Obama: Palestinian People's Suffering Is Depressing, Unbearable
Former US president Barack Obama.
- WASHINGTON -- Former US president Barack Obama also opened his voice on Israel's war crimes on Palestinian land. The 44th US President assessed that there were no hands clean from blood in the Hamas-Israel war which erupted on October 7 2023.
According to Obama, the Hamas attack on October 7 was unjustified. However, he continued, the Israeli occupation for decades and the suffering experienced by the Palestinian people during that time were also very stifling and unbearable.
“There are no clean hands in this conflict. If there is any chance for us to act constructively, to do something, this requires recognition of complexity. And defending what on the surface may appear to be a contradictory idea," Obama said as quoted by Al Arabiya, Sunday (5/11/2023).
According to Obama, what Hamas did was a terrible act and there was no justification for it. "And what's also true is that the occupation and what's happening to the Palestinian people is simply unbearable," Obama said in the Pod Save America podcast published on Saturday.
He added: “And the truth is that right now there are people who are dying and it has nothing to do with what Hamas is doing. If you want to solve this problem, then you must accept the full truth. And you then have to acknowledge that no one is clean, that we are all complicit on some level.”
According to Obama, this war is increasingly heated due to decades of collective failure to achieve lasting peace for Israel and Palestine. “Peace based on true security for Israelis, recognition of their right to exist, and peace based on ending the occupation and the creation of a viable state, as well as the right to self-determination for the Palestinian people,” Obama said.
“Now, I admit, it is impossible to be impartial in the face of this massacre. It's hard to feel hopeful. "The images of families in mourning, bodies being lifted from the rubble, force us to make a moral reckoning," he said.
Israel says a Hamas attack on October 7 killed 1,400 people, most of them civilians, and took more than 240 hostages. Israeli airstrikes and ground attacks launched on the Gaza Strip have resulted in the deaths of 9,250 Palestinians, according to the Hamas-run health ministry.
Obama: Penderitaan Rakyat Palestina Menyesakkan dan tak Tertahankan
Mantan presiden AS Barack Obama.
- WASHINGTON -- Mantan presiden AS Barack Obama turut buka suara atas kejahatan perang Israel di tanah Palestina. Presiden AS ke-44 itu menilai tidak ada tangan yang bersih dari darah dalam perang Hamas-Israel yang meletus sejak 7 Oktober 2023.
Menurut Obama, serangan Hamas pada 7 Oktober itu memang tidak dapat dibenarkan. Namun, lanjut dia, pendudukan Israel selama puluhan tahun dan penderitaan yang dialami rakyat Palestina selama itu juga sangat menyesakkan dan tak tertahankan.
“Tidak ada tangan yang bersih dalam konflik ini. Jika ada peluang bagi kita untuk dapat bertindak secara konstruktif, untuk melakukan sesuatu, hal ini memerlukan pengakuan atas kompleksitas. Dan mempertahankan apa yang di permukaan mungkin tampak sebagai gagasan yang bertentangan,“ kata Obama dilansir dari Al Arabiya, Ahad (5/11/2023).
Menurut Obama, apa yang dilakukan Hamas adalah tindakan yang mengerikan dan tidak ada pembenaran untuk itu. "Dan yang juga benar adalah pendudukan dan apa yang terjadi pada warga Palestina sungguh tidak tertahankan,” kata Obama dalam podcast Pod Save America yang diterbitkan pada Sabtu.
Dia menambahkan: “Dan yang benar adalah saat ini ada orang-orang yang sedang sekarat dan tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan Hamas. Jika Anda ingin menyelesaikan masalah ini, maka Anda harus menerima kebenaran sepenuhnya. Dan Anda kemudian harus mengakui bahwa tidak ada seorang pun yang bersih, bahwa kita semua terlibat pada tingkat tertentu.”
Menurut Obama, perang ini semakin memanas karena kegagalan bersama selama berpuluh-puluh tahun dalam mencapai perdamaian abadi bagi Israel dan Palestina. “Perdamaian yang didasarkan pada keamanan sejati bagi Israel, pengakuan atas hak mereka untuk hidup, dan perdamaian yang didasarkan pada diakhirinya pendudukan dan terciptanya negara yang layak, serta hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Palestina,” kata Obama.
“Sekarang, saya akui, mustahil untuk bersikap tidak memihak dalam menghadapi pembantaian ini. Sulit untuk merasa penuh harapan. Gambaran tentang keluarga yang berkabung, jenazah yang diangkat dari puing-puing, memaksa kita untuk melakukan perhitungan moral,” katanya.
Israel mengatakan serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.400 orang, sebagian besar adalah warga sipil dan menyandera lebih dari 240 orang. Serangan udara Israel dan serangan darat yang diluncurkan di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian pada 9.250 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Comments