Skip to main content

TELADAN KUATNYA TEKAD DAN CITA-CITA




TELADAN KUATNYA TEKAD DAN CITA-CITA

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq 

Saifudin Qutuz adalah pahlawan besar Islam yang lahir dari keturunan masyarakat kelas rendah, yakni dari budak bangsa Mamalik. Namun karena kesungguhannya dalam berjuang meraih cita-cita, hingga ia kemudian berhasil meraih tampuk kekuasaan tertinggi di Mesir.

Kisah di masa kecilnya, pernah suatu hari Saifuddin Qutuz rahimahullah melakukan sebuah kesalahan di madrasahnya, dan salah satu ustadznya menjatuhkan hukuman atasnya. 

Ia ditampar dengan sebuah tamparan yang keras dan gurunya tersebut sempat melaknat kedua orang tuanya. Sebuah tindakan yang sudah di luar batas kewajaran.

Qutuz kemudian bersimpuh dan meratapi dirinya. Ia menangis dan tangisnya tiada kunjung berhenti. Sepanjang hari ia terus menangis.

Kemudian datanglah gurunya yang Alim yang sangat ia cintai dan juga mencintainya. Membujuknya agar ia mau diam dan berhenti menangis. 

Namun Qutuz tidak juga kunjung diam. Sampai gurunya tersebut berkata : "Wahai Qutuz, mengapa engkau menangis sedemikian rupa hanya oleh sebuah tamparan ? Lalu bagaimana nanti jika engkau terkena tebasan pedang dalam perjuangan ?"

Maka Qutuz kecil menjawab di tengah-tengah isak tangisnya : "Wahai guruku, aku bahkan tidak akan menghiraukan diriku jika tertebas pedang. Saya menangis dan marah karena orang tuaku dan leluhurku direndahkan."

Lalu sang guru tersenyum dan berkata : "Baik anakku, sekarang katakan kepadaku siapa dirimu dan orang tuamu sebenarnya ?"

Qutuz menjawab dengan tegas : 

والله ما انا الا مسلم وابن مسلم الى عشرة جدود. ولا بد ما أملك مصر وأكسر التتار

"Aku adalah anak seorang muslim, cucu seorang muslim, keturunan seorang muslim sampai sepuluh generasi dari leluhurku. Aku adalah pemuda yang nanti setelah besar akan menjadi penguasa Mesir dan yang akan menghancurkan tentara Tartar !"

Mendengar perkataan tersebut sang guru tertawa, ia menganggap ucapan itu hanya semacam gurauan. Ia lalu memeluk sang murid dan mendoakan kebaikan atasnya.

Dan sejarah kemudian mencatat, kelak Saifuddin Qutuz menjadi Raja Mesir dan salah satu pahlawan besar Islam yang menghancurkan Tartar dalam perang Ainun Jalud.

Sang guru di kemudian hari menuturkan : 

فتقلت الأحوال الى ان ملك مصر وكسرت التتار. ودخلت قطز دمشق وطلبني. فاحضرني واعطاني خمس مئة دينار. ورتب لي رتبا جيدا. رحم الله.

"Dia benar-benar menjadi sultan Mesir dan berhasil menghancurkan pasukan Tartar. Ketika ia berkunjung ke Damaskus ia mencariku lalu memberiku uang 500 dinar ( 2 milyar).

Ia juga menetapkan tunjangan bulanan untukku dengan nilai yang sangat besar. Semoga Allah selalu merahmatinya." 

Semoga bermanfaat.

Comments