Israeli Killer Robots Prepared, Kill Humans Without Mercy

Israeli Killer Robots Prepared, Kill Humans Without Mercy

Photo: (Photo by Montaser Alsawaf/Anadolu via Getty Images)

CNBC - Israel is preparing a sophisticated robot that can kill humans. The same weapon is reportedly also being developed by the United States (US) and China. 

Reportedly this will utilize artificial intelligence (AI) technology. A report by The New York Times says that automated drones will soon become a reality. Later it will be able to be used to detect the presence and target targets strongly. 

This report comes when the situation in the Gaza Strip continues to heat up. As is known, Israel attacked Gaza to eradicate the Hamas group. 

Efforts for a ceasefire pushed by a number of countries were finally postponed. In fact, previously Israel had agreed to this proposal. 

But the existence of the robot worries critics. Because human life and death will be in the hands of machines without human intervention. 

In fact, several countries also seem to be worried about the use of AI in drones. They are said to be lobbying the UN to issue a policy prohibiting its use. 

However, there are several countries that do not agree with the ban. The US and Israel are among the countries that are challenging, as are Russia and Australia. 

Countries that oppose this request want to develop technology for military purposes. "This issue is the most significant point for the future of humanity," Alexander Kmentt, Austria's chief negotiator, told The Times. 
He said automation weapons can create fundamental companies. Including it could trigger legal and ethical problems. 

In the US itself, it is said that thousands of AI-based drones are being prepared for the military. The report was published in early 2023. 
The US predicts that its AI-based military capabilities can surpass its lifelong enemy, China. United States (US) Deputy Minister of Defense Kathleen Hicks said his party would be difficult to beat. 

"We will fight the Chinese troops with our troops. However, our troops are more difficult to outsmart, difficult to overthrow, difficult to defeat," he said, according to a Reuters report. 


Robot Pembunuh Israel Disiapkan, Habisi Manusia Tanpa Ampun

Foto: (Photo by Montaser Alsawaf/Anadolu via Getty Images)

CNBC - Israel tengah menyiapkan sebuah robot canggih yang bisa menghabisi manusia. Senjata yang sama kabarnya juga dikembangkan Amerika Serikat (AS) dan China.

Kabarnya ini akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Laporan The New York Times menyebutkan drone otomatis itu sebentar lagi akan jadi kenyataan. Nantinya akan bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan dan membidik target secara kuat.

Laporan tersebut datang saat keadaan di jalur Gaza terus memanas. Seperti diketahui, Israel menyerang Gaza yang disebut untuk menumpas kelompok Hamas.

Upaya gencatan senjata yang didorong sejumlah negara akhirnya ditunda. Padahal, sebelumnya Israel sempat menyepakati usulan tersebut.

Namun keberadaan robot itu membuat khawatir para kritikus. Karena hidup-mati manusia akan berada di tangan mesin tanpa campur tangan manusia.
Sebenarnya penggunaan AI pada drone nampaknya juga dikhawatirkan beberapa negara. Mereka disebut melobi PBB untuk mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan tersebut.

Namun ada beberapa negara yang tidak sepakat dengan larangan tersebut. AS dan Israel termasuk beberapa negara yang menantang, begitu pula dengan Rusia serta Australia.

Negara yang menentang permintaan tersebut ingin mengembangkan teknologi dalam rangka kepentingan militer. "Isu ini adalah poin paling signifikan untuk masa depan kemanusiaan," kata Alexander Kmentt, ketua negosiator Austria, kepada The Times.

Dia mengatakan senjata otomasi dapat membuat perusahaan yang fundamental. Termasuk bisa memicu adanya masalah hukum serta etika.

Di AS sendiri disebutkan tengah disiapkan ribuan drone berbasis AI untuk militer. Laporan tersebut dipublikasikan pada awal tahun 2023 lalu.

AS menggadang-gadang kemampuan militernya yang berbasis AI dapat mengungguli musuh sepanjang hidupnya, China. Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Kathleen Hicks mengatakan pihaknya akan sulit dikalahkan.

"Kita akan melawan pasukan China dengan pasukan kita. Namun, pasukan kita lebih sulit diakali, sulit dijatuhkan, sulit dikalahkan," kata dia, menurut laporan Reuters.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Next

نموذج الاتصال