Dalam sebuah hadist Qudsi Allah berfirman :
”Keluarkanlah dari neraka semua orang yg didalam hatinya ada iman walau sekedar biji zarrah."
(Hr, Bukhari, Muslim).
Imam al Ghazali dalam Ihya Ulumudin, meng-kisahkan rintihan paranghuni Neraka yg bertasbih :
ﻳﺎ ﺣﻨّﺎﻥْ ﻳﺎ ﻣﻨّﺎﻥْ
"Ya hannan ya mannan".
(Catatan "Berzikir di neraka merupakan sesuatu yg mungkin terjadi sebab jika teriak kesakitan saja bisa maka berzikir juga bisa”).
Mendengar hal tersebut malaikat Malik penjaga neraka segera menindak lanjuti perintah Allah dengan mengelilingi seluruh penjuru neraka. Sayup- sayup nun jauh disana ada suara rintihan dan rantapan dengan menggunakan nama Allah Yang Agung :
” YA HANNAN YA MANNAN YA DZALJALALI WAL IKROM”.
(Wahai Yang Maha Santun & Maha Pemberi Anugerah, wahai Allah Yang memiliki Keagungan dan Kemuyaan).
Dikisahkan ada dua orang hamba Allah yg sudah lama tinggal di neraka. Di neraka, orang tersebut selalu berzikir dengan membaca : “Ya Hannan Ya Mannan”. Karena terus berzikir, akhirnya Allah menyuruh Malaikat memanggil dua orang tersebut.
Singkat cerita, dua orang ini dibawa ke hadapan Allah dengan keadaan masih "dibelenggu" (terikat). Lalu Allah bertanya : “Bagaimana neraka menurutmu?”
“Ya Allah. Sungguh neraka adalah tempat yg sangat buruk. Tidak ada tempat yg lebih buruk dari neraka,” jawab salah satu.
“Ya sudah sana kembali ke neraka!” perintah Allah pada orang tersebut.
Orang ini kemudian berlari menuju neraka. Bahkan sangat "semangat" kembali menuju neraka.
Sikap orang ini aneh sehingga Allah memanggilnya lagi
“Kenapa kamu semangat sekali kembali ke neraka?”.
“Saya meyesal ya Allah saya menyesal dulu saat di dunia saya lamban dalam melaksanakan perintahmu. Gara² itu saya masuk neraka. Saya tidak mau terulang yg kedua kalinya. Mumpung sekarang ada perintah darimu, saya tak mau melewatkan kesempatan melaksanakan perintahmu ini. Jadi saya harus bersemangat.”
Karena demi melaksanakan perintah Allah menuju ke neraka, padahal hal itu sangat menyakitkan baginya, Allah pun memberikan rahmat kepadanya.
“Kalau begitu, sana masuk surga.” kata Allah. Akhirnya ia dimasukkan ke surga oleh Allah.
Allah kemudian menanyai satu orang yg lain, “Bagaimana neraka menurutmu?”
“Sungguh buruk sekali yaa Allah”.
“Ya sudah, sana kembali lagi ke neraka!”. Perintah Allah.
Tak seperti orang pertama, orang ini sangat lamban dan malas disuruh ke neraka, langkahnya tidak semangat. Allah kemudian menanyainya.
“Kenapa kamu lamban sekali?”
“Saya tidak pernah menyangka kalau bakal disuruh kembali ke neraka. Saya sudah "khusnudzan" (berbaik sangka) tadi dipanggil ke sini untuk dimasukkan ke surga. Namun perkiraan saya salah. Dan saya dimasukkan ke neraka lagi."
Dengan jawaban itu ternyata Allah memasukkan orang ini masuk surga. “Kamu bersangka baik pada-Ku. Tapi aku masih memasukkanmu ke neraka. Kalau begitu, sana masuk surga.”
Akhirnya orang ini pun masuk surga.
Kisah ini seharusnya membuat kita untuk tidak berpikir yg buruk tentang Allah. Apa yg kita pikirkan seringkali berbeda dengan apa yg diputuskan Allah. Bahkan untuk urusan surga dan neraka manusia sama sekali tidak bisa menerka-nerka kehendak Allah. Lalu mengapa kita terkadang merasa diri benar sembari menyalahkan bahkan menuding orang lain akan masuk neraka?.
"Allah punya banyak alasan memasukkan orang masuk neraka dan masuk surga".
"Tatkala Allah menciptakan makhluk, Allah telah menuliskan dalam kitab catatan-Nya yg berada di sisi-Nya di atas arsy bahwa sesungguhnya kasih sayang-Ku mengalahkan murka-Ku."
(Hr Bukhari).
Allah telah memperingatkan tentang siksaan neraka pada surat at-Tahrim ayat 6 :
“Wahai orang² yg beriman, lindungilah dirimu dan keluargamu dari siksaan neraka yg mana bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya yaitu para malaikat yg kasar, keras, dan tidak mengkhianati Allah terhadap apa yg diperintahkan-Nya kepada malaikat dan mereka selalu mengerjakan apa yg diperintahkan”.
Setiap orang mukmin yg taat pasti akan besungguh² dalam beribadah agar terhindar dari siksa neraka, ada beberapa hal yg bisa kita lakukan agar terhindar dari siksaan neraka. "Nabi itu kalau melawan neraka mudah,”.
فاتقوا النار ولو بشق تمرة، فمن لم يجدْ فبكلمة طيبة
“Lindungi diri kalian dari siksaan neraka, walau hanya dengan (sedekah) dari separuh kurma. Jika itu belum ada, maka bertutur kata lah dengan kata yg baik”. (Hr Bukhari, Muslim).
Mengapa lewat sedekah kita bisa terbebas dari neraka.?
Dengan sedekah setidaknya kita bisa meniru salah satu sifat Allah Swt yaitu maha pemberi tanpa memikirkan apakah orang yg kita beri berhak berhak menerimanya atau tidak.
“Kalau belum bisa yg penting kalian kalau berbicara yg baik, (dan) hidup di bumi ini kalian terlihat ceria.
"Ceria dalam menjalani kehidupan merupakan salah satu wujud rasa syukur kita. Analogikannya apabila seseorang menyewakan kita sebuah rumah dan memberi kita makan dan kita menempilkan wajah yg terlihat ceria, tentu orang yg memberi akan senang.
Salah satu umat pilihan Rasulullah, yaitu orang yg tertawa saat ramai, tetapi menangis saat sepi.
إن من خيار أمتي قوماً يضحكون جهراً من سعة رحمة الله ويبكون سراً من خوف عذاب الله أبدانهم في الأرض وقلوبهم في السماء أرواحهم في الدنيا وعقولهم في الآخرة
“Sesungguhnya salah satu dari pilihan umatku yaitu mereka yg tertawa disaat ramai karena keluasan rahmat Allah Swt dan menangis di saat sepi karena takut atas siksaan Allah Swt, tubuh mereka berada di bumi akan tetapi hati mereka berada dilangit, ruh-ruh meraka berada di dunia tetapi akal-akal mereka berada di akhirat”.
(Ihya Ulumuddin).
والله اعلم