KITAB TERBESAR SEPANJANG MASA

KITAB TERBESAR SEPANJANG MASA


Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Berikut diantara fakta dari salah satu karya paling fenomenal dalam sejarah Islam, kitab al Funun.

1. Kitab ini terdiri dari 800 jilid tebal. Dan dinyatakan sebagai kitab karya ulama terbesar sepanjang masa yang belum ada tandingannya hingga hari ini. Al Imam Ibnu Jauzi berkata :
لم يصنف في الدنيا أكبر من هذا الكتاب
“Belum pernah disusun di dunia ini kitab yang lebib besar darinya.”
Konon, jika kitab al Funun jika disusun dengan berjejer diperkirakan mencapai panjang 40 meter.

2. Dinamakan dengan al Funun karena kitab ini mencakup berbagai macam ragam disiplin ilmu, mulai dari aqidah hingga ilmu terapan (tehnologi) pada masa itu. Bahkan ada yang menyebut di dalamnya dibahas sekitar 400 cabang ilmu.
Selain tentang keilmuan, isi kitab ini juga memuat tentang pengalaman pribadi penulisnya semasa belajar dan mengajar, petuahnya dan fatwa-fatwa pribadinya.
Al Imam Ibnu Rajab al Hanbali berkata :
هو كتاب كبير جداً، فيه فوائد جليلة في الوعظ والتفسير، والفقه، والأصلين، والنحو، واللغة، والشعر، والتاريخ، والحكايات، وفيه مناظراته ومجالسه التي وقعت له، وخواطره، ونتائج فكره قيدها فيه
“Ini adalah kitab yang sangat besar. Di dalamnya banyak mengandung faidah yang agung berupa nasehat-nasehat, tafsir, ushuluddin, usul fiqh, ilmu fiqih, nahwu, bahasa arab, sya’ir, sejarah, kisah-kisah, dan juga pendapat-pendapat serta pengalamannya ketika berada di majelis ilmu. Juga berisi petuah dan ide-ide yang ia tuangkan.”

3. Salah satu bagian kitab al Funun yang ditemukan dan banyak dinukil di kitab lain adalah perkataan sang pengarang di bagian muqadimahnya :
أما بعد فإن خير ما قطع به الوقت، وشغلت به النفس، فتقرب به إلى الرب جلت عظمته: طلب علم أخرج من ظلمة الجهل إلى نور الشرع، وذلك الذي شغلت به نفسي، وقطعت به وقتي.فما أزال أعلق ما أستفيده من ألفاظ العلماء، ومن بطون الصحائف، ومن صيد الخواطر التي تنثرها المناظرات والمقابسات، في مجالس العلماء، ومجامع الفضلاء
“Cara terbaik untuk mengisi waktu dan kesibukan seseorang adalah dengan terus mendekatkan diri kepada Tuhannya lewat jalan menuntut ilmu. Karena dengannya ia akan mengeluarkan dirinya dari kegelapan kebodohan kepada cahaya syariat. Itu pula yang aku jadikan sebagai kesibukanku, dan yang aku gunakan untuk menghabiskan waktu.
Aku selalu mengkaji atas berbagai nasehat para ulama yang bersumber dari nilai-nilai Qur’ani, dan juga dari pengembaraan spritual. Lewat majelis- majelis ulama, atau tempat kumpul-kumpulnya mereka.
طمعا في أن يعلق بي طرف من الفضل، أبعد به عن الجهل، لعلي أصل إلى بهض ما وصل إليه الرجال قبلي ؟!
ولو لم يكن من فائدته عاجلا إلا تنظيف الوقت عن الاشتغال برعونات الطباع، التي تنقطع بها أوقات الرعاع، لكفى
Aku selalu berambisi, agar seluruh keutamaan yang ada pada ulama itu bisa aku raih. Sehingga aku terhindar dari kebodohan. Dan semoga dengan upayaku tersebut, aku bisa mendapatkan dari para lelaki sejati itu, meski sebagiannya saja.
Seandainya saja aku tidak berhasil mendapatkan semua harapan itu, selain aku bisa menjaga waktuku dari memperturutkan nafsu seperti hewan (Hanya makan, tidur dan berketurunan) itupun sudah cukup sebagai manfaat yang harus disyukuri.”

4. Belum ada satu pun sarjana muslim ataupun ulama yang mengaku mengkhatamkan buku ini. Syaikh Hakim An Nakhrawi mengatakan membaca hingga jilid ke 304, Ibnu Jauzi mengaku memiliki kitab itu hanya sampai jilid ke 150, al imam Haji hanya sampai jilid ke 400.

5. Al Funun termasuk perbendaharaan muslimin yang hilang bersama jutaan karya lainnya saat penghancuran Baghdad oleh tentara Mongol.
Hari ini hanya ditemukan beberapa bagian kecil saja, diantaranya yang diterbitkan oleh darul Masyriq sebanyak dua jilid, sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Abdul Fatah Abu Ghuddah dalam kitabnya Qaimah az Zaman ‘inda al Ulama’.

6. Kitab ini ditulis oleh imam Ibnu Aqil rahimahullah yang aktivitasnya dalam keseharian sebagian besarnya hanya membaca dan menulis.
Diantara rahasia sang imam bisa menyelesaikan karya tulisnya ini adalah ia memangkas banyak aktivitasnya. Seperti waktu untuk makan, istirahat hingga ke toilet.
Disebutkan ia merendam terlebih dahulu roti yang ia makan dengan air demi memangkas durasi waktu makan. 

Penasaran dengan sosok beliau ? Nantikan dalam tulisan selanjutnya : Imam Ibnu Aqil sang penulis kitab terbesar
📜التذكرة في الفقه على مذهب الإمام أحمد , قيمة الزمن عند العلماء

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post