Skip to main content

Jangan Tinggalkan Dzikir


Jangan Tinggalkan Dzikir

Janganlah meninggalkan dzikir meski hati belum bisa khusyu' dan hudur.

لَا تَتْرُكِ الذِّكْرَ لِعَدَمِ حُضُوْرِكَ مَعَ اللهِ فِيْهِ. لِأَنَّ غَفْلَتَكَ عَنْ وُجُوْدِ ذِكْرِهِ أَشَدُّ مِنْ غَفْلَتِكَ فِيْ وُجُوْدِ ذِكْرِهِ فَعَسَى أَنْ يَرْفَعَكَ مِنْ ذِكْرٍ مَعَ وُجُوْدِ غَفْلَةٍ إِلَى ذِكْرٍ مَعَ وُجُوْدِ يَقَظَةٍ. وَ مِنْ ذِكْرٍ مَعَ وُجُوْدِ يَقْظَةٍ إِلَى ذِكْرٍ مَعَ وُجُوْدِ حُضُوْرٍ وَ مِنْ ذِكْرٍ مَعَ وُجُوْدِ حُضُوْرٍ إِلَى ذِكْرٍ مَعَ وُجُوْدِ غَيْبَةٍ عَمَّا سِوَى الْمَذْكُوْرِ وَ مَا ذلِكَ عَلَى اللهِ بِعَزِيْزٍ

Janganlah kau meninggalkan zikir (mengingat Allah) hanya karena ketidakhadiran hatimu kepada-Nya saat berzikir.
Kelalaianmu sehingga tidak berzikir kepada-Nya itu lebih buruk daripada kelalaianmu di saat berzikir kepada-Nya. Semoga Allah mengangkatmu dari zikir yang disertai kelalaian menuju zikir yang disertai kesadaran; dari zikir yang disertai kesadaran menuju zikir yang disertai hadirnya hati; dari zikir yang disertai hadirnya hati menuju zikir yang mengabaikan selain yang diingat (Allah). “Dan yang demikian itu bagi Allah tidaklah sukar.” (Ibrāhīm [14]: 20). – Hikam-Ibnu ‘Athā’illāh al-Iskandarī –

Semoga bermanfaat.

Comments