Skip to main content

US President Joe Biden: If Israel Didn't Exist...

US President Joe Biden: If Israel Didn't Exist... 


US President Joe Biden (left) expressed his support to Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu for Israel's war against Hamas in Gaza, Palestine. Photo/REUTERS

TEL AVIV - United States (US) President Joe Biden, in a "solidarity" visit with Israel, expressed his full support for the Zionist military war against Hamas in Gaza, Palestine. 

The American leader said America's support for Israel would be forever. He even stated that if the state of Israel did not exist, then America should create it as a safe home for the Jewish community. 
Biden arrived in Israel on Wednesday morning, where he quickly began making statements regarding Israel's right to defend itself, among other pro-Israel stances. 
“Terrorists will not win, freedom will win...The State of Israel was born to be a safe haven for the world's Jewish people. "If Israel doesn't exist, we have to create it," said Biden, as quoted by the AP, Thursday (19/10/2023). 

"Even though it doesn't feel like it right now, Israel must return to being a safe place for the Jewish people. I promise you, we will do everything in our power to make sure that happens," he explained. 
Regarding the air attack on the Baptist al-Ahli Hospital in Gaza which killed 500 people, Biden followed Israel's narrative which stated that it was a Palestinian Islamic Jihad rocket that hit the medical facility. 
“It looks like the explosion was carried out by another team, not yours,” Biden told Netanyahu about the airstrike on Baptist al-Ahli Hospital. 
The American leader also spoke about civilians in Gaza. 

“Civilians are not to blame and should not suffer for the horrific terrorism carried out by Hamas. "Civilian lives must be protected and aid must immediately reach those in need," he explained. 
The US President also repeated his condemnation of Hamas for the shocking attack on Israel on October 7. The attack, named Operation Storm al-Aqsa, killed more than 1,400 people and hundreds of others were kidnapped. 



Presiden AS Joe Biden: Jika Israel Tidak Ada....


Presiden AS Joe Biden (kiri) sampaikan dukungannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas perang Israel melawan Hamas di Gaza, Palestina. Foto/REUTERS

TEL AVIV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dalam kunjungan "solidaritas" dengan Israel, menyampaikan dukungan penuhnya atas perang militer Zionis terhadap Hamas di Gaza, Palestina.

Pemimpin Amerika itu mengatakan dukungan Amerika kepada Israel akan selamanya. Dia bahkan menyatakan jika negara Israel tidak ada, maka Amerika harus menciptakannya sebagai rumah aman bagi komunitas Yahudi.
Biden tiba di Israel pada Rabu pagi, di mana dia dengan cepat mulai membuat pernyataan mengenai hak Israel untuk membela diri, di antara sikap pro-Israel lainnya.
“Teroris tidak akan menang, kebebasan akan menang...Negara Israel dilahirkan untuk menjadi tempat yang aman bagi orang-orang Yahudi di dunia. Jika Israel tidak ada, kita harus menciptakannya," kata Biden, seperti dikutip AP, Kamis (19/10/2023).

"Meskipun saat ini tidak terasa seperti itu, Israel harus kembali menjadi tempat yang aman bagi orang-orang Yahudi. Saya berjanji kepada Anda, kami akan melakukan segala daya kami untuk memastikan hal itu terjadi," paparnya.
Terkait serangan udara terhadap Rumah Sakit Baptis al-Ahli di Gaza yang menewaskan 500 orang, Biden mengikuti narasi Israel yang menyatakan roket Jihad Islam Palestina yang menghantam fasilitas medis tersebut.
“Sepertinya ledakan itu dilakukan oleh tim lain, bukan Anda,” kata Biden kepada Netanyahu tentang serangan udara terhadap Rumah Sakit Baptis al-Ahli.
Pemimpin Amerika itu juga berbicara tentang warga sipil di Gaza.

“Warga sipil tidak bisa disalahkan dan tidak boleh menderita atas terorisme mengerikan yang dilakukan Hamas. Kehidupan warga sipil harus dilindungi dan bantuan harus segera menjangkau mereka yang membutuhkan," paparnya.
Presiden AS juga mengulangi kecamannya terhadap Hamas atas serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa itu menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya diculik.

Comments