Skip to main content

REJEKINE GUSTI ALLAH

REJEKINE GUSTI ALLAH



Foto ini foto legendaris. Bukan cuma foto orang-orang lagi baris. Terus difoto sambil tertawa atau meringis.
Foto ini foto penuh makna. Tentang bagaimana orang muda menghormati orang tua. Mengalap berkah dan ilmu mulia.

Foto ini punya cerita mendalam. Yg duduk di kursi roda, ilmu dan akhlaknya jadi panutan siang malam. Yg mengiringinya, ingin mereguk dan belajar hingga khatam.
Sebagian dari mereka, sudah berpulang ke haribaan. Peringatan wafat mereka, menjadi peristiwa haul yg didatangi orang hingga ribuan.
Yg duduk di kursi roda itu punya kalimat sakti yg bisa menjadi sesanti. Tiap pengalaman dan peristiwa, pahit atau manis, suka atau duka, adalah pengalaman berharga. Semua itu, katanya, adalah REJEKINE GUSTI ALLAH.

Mbah Ali Maksum, yang duduk di kursi beroda itu, tak heran jadi rujukan dan teladan. Santri yang berpeci dan berkacamata, tak heran bila ingin berdekatan. Panggilannya dulu Durahman.

Yg dipanggil Durrahman itu, sejatinya juga bukan orang sembarangan. Di kemudian hari, gagasan dan pikirannya banyak jadi rujukan. Di kemudian hari, ia adalah pejuang kemanusiaan.
Dan selamanya, ia adalah orangtua jempolan bagi Alissa Q. Wahid, Yenny Wahid, Anita Ashvini Wahid, dan Inayah Wahid. 

Doa terbaik untuk beliau semuanya. Semua ini, REJEKINE GUSTI ALLAH.

Comments