Can the Spirits of the Dead Know the News of the Living Family in the World?
— Humans who have died are in the barzakh realm waiting for the doomsday. The spirits of pious believers gather with the spirits of other believers.
Imam Qurthubi in the book At-Tadzkirah explains that they feel peace and enjoyment of barzakhs. While the spirits of the disbelievers feel the pain of torment in the afterlife.
But is it true that any news about living people can reach the dead?
For example, can the news of the happiness of a child's marriage be known by his deceased parents? In the book at-Tadzkirah, Imam Qurthubi narrates a statement by Ibn Mubarak.
It is said that Sa'id bin Jubair visited his nephew who was his son Amru bin Aus. That woman was also the wife of Uthman bin Abdullah bin Aus.
Jubair wanted to make sure that his nephew's married life was happy.
In the history it is explained that Jubair advised Uthman to do good to his wife. For news of what the living have done also reaches the dead.
The history also explains that the spirits of believers who have died will meet and exchange information with other believing spirits.
They would ask about the whereabouts of Fulan who was not seen even though he had already died. So the spirit of another believer answered that Fulan's spirit was in torment.
قال ابن المبارك : وأخبرنا عبد الله بن عبد الرحمن بن يعلى الثقفي قال: أخبرني عثمان بن عبد الله بن أوس أن سعيد بن جبير قال له: استأذن لي على بنت أخي، وهي زوجة عثمان، وهي إبنة عمرو بن أوس، فاستأذنت له عليها، فدخل عليها ثم قال : كيف يفعل بك زوجك؟ قالت: إنه إلي لمحسن فيما استطاع، فالتفت إلي ثم قال،ياعثمان أحسن إليها فإنك لا تصنع بها شيئا إلا جاء عمرو بن أوس ، فقلت: وهل يأتي الأموات أخبار الأحياء؟ قال : نعم ما من أحد له حميم إلا ويأتيه أخبار أقاربه، فإن كان خيرا سر به وفرح وهنىء به، وإن كان شرا ابتأس وح زن به، حتى إنهم يسألون عن الرجل قد مات فيقال : ألم يأتكم؟ فيقولون : لا خولف به إلى أمهالهاوية.
Ibn Mubarok said that he had informed us Abdullah bin Abdurrahman bin Ya'la Ats Tsaqofi, he said, “Tell me Uthman bin Abdullah bin Aus, that Sa'id bin Jubair said to him, “Let me see my brother's daughter, she is the wife of Uthman and he ishis son 'Amru bin Aus-. So I (Uthman) allowed him to meet his wife. So entered and met Sa'id bin Jubair with the woman. Then Sa'id bin Jubair said, “How did your husband treat you? The woman replied, "Indeed he has been good to me as much as he can."
So Sa'id bin Jubair turned to me (Uthman). Then he said, "Yes, Uthman, do good to confess to your wife, because in fact there is nothing you have done to your wife unless it is known by Amru bin Aus. So I (Uthman) asked: How is it that the living reach the dead?" Sa'id bin Jubair replied, "No one has a close relative who has died unless news about him reaches his relative, so if the news that reaches is good news, they feelhappy, happy and serene. And if bad news reaches them, they grieve. so that they (people who have died) ask each other if someone died. They asked: Has he not come to you yet? They said: No, he will go to Hawiyyah hell." Wallahu a'lam
Apakah Roh Orang Meninggal Bisa Tahu Kabar Keluarga yang Masih Hidup di Dunia?
— Manusia yang telah meninggal berada di alam barzakh menanti hari kiamat. Roh orang mukmin yang saleh berkumpul dengan roh mukmin lainnya.
Imam Qurthubi dalam kitab at-Tadzkirah menjelaskan bahwa mereka merasakan ketenteraman dan kenikmatan barzakh. Sedang roh orang-orang kafir merasakan pedihnya siksa di alam barzakh.
Namun benarkah bila setiap kabar tentang orang yang hidup bisa sampai kepada orang yang telah mati?
Misalnya kabar kebahagiaan pernikahan seorang anak apakah bisa sampai diketahui oleh orang tuanya yang sudah meninggal? Dalam kitab at-Tadzkirah, Imam Qurthubi menukilkan sebuah keterangan Ibnu Mubarak.
Diceritakan bahwa Sa'id bin Jubair mengunjungi keponakannya yang adalah anaknya Amru bin Aus. Wanita itu juga adalah istri Utsman bin Abdullah bin Aus.
Jubair ingin memastikan bahwa kehidupan pernikahan keponakannya itu bahagia.
Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa Jubair menasihati Utsman untuk berbuat baik kepada istrinya. Sebab kabar tentang perbuatan yang dilakukannya orang yang hidup juga sampai kepada orang yang telah meninggal.
Dalam riwayat tersebut juga dijelaskan tentang roh orang mukmin yang telah meninggal akan bertemu dan saling bertukar informasi dengan roh mukmin lainnya.
Mereka akan bertanya tentang keberadaan si Fulan yang tidak terlihat padahal telah lebih dulu meninggal. Maka roh mukmin lain menjawab roh si Fulan berada dalam siksaan.
قال ابن المبارك : وأخبرنا عبد الله بن عبد الرحمن بن يعلى الثقفي قال: أخبرني عثمان بن عبد الله بن أوس أن سعيد بن جبير قال له: استأذن لي على بنت أخي، وهي زوجة عثمان، وهي إبنة عمرو بن أوس، فاستأذنت له عليها، فدخل عليها ثم قال : كيف يفعل بك زوجك؟ قالت: إنه إلي لمحسن فيما استطاع، فالتفت إلي ثم قال، ياعثمان أحسن إليها فإنك لا تصنع بها شيئا إلا جاء عمرو بن أوس ، فقلت: وهل يأتي الأموات أخبار الأحياء؟ قال : نعم ما من أحد له حميم إلا ويأتيه أخبار أقاربه، فإن كان خيرا سر به وفرح وهنىء به، وإن كان شرا ابتأس وحزن به، حتى إنهم يسألون عن الرجل قد مات فيقال : ألم يأتكم؟ فيقولون : لا خولف به إلى أمه الهاوية.
Ibnu Mubarok berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman bin Ya'la Ats Tsaqofi, dia berkata, “Mngabarkan padaku Utsman bin Abdullah bin Aus, bahwa Sa'id bin Jubair berkata padanya, “Izinkan saya melihat anak perempuan saudaraku, dia adalah istri Utsman dan dia adalah anaknya 'Amru bin Aus-. Maka aku (Utsman) mengizinkannya menemui istrinya itu. Maka masuk dan bertemu Sa'id bin Jubair dengan wanita itu. Kemudian Sa'id bin Jubair berkata, “Bagaimana perlakuan suamimu terhadapmu? Wanita itu menjawab, “Sungguh dia telah berbuat baik kepadaku sebanyak yang dia bisa.”
Maka Sa'id bin Jubair menoleh kepadaku (Utsman). Kemudian dia berkata, “Ya Utsman berbuat baiklah engaku pada istimu, karena sesungguhnya tak ada perbuatanmu terhadap istrimu kecuali diketahui Amru bin Aus. Maka saya (Utsman) bertanya: Apakah kabar orang hidup sampai kepada orang mati?” Sa'id bin Jubair menjawab, “Tak seorang pun yang punya kerabat dekat yang sudah meninggal kecuali kabar tentang dirinya sampai kepada kerabatnya itu, maka apabila kabar yang sampai itu adalah kabar baik, mereka merasa senang, gembira dan tentram. Dan jika buruk kabar yang sampai pada mereka, mereka bersedih. sehingga mereka (orang yang telah meninggal) saling bertanya apabila ada yang meninggal. Mereka bertanya: Apa dia belum datang kepadamu? Mereka menjawab: Tidak, dia ke neraka Hawiyyah.” Wallahu a'lam