SACRIFICE WITH FEMALE ANIMALS

SACRIFICE WITH FEMALE ANIMALS



Afwan kiyai, can you make qurban with a female animal? 

Answer

By: Ahmad Syahrin Thoriq

The scholars of the four schools of thought agree that animals with the female sex are legal and permissible to be used as sacrifices such as qurban and aqiqah. 

A. Hanafiyah Madhhab

Ibn Najim al Mishri Rahimahullah said:

جنس واحده ... ذكرا كان أو ‌أنثى

“Sacrificial animals are of the same kind...both male and female.”[1]

B. Malikiyah Madhhab

At Tata'i al Maliki Rahimahullah said:

قاله ابن حبيب، وكلامه محتمل تساويهما ... ذكرًا أو ‌أنثى فحلًا أو خصيًا

"And the opinion of Ibn Habib from his words contains an equation between the two males or females or between those who are castrated and those who are not."[2]

C. Syafi'iyah Madhhab

Al Imam Nawawi Rahimahullah said:

فشرط المجزئ في الأضحية أن يكون من الأنعام, وسواء الذكر والأنثى من جميع ذلك , ولا خلاف في شيء من هذا عندنا



"And the condition for the permissibility of qurban is that of livestock. It's the same as male or female. And there is not the slightest difference of opinion in our schools of thought in this matter.”[3]

D. Hanabilah Madhab

Al Imam Mardawi Rahimahullah said:

الأسمن والأنفع من ذلك كله أفضل، ذكرا كان أو ‌أنثى فإن استويا فقد استويا في الفضل

"Those that are fatter and more useful than that (animals) are more important for sacrifice. Whether it's male or female. If the two are the same, then both of them are afdal."[4]

The argument:

The argument for the permissibility of slaughtering female qurban animals is because there is indeed mention of it in the arguments in both the Qur'an and al-Hadith, there is no specific order for slaughtering male animals, as the words of the Prophet sallallaahu'alaihi wassalam:

لَا تَذْبَحُوا إلَّا مُسِنَّةً إلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنْ الضَّ أْنِ

"Do not slaughter unless you have entered the age of extinction, but if it is difficult for you to get it then sacrifice with Jadza' from a type of sheep." (Muslim HR)

Whereas in the rules of ushul fiqh it is stipulated:

God bless you

"If it is stated in the text of the syari'at lafadz which is general in nature and there is no argument that specializes in it, then it is obligatory to judge according to the generality." [5]

Is there a preference for males over females? 

In the opinion of Jumhur, there is no superiority between males and females if their conditions are the same in terms of size and price. Shaykh Wahbah Zuhaili Rahimahullah said:

God bless you

"Males and females in the matter of slaughter are the same, this is because Allah ta'ala said 'And We have made for you the camels as symbols of Allah' and in the verse there is no mention of males or females."[6]

Meanwhile, in a well-known opinion from the Syafi'iyyah school of thought, it is stated that sacrificing a male animal is more afdhal than a female one.[7]

Wallahu a'lam
_______
[1] Durarul Hukam (1/176), Bahrur Raqaiq (2/231)
[2] Jawahir ad Durar (3/435)
[3] Majmu' Syarh al Muhadzdzab (8/364)
[4] Al Inshaf (4/74)
[5] Ulumul Ushul al Fiqh (1/196)
[6] Fiqh al Islami wa Adillatuhu (3/2357)
[7] Al Mausu'ah Fiqihiyyah al Kuwaitiyyah (7/95)


BERQURBAN DENGAN HEWAN BETINA

Afwan kiyai bolehkah berqurban dengan hewan berjenis kelamin betina ?

Jawaban

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq 

Para ulama empat madzhab bersepakat bahwa hewan dengan jenis kelamin betina sah dan boleh untuk dijadikan sebagai sembelihan seperti qurban dan aqiqah.

A. Madzhab Hanafiyah

Ibnu Najim al Mishri rahimahullah berkata :

جنس واحده ... ذكرا كان أو ‌أنثى

“Hewan Qurban adalah dari jenis yang sama... baik jantan ataupun betina.”[1]

B. Madzhab Malikiyah

At Tata’i al Maliki rahimahullah berkata :

قاله ابن حبيب، وكلامه محتمل تساويهما ... ذكرًا أو ‌أنثى فحلًا أو خصيًا

“Dan pendapat Ibnu Habib dari ucapannya mengandung penyamaan antara keduanya jantan atau betina atau antara yang dikebiri dengan yang tidak.“[2]

C. Madzhab Syafi’iyah

Al imam Nawawi rahimahullah berkata :

فشرط المجزئ في الأضحية أن يكون من الأنعام, وسواء الذكر والأنثى من جميع ذلك , ولا خلاف في شيء من هذا عندنا



“Dan syarat diperbolehkannya qurban adalah dari jenis hewan ternak. Sama saja dari jenis jantan atau betina. Dan tidak ada sedikitpun perbedaan pendapat dalam madzhab kami dalam hal ini.”[3]

D. Madzhab Hanabilah

Al Imam Mardawi rahimahullah berkata :

الأسمن والأنفع من ذلك كله أفضل، ذكرا كان أو ‌أنثى فإن استويا فقد استويا في الفضل

“Yang gemuk dan lebih bermanfaat dari itu semua (hewan) adalah yang lebih utama untuk dijadikan qurban. Baik keadaannya jantan atau betina. Jika antara keduanya sama, maka keduanya sama-sama afdhal.”[4]

Dalilnya :

Dalil kebolehan menyembelih hewan qurban betina adalah karena memang penyebutannya dalam dalil-dalil baik dalam al Qur'an maupun al Hadits, tidak ada yang mengkhususkan perintah untuk menyembelih hewan jantan, seperti sabda Nabi shalallahu’alaihi wassalam :

لَا تَذْبَحُوا إلَّا مُسِنَّةً إلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنْ الضَّأْنِ

"Janganlah kalian menyembelih melainkan telah masuk umur musinnah, namun jika kalian sulit mendapatkannya maka berkurbanlah dengan Jadza’ dari jenis domba.” (HR Muslim)

Sedangkan dalam kaidah usul fiqh ditetapkan:

وإذا ورد في نص شرعي لفظ ‌عام ‌ولم ‌يقم دليل على تخصيصه وجب ‌حمله ‌على ‌عمومه

“Apabila disebutkan di dalam nas syariat lafadz yang bersifat umum dan tidak ada dalil yang mengkhususkannya, maka wajib untuk menghukumi sebagaimana keumumannya.” [5]

Apakah ada keutamaan jantan dari betina ?

Menurut pendapat jumhur tidak ada keutamaan hewan jantan dari betina jika keadaannya sama dari sisi besar dan harganya. Berkata Syaikh Wahbah Zuhaili rahimahullah :

والذكر والأنثى في الهدي سواء، لأن الله تعالى قال: {والبدنَ جعلناها لكم من شعائر الله} ولم يذكر ذكراً ولا ‌أنثى

“Jantan dan betina dalam urusan sembelihan adalah sama, hal ini karena Allah ta’ala berfirman ‘Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syi'ar Allah ‘ dan dalam ayat tidak disebutkan jantan atau betina.”[6]

Sedangkan dalam pendapat yang masyhur dari kalangan madzhab Syafi’iyyah disebutkan bahwa berqurban dengan hewan jantan lebih afdhal dari yang betina.[7]

Wallahu a’lam
_______
[1] Durarul Hukam (1/176), Bahrur Raqaiq (2/231)
[2] Jawahir ad Durar (3/435)
[3] Majmu’ Syarh al Muhadzdzab (8/364)
[4] Al Inshaf (4/74)
[5] Ulumul Ushul al Fiqh (1/196)
[6] Fiqh al Islami wa Adillatuhu (3/2357)
[7] Al Mausu’ah Fiqihiyyah al Kuwaitiyyah (7/95)

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post