumps
- Not long ago, news about the existence of a sect of devil worshipers in Malang circulated widely.
This story first appeared on the Lonceng Mystery YouTube account.
Illustration of followers of a satanic cult. Not long ago, news of the existence of a Satanist cult in Malang became a hot topic of conversation. (Andrew Neel /Unsplash)
In uploading the video, the Lonceng Mystery account invited a resource person named Siska.
Siska herself is a woman who claims to have been a victim of a sect of satanic servants.
According to Siska's confession, the incident occurred in 2014 when she was still a student.
Because he wanted to increase his own income, he looked for work outside of school hours.
Siska was then offered to become a tutor at a learning foundation by her friend S.
Initially, Siska admitted that she taught as usual like a tutor. Teaching for 1-2 months and nothing happened.
However, he began to experience strangeness because he had never met the head of the tutoring foundation.
Siska also admitted that she was increasingly suspicious because she thought the pay for being a tutor was higher than other tutoring classes.
If the tutoring fee was usually IDR 30 thousand per hour, he claimed to get IDR 500-600 thousand per week.
After 4 months as a tutor, Siska was invited to come to a seminar at 23.00 WIB, at a hotel in Malang City.
Illustration of followers of a satanic cult. Not long ago, news of the existence of a Satanist cult in Malang became a hot topic of conversation. (Unsplash/Sam Moghadam Khamseh)
Not alone, Siska said that 4 people from the tutoring group were invited. Namely Siska, initials S (who invited her to become a tutor), initials A and initials T.
"We arrived at the hotel and felt like this wasn't a seminar. Seminars aren't like this. When we arrived at the gate until the entrance, the candles were already lined up."
"We entered one of the halls which was decorated darkly. I immediately thought this was a cult. The tables were arranged neatly. Those who came were all wearing black suits," he said in the video.
Siska also said that the head of her tutoring foundation was a woman who was already in the hall, wearing a black coat.
He also felt strange because no one was chatting in the seminar room, it was quiet and quiet.
Ngeri! Sekte Pengabdi Setan, Dijadikan Tumbal di Malang
Heboh Sekte Pengabdi Setan di Malang, Kisah Pengakuan Tumbalnya Bikin Merinding
- Belum lama ini, kabar tentang adanya sekte pengabdi setan di Malang beredar luas.
Kisah tersebut pertama kali muncul dalam akun Youtube Lonceng Mystery.
Ilustrasi penganut sekte pengabdi setan. Belum lama ini, kabar adanya sekte pengabdi setan di Malang menjadi perbincangan hangat. (Andrew Neel /Unsplash)
Dalam unggahan videonya, akun Lonceng Mystery mengundang narasumber benrama Siska.
Siska sendiri merupakan seorang wanit yang mengaku pernah menjadi korban tumbal dari sekte pegabdi setan.
Menurut pengakuan Siska, kejadian itu terjadi pada tahun 2014 ketiak ia masih menjadi mahasiswa.
Lantaran ingin menambah penghasilan sendiri, ia mencari pekerjaan di luar jam kuliah.
Siska pun kemudian ditawarkan untuk menjadi tutor di salah satu yayasan pembelajaran oleh temannya yang berisial S.
Awalnya Siska mengaku mengajar seperti biasa selayaknya tutor bimbel. Mengajar 1-2 bulan itu tidak terjadi apa-apa.
Namun ia mulai mengalami keanehan karena tidak pernah bertemu dengan ketua yayasan bimbel tersebut.
Siska pun mengaku semakin curiga lantaran bayaran menjadi tutor dinilainya lebih besar dibanding bimbel lainnya.
Jika biasanya bayaran bimbel kala itu Rp 30 ribu per jam, namu ia mengklaim mendapatkan uang Rp 500-600 ribu per minggu.
Setelah 4 bulan menjadi tutor, Siska diundang untuk datang ke seminar pada jam 23.00 WIB, di salah satu hotel Kota Malang.
Ilustrasi penganut sekte pengabdi setan. Belum lama ini, kabar adanya sekte pengabdi setan di Malang menjadi perbincangan hangat. (Unsplash/Sam Moghadam Khamseh)
Tak sendiri, Siska mengatakan jika dari bimbel tersebut yang diundang ada 4 orang. Yakni Siska, inisial S (yang mengajak menjadi tutor), inisial A dan inisial T.
"Kita datang ke hotelnya udah ngrasa ini kayaknya bukan seminar deh. Seminar gak kayak gini. Waktu di gerbang sampai pintu masuk, itu lilin sudah berjajar."
"Kita masuk di salah satu aula yang didekorasi gelap. Aku langsung mikir ini sekte-sekte pemujaan. Meja disusun rapi. Yang datang pakai jas hitam semua," ungkapnya di dalam video.
Siska pun mengatakan jika ketua yayasan bimbelnya itu perempuan sudah berada di aula tersebut, dengan mengenakan jas hitam.
Dia pun merasa aneh karena di dalam ruangan seminar tidak ada yang mengobrol, hening dan sepi.
Ilustrasi penganut sekte pengabdi setan. Belum lama ini, kabar adanya sekte pengabdi setan di Malang menjadi perbincangan hangat. (y Shreyas shah /Unsplash)
Saat berada di aula, Siska menyebut jika ada seorang pria memakai topeng berwarna hitam naik ke atas panggung.
Siska pun memberanikan bertanya kepada ketua yayasan bimbelnya, namun hanya direspon dengan menoleh, dan tanpa bercerita apapun.
"Semakin takutlah aku. Mulai jam 11 juga. Lalu pria yang naik panggung berbicara soal jaringan jika yang di kabupaten berkumpul di sini, yang di kota berkumpul di titik sebelah ini."
"Aku ga paham apa yang dibicarakan. Akhirnya kami berempat bilang untuk meminta pulang," ungkapnya.
Saat pamit, ketua yayasan bimbel tersebut hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun kepada Siska.
Akhirnya, mereka berempat lari dan sekitar 100 orang yang berada di aula itu pun melihat ke arah Siska.
Setelah pulang dari seminar itu, Siska mengaku mendapatkan beragam kejadian aneh.
Pertama, teman Siska yang menginap di rumah dihantui pocong. Kedua, ibu Siska melihat Siska di kamar padahal sedang keluar.
"Ketiga, di pagi hari aku nganterin ibu ke pasar. Pulangnya saat nyetir sepeda, ada yang mendorong aku dari belakang. Aku jatuh, ibuku terpental ke kanan."
"Aku jatuh telungkup ke aspal. Di belakangku sudah ada bus. Bus ngerem mendadak. Posisi kepala dan ban bus hanya sejengkal. Aku pingsan. Helmku pecah jadi dua dan motor hancur," akunya.
Tak terima dengan beragam keanehan, Siska pun datang berkunjung ke rumah ketua yayasan bimbelnya.
"Karena pintu tidak ditutup, aku masuk ke sana, ternyata ada 4 kertas berisi biodata kita berempat. Tertulis nama, tanggal lahir, jam kelahiran, weton."
"Aku baca punyaku, gimana sih proses aku dijadikan tumbal. Proses kematianku itu tertulis pertama aku sakit, kedua aku kecelakaan, kepalaku kayak apapun ditulis sama dia. Ketiga kalau gagal aku bunuh diri," ungkapnya.
Membaca kertas itu, Siska pun merasa emosi dengan ketua yayasan bimbelnya itu. Siska marah karena merasa tak saling kenal, namun hendak dijadikan tumbal.
"Ada pak W (tetangga ketua yayasan) yang melerai. Akhirnya dibawa ke kelurahan, diadili dan si ibuk ini tadi disuruh keluar dari kampung itu," kata Siska.
Polresta Malang Kota Lakukan Penyelidikan
Menanggapi kabar sekte pengabdi setan tersebut, Satreskrim Polresta Malang Kota segera melakukan penyelidikan.
Untuk melakukan penyelidikan tersebut, polisi melakukan pengumpulan data dan analisis video yang telah beredar di media sosial tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, bahwa pihaknya melakukan penyelidikan dengan metode digital forensik.
"Saat ini, kami sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman melalui digital forensik. Terkait beredarnya video (video pengakuan adanya sekte pengabdi setan) tersebut," ujar Danang Yudanto kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (17/1/2024).
Danang Yudanto menjelaskan, digital forensik merupakan langkah yang dilakukan untuk mengidentifikasi konten video yang beredar.
"Digital forensik dilakukan untuk mengetahui metadata terkait konten sekte pengabdi setan itu."
"Terkait bagaimana konten itu, dibuat dimana, dan kapan dibuatnya," pungkasnya.